New masih saja sesegukan, dia benar benar sangat lelah baik di fisik maupun di pikiran nya.
"udah dong New berhenti nangis" kata Tay.
Dia membelai rambut kekasihnya lembut.
Sekarang mereka sedang tidur bersama di ranjang New, setelah New mandi tadi, dia meminta Tay untuk ngusap kepalanya, karna kepalanya sedikit pusing.
"kok dia gitu banget sih Te, udah nyuruh nyuruh gak jelas, ngadu ke pak boss, nyebar gosip buruk, selama ini aku kerja aku gak pernah dapet perlakuan kayak gitu" kata New dengan wajah cemberutnya
New akhirnya menceritakan semuanya pada Tay.
Padahal dia tidak pernah menceritakan betapa ngeselin nya Jane, tapi hari ini dia sudah gak tahan.
Tay adalah tempat terbaik untuknya mengadu lelah.
"yang sabar ya sweetheart" kata Tay sambil mencium kepala New.
New menganggukan kepalanya.
"iya, toh beberapa minggu lagi udah selesai"
"kamu semangat, jangan biarin orang kayak gitu bikin kamu down. Kalau kamu jatuh gini, dia makin merajalela buat terus bikin kamu jatuh, sampai kamu gak bisa bangun lagi"
"bener juga Tee. Aku gak akan kalah sama itu orang" kata New kembali semangat
"nah gitu dong semangat. New kapan pun kamu butuh aku bilang. I'll be there for you"
"promise?" kata New yang mengajukan kelingkingnya ke depan Tay.
Tay tertawa kecil.
"promise" balas Tay mengaitkan kelingkingnya ke New.
"nah sekarang kamu tidur oke" kata Tay yang membenarkan posisi selimut New.
"peluk aku terus ya Te malam ini"
"bukan cuman malam ini, malam malam seterusnya pun aku bakal peluk kamu terus"
New pun tersenyum mendengar itu.
Mereka berdua pun tidur dengan posisi pelukan dibawah selimut putih di apartemen New.
Bagi New juga ini adalah salah satu healing terbaik yang pernah ada untuknya.
Pagi harinya, New datang ke lokasi shooting dengan perasaan ceria.
Hari ini jelas moodnya lebih baik setelah semalam bersama Tay.
Dia pun melakukan pekerjaan nya dengan ringan. Walaupun mendapat perintah aneh dari Jane tapi dia tetap santai.
"nih Jane aku beliin kopi. Semalem kita sampai malem, jadi aku pikir pagi ini kamu ngantuk" kata New.
Tadi New memang sempat mampir ke kafe dan membeli kopi untuk Jane sebelum disuruh.
Semua kru yang jadi bingung dengan kelakuan New.
Malamnya.
Tay sedang santai diruangan nya, dia memang sedang ingin santai dan tidak mau di dapur, karna memang sudah akan tutup.
Dia pun sedang tersenyum sendiri melihat foto selfie yang dikirim New kepadanya.
Memerlihatkan betapa dia sudah lebih baik dari hari kemarin. Tay lega mendengar itu.
Ketukan pintu mengejutkan nya, setelahnya Tay mengizinkan seseorang tadi masuk.
"permisi chef Tay, seseorang ingin bertemu anda"
"oh siapa?"
"eh, ibu chef"
Tay yang mendengar pun kaget.
"beliau ada di depan, sedang makan, dan meminta anda menemui nya di mejanya"
Tay kemudian menyimpan ponselnya di saku celananya dan keluar menuju ibu sambungnya.
"ada apa anda mencari saya" tanya Tay tanpa basa basi.
"aw putra ku, duduk lah, temani ibu makan"
"saya tidak punya waktu banyak"
"ayolah, jika kamu tidak bisa duduk sebagai putra ku, maka duduk lah sebagai adik tingkat ku. Aku gak akan lama. Apa kamu gak enak di lihat orang"
Tay mengedarkan pandangan nya, memang masih ada beberapa orang di restonya.
Akhirnya dia memutuskan untuk duduk di depan Namtan.
"makanan disini sangat enak. Memang tidak sia sia kamu pergi belajar ke Prancis" kata Namtan dengan senyum dibibirnya
"sekarang jelaskan apa maksud anda mencari saya"tanya Tay tak memperdulikan omongan Namtan sebelumnya
"kenapa kamu formal sekali dengan ibu mu? Atau kamu masih menganggap aku kakak tingkat mu?, ayolah Tay dulu kita tidak sekaku ini"
Tay hanya diam tidak bergeming.
"jadi gini Tay, ibu, atau kamu masih nyaman panggil phi, berharap kamu segera dekat dengan Jane. Kalian bisa memulai jalan bersama mungkin"
"bukannya aku sudah bilang, kekasihku New. Dan aku menolak perjodohan itu"
"hah Tay, tapi gimana ya, papah kamu sudah setuju kan"
"ambil saja perusahaan papah, jika itu yang kamu ingin kan. Aku tidak butuh. Aku masih bisa hidup ditempat ini"
Namtan melihat putra tirinya ini.Sekaligus adik tingkatnya.
"jika semudah itu, aku gak akan repot repot berurusan dengan Jane" kata Namtan sendirian, setelah melihat Tay masuk kembali ke dalam resto.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME
أدب الهواةTay adalah pemilik restauran Prancis sekaligus chef disana. New adalah seorang PA di salah satu perusahaan TV swasta terkenal. Suatu hari New yang baru putus itu datang kesalah satu diskotik, dan bertemu dengan Tay Dan terjadilah 'one night stand'...