Chapter 15

1.9K 185 9
                                    

Tay dan New saling berpandangan.

Tapi Tay bingung karna tidak ada sedikitpun raut wajah New yang mengatakan seolah dia sedih.

Yang ada hanya tatapan aneh ke Tay. Ini perasaan Tay saja atau emang iya cara memandang New yang berubah.

Terlihat semua orang disana memusatkan pandangan mereka ke panggung dimana Earth dan Mix menyanyikan lagu duet mereka.

Sedangkan di sudut belakang ada New dan Tay, yang tidak terlalu fokus ke panggung tersebut. Sejak tadi New hanya diam saja.

"New kamu sakit?"

New menggelengkan kepalanya

"kamu laper? Atau haus?"

New menggelengkan kepalanya lagi.

"terus kenapa kok tiba tiba diem aja?"

New menggelengkan kepalanya

"kamu sedih karna mantan mu?"

New menggelengkan kepalanya. Kemudian dia menunduk dan memainkan ujung jasnya

Tay yang gak paham dengan New pun membiarkan New yang sedang terlihat berpikir.

Tay kembali menatap punggung orang orang yang menutupi pandangnya ke panggung.

Mc pun mengumumkan bahwa acara selanjutnya adalah dansa.

"New mau dansa?" tanya Tay

Tak ada jawaban dari New. Tay hanya menganggukan kepalanya seolah paham arti diamnya New.

Ketika musik dimulai, New memegang lengan Tay

"iya aku mau dansa Tay" kata New yang setelah sekian lama menundukkan kepalanya.

Tay sedikit tersenyum, wajah New memerah, tapi dia gak mabuk, gak demam juga. Apa dia malu?

Kemudian mereka berdua dengan kakunya berdansa.

Sebenarnya Tay cukup lumayan paham dasar dansa, tapi New tidak. Jadilah dia beberapa kali menginjak kaki Tay.

Tapi Tay terus menggelengkan kepalanya seolah berkata 'gak papa' dengan senyuman manisnya.

"apa kita udahan aja Tay, kaki mu sakit kan aku injak terus?"

"gak, sama sekali nggak. Aku gak merasakan apapun. Aku gak mau momen ini berakhir begitu cepat"

New tersenyum.

Tangan Tay yang berada di pinggang New beberapa kali terlihat mengelus disana. New merasa nyaman. Tangan mereka bertaut begitu kencang seolah sama-sama tak ingin melepaskan nya.

New dapat mencium bau parfum Tay yang seperti pepohonan, sangat sejuk. Tay pun sama, dia dapat mencium bau laut di tubuh New. Bau yang memabukan dia.

Mereka saat ini saling merapatkan tubuh mereka. Terbuai oleh suasana sekitar, dengan lampu sedikit meredup dan alunan lagu yang mellow.

Tay merasakan jantung nya berdetak kencang ditengah musik dansa ini.

Dia tidak henti hentinya memandang New. New adalah seseorang yang manis dan menyenangkan. Setelah pembicaraan mereka selama ini, Tay menemukan dirinya yang sepertinya sudah sangat terpikat dengan New.

Tapi apakah setelah ini New akan meninggalkan nya?

"New, mumpung semuanya sudah tau tentangku, bagaimana kalau kamu lebih manfaatkan aku?. Sungguh demi apapun aku tidak keberatan" kata Tay

New tidak protes, dia terlihat diam saja sambil terus memandang Tay.

New menggelengkan kepalanya

"makasih ya Tay kamu sudah mau jadi partner ku malam ini. Apa setelah ini kamu bakal pergi?"

Kini gantian Tay yang menggelengkan kepalanya.

"gak akan, aku sudah janji padamu di malam pertama kita bertemu"

New tersenyum kecil mengingat kejadian itu

"lalu bagaimana denganmu?" tanya Tay

"kan sudah ku bilang aku gak suka sendirian. Kamu mau nemenin aku, mana mungkin aku pergi"

"Tay kamu tau kan aku gak mabuk" sambung New

"iya"

Tangan New yang semula di pundak Tay naik ke wajah Tay dan mengelusnya. Tay memejamkan matanya menikmati sentuhan halus New.

"kamu sudah bercukur pagi ini?" tanya New

"karna tau malam ini aku akan pergi dengan seseorang yang spesial"

Terdengar keributan di panggung, namun tidak menganggu Tay dan New yang masih diposisinya.

"sekali lagi makasih Tay. Maafkan aku yang dulu yang pergi meninggalkanmu. Semakin kita ngobrol semakin aku nyaman denganmu. Walaupun tau kamu itu setinggi itu, tapi aku gak bakal pergi lagi, aku tinggal bukan karna aku tau latar belakang kamu yang sesungguhnya" jelas New panjang

"aku tau kamu bukan tipe orang yang seperti itu New. Kan sudah ku bilang, jangan perdulikan omongan orang lain"

New tersenyum, dan menganggukan kepalanya.

Dan suara dari panggung semakin ramai.

"maafkan aku Tay, karna malam ini aku gak bisa nahan diriku"

New mendekatkan wajahnya ke Tay dan mencium bibir Tay. Tay pun kaget, hanya beberapa detik, tapi kemudian dia menutup matanya dan menikmati ciuman itu.

Bibir New masih sama manisnya dan Bau Tay masih sama segarnya seperti dulu.

Perasaan Tay juga masih sama, dan New berubah.

Dulu New dalam kondisi gak sadar, sekarang dia dalam keadaan sadar. Dan dia merasakan debaran aneh itu.

Tepat saat itu. Disaat Tay dan New menikmati dunianya sendiri.

"Mix, jadilah kekasihku" kata Earth

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang