Chapter 21

1.8K 177 5
                                    

"baik kalau kalian gak nginap. Sebenarnya pun nenek malas ada disini" kata Nenek Tay yang mengantarkan New dan Tay ke depan pintu.

"nenek gak perlu mengantar kami. Cuaca sedang dingin" kata New

"iya nak New. Sekali lagi nenek minta maaf ya suasana makan tadi sedikit gak enak buat kamu"

"ah gak kok nek. New sudah biasa"

"besok besok kita ngobrol lagi ya New. Nenek juga mau lihat restonya Tay"

New menggukan kepalanya. Setelahnya Tay memeluk neneknya untuk pamit. Dan New memberikan salamnya, tapi neneknya langsung memeluk New, sama seperti dia memeluk Tay.

New pun membalas pelukan itu, dan tersenyum. Setidaknya ada satu orang hangat di rumah ini. Lagipula dia pun merindukan pelukan sebuah keluarga.

"hati hati dijalan"

Tay dan New pun langsung pergi meninggalkan rumah mewah itu.

"New mau jalan jalan bentar gak?" tanya Tay.

New menggangukan kepalanya. Lagipula ini malam minggu, kebetulan juga besok dia free.

Dan saat ini New sedang duduk menikmati pemandangan dari atas resto Tay.

"kan dingin New kenapa jas nya di tinggal di mobil ?" kata Tay sambil memasangkan jasnya ke New.

"gak betah lama lama makai, gak tau nya pas disini dingin"

Cuaca malam itu memang cerah tapi memang angin bertiup cukup kencang.

Tay memberikan segelas coklat panas ke New, dan Tay meminum kopinya.

"kamu sama Jane itu ada sesuatu ya?" tanya New akhirnya setelah mereka hanya diam cukup lama.

"kita cuman teman masa kecil aja. Tapi beberapa tahun yang lalu tante Namtan menjodohkan ku dengan dia"

New hanya tau, Tay itu punya ibu sambung dan Tay belum biasa memanggilnya dengan ibu.

"Jane ya, namanya kayak gak asing gitu?" kata New dengan wajah mengingat ingat

"dia itu artis juga di Korea"

"ah iya iya. Oh pantes kemarin pada heboh agensi bakal ada yang mau masuk. Terus kamu gimana?"

"gimana apanya ?"

"yah, kan kamu dijodohin sama Jane, tapi tadi ngaku ngaku aku pacarnya" kata New cemberut.

"jangan pasang wajah gitu, cute banget kamu itu" Tay pun mencubit pipinya New gemas.

"aku gak suka, aku gak ngangep Jane lebih dari teman. Makanya aku ngakuin kamu jadi pacarku" sambung Tay, yang sudah puas mencubit pipi New.

"terus Jane gimana dong?"

"ya gak cinta kok dipaksa"

"terus nenek gimana?"

"aku belum mikir sampai gitu sih, aku gak nyangka aja nenek suka banget sama kamu"

"oh"

"Ehm oh ya New maaf ya tadi aku main ngakuin kamu jadi pacar ku"

"ooh iya"

Mereka pun berhenti ngobrol

"oh ya Tay kayaknya gak baik deh kalau bohongin nenek kamu"kata New.

"ya gimana dong udah terlanjur, sekarang kan pilihannya cuman ada 2, jujur ke nenek kalau kita gak ada apa apa, atau kita beneran jadian"

Mereka pun saling memandang.

"kamu maunya gimana?" tanya New.

"aku maunya gak mau bohongin nenek, aku mau beneran"

New kembali menatap pemandangan didepan nya, kemudian menunduk dan memaikan ujung jas.

"New, let me be your man, so i can love you. And if you let me be your man, then i'll take care of you"

Mendengar itu New langsung mengarahkan pandangan nya ke Tay. Tatapan Tay sangat jujur. New pun dapat merasakan bahwa Tay serius dengan ucapannya.

"aku gak mau bohongin nenek juga, aku setuju sama ide kamu Tay"

Tay pun terkejut, dia melihat New yang kembali memainkan ujung jas nya yang dia sampirkan ditubuh New.

"yes, i'll be yours, and you will my man. Let's be couple" kata New yang menatap matanya Tay dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

"i love you. New, i promise to love you till the end . Dan aku bakal terus bahagiain kamu" kata Tay tersenyum lebar.

"me too. Jangan tinggalin aku ya Tay. I love you too"

Selanjutnya mereka pun berpelukan dibawah sinar bulan malam minggu itu. Cuaca dingin yang menerpa kota ini mendadak menjadi hangat, sehangat mentari di pagi hari.

~Cerita ini sangat terinspirasi dari lagunya Let Me - Zayn Malik) 💙~

Terimakasih untuk 2k pembaca Let Me 🎉
Terimakasih juga sudah dukung saya di cerita lainnya 🙌.
Hari ini spesial ya, saya akan double update untuk 3 cerita saya.
💙

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang