Chapter 18

1.9K 191 12
                                    

Terlihat Tay sedang memasangkan apron ke tubuh New. Dan keduanya pun memasak bersama di dapur resto Tay.

Keduanya terlihat bercanda, saling melempar tepung, dan saling mengejar hanya untuk mengoleskan adonan ke wajah. Dan tentu saja keduanya gak mau ada yang ngalah.

Dan kini terlihat Tay membersihkan adonan dan tepung yang menempel di pipi New. Kemudian Tay mendekatkan wajahnya ke New.

"New, ngapain disana ayo sini masuk" panggil Tay yang merusak lamunan New.

Astaga New membayangkan yang nggak nggak. Setelah sadar betul dia mengusap usap wajahnya dengan kasar.

New memasuki resto, dan Tay terlihat mengunci pintu depan resto. Dia mengajak New ke dapurnya.

"duduk aja New"

"ah iya"

"kamu mau makan apa?"

"gak usah deh"

"gak usah sok diet. Aku tau kamu lapar" kata Tay dengan nada bercanda, dia terlihat membersihkan dapurnya.

"ehm mau desert aja deh"

"makan dulu, baru desert"

"uuh" kata New cemberut.

Tay menengok ke arah New yang memasang wajah itu, kemudian tertawa kecil.

"di depan mu ada buku menu. Buka dan pilih, nanti aku yang masak"

"steak biasa aja lah" kata New ogah ogahan

"lho kan banyak menu nya serius mau yang biasa aja ?" tanya Tay memastikan.

"huum"

Tay pun mulai memersiapkan alat masak dan bahannya. Dia pun mulai memasak daging, dan menyiapkan yang lainnya.

New pun memulai pembicaraan, karna rasanya sepi banget cuman ada suara alat dapur Tay yang berdenting.

"Tay, itu aku mau nanya. Masalah yang semalem, kamu kan diberitakan di mana mana"

"oh iya, para karyawan ku dari tadi siang menanyai masalah itu, makanya aku minta mereka pulang lebih awal, biar gak pada gosip aja. Tapi aku gak papa"

"terus gimana sama keluarga kamu?"

"aku rasa sih gak masalah juga. Jangan khawatir, aku bisa menangani nya" kata Tay melemparkan senyumnya.

Ini senyum apa pisau ya, kok jantung New rasanya sakit. Hahaha.

"oh gitu. Maaf ya Tay aku bawa keributan. Dan masalah semalam yang aku cium kamu itu, murni dari setan dari diriku aja, bukan faktor yang lain" kata New dengan senyum kakunya.

Tay terkekeh kecil.

"gak papa New, lagian aku menikmatinya. Paling bentar lagi juga udah reda. Oh ya kamu gimana? Kamu kan pasti keganggu juga ?"

"paling temen temen aja sih yang kepo. Tapi gak masalah juga sih, lama lama juga paling bosen"

"terus mantan mu gimana? Kalian kayaknya dapet score 1 sama nih. Sama sama trend dihari yang sama"

"eh Tay, jujur aku udah gak peduli lagi sama itu. Aku kan bukan haus perhatian publik kayak dia, ngertikan maksudku?"

"iya ngerti. Sekarang makan ini dulu" kata Tay menghidangkan makanan untuk New.

Ini memang steak biasa seperti yang di pesan New. New sebenarnya bilang gitu karna dia malas makan yang aneh aneh. Tapi dari tampilan nya sudah membuat New yang malas makan jadi langsung tanpa pikir panjang memotong steak lembut itu dan memasukan nya ke mulutnya.

"enak banget" kata New

"terimaksih pujiannya"

"ini bukan pujian, tapi aku lagi deskripsiin steak ini"

Tay pun menyiapkan desert untuk New. Kali ini dia menyiapkan Vanilla crème brulee.

Enaknya ada seseorang yang menyiapkan makanan untukmu.

"hah kenyang" kata New mengelus perutnya.

"mau es krim?"

"mauuuuuu" kata New semangat

"katanya udah kenyang?"

New memasukan satu sendok es krim ke mulutnya.

"perutku punya space banyak kalau buat desert"

Keduanya pun tertawa bersama.

"oh ya New, kamu gak lupa kan sama janji kamu?"

New terlihat mengingat sambil memakan es krimnya

"ahh yang makan malam sama kamu?"

"yaps. Makan malam nya aku yang ngatur kamu manut aja. Gitu kan perjanjian kita?"

"heem. Jadi mau kapan?"

"malam minggu ini kamu kosong?"

"bentar bentar" New segera membuka hapenya mengecek jadwalnya.

"aku ada jadwal sampai sekitar jam 6 an sih gimana?"

"gak masalah, kita bisa makan jam 7. Nanti aku bakal jemput kamu"

"hah pake di jemput?"

"kamu kan gak tau tempatnya"

"oh iya ya"

"pokoknya kamu nurut aja ya New, aku janji gak ngapa ngapain kamu"

"asal ada desert nya ya pokoknya" kata New mengedipkan matanya sebelah

"siap, nanti aku siapin desert buat kamu" balas Tay dengan terkekeh kecil.

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang