Chapter 5

2.4K 213 2
                                    

3 hari kemudian.

"hatsyi" terdengar suara bersin di dalam mobil hitam ini.

"New mending kamu istirahat aja deh, kan masih banyak tim" kata Lilly yang duduk di kursi kemudi.

Disebelahnya ada New yang memang lagi gak enak badan.

"gak papa sih Li, aku masih kuat kok" kata New yang terlihat membenarkan posisi duduknya.

"masih kuat gimana, pucet gitu, terus dari tadi bersin terus, badan kamu juga panas, terus tadi kamu bilang pusing makanya gak kuat nyetir"

"haduh Li jangan berisik deh, kepala ku makin pusing nih"

"lagian kemarin kan udah tau hujan kenapa malah hujan hujanan di lokasi shoot. Lokasi shootnya kan daerah dingin. Mana bilang nya cuman sebentar padahal kerja terus gak istirahat. Jadi down kan"

"omelin aja terus. Namanya juga kerja sih, ya harus totalitas dong"

"udah minum obat?"

New menggeleng.

Dan tentu saja bisa ditebak New, selama sisa perjalanan dia terus mendengar Lilly yang memarahinya terus menerus.

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Semua kru yang bertugas di acara Me and Chef sudah bekerja sesuai dengan tugasnya masing masing. Begitu juga dengan Lilly dan New.

"Aye sudah datang New, lagi siap siap juga, paling set.8 lah kita baru oke buat take" kata Lilly melapor ke New.

New menganggukan kepalanya setelah mendapat laporan dari Lilly, setelah sebelumnya mendapatkan informasi setting nya sudah siap semua dari beberapa kru.

"oke, lalu chefnya gimana?"

"udah siap juga, itu dia" tunjuk Lilly
New pun menoleh ke laki laki bertubuh tinggi itu, dia terlihat masih muda. New kaget kemudian disadarkan oleh Lilly

"ganteng ya, dia masuk agensi juga pasti ketrima" kata Lilly

"gak cuman modal ganteng aja buat jadi artis itu"

Lelaki yang sudah memakai baju chef nya itu mendatangi Lilly

"ah, ini New dia PA di acara ini" kata Lilly mengenalkan New

"saya Nanon, mohon bantuan nya phi New" katanya sedikit gugup

Wajar saja akan tampil bersama artis, di sebuah acara televisi, pasti semua akan gugup

New tersenyum, kemudian menepuk pundak Nanon

"santai saja oke, jangan gugup"

Nanon membalasnya dengan tersenyum

"Li, kamu bawa Nanon buat briefing lagi ya sama Aye" kata New

"iya. Ah New mending kamu duduk aja, kamu pucat banget"

"udah sana buruan, biar cepet selesai"

Nanon dan Lilly pun meninggalkan New sendirian.

Shooting sudah berlangsung selama hampir 1 jam, New melihat agak jauh, dia menyerahkan sisa nya ke teman teman nya.

Sebenarnya bisa saja New pamit untuk pulang tapi dia tetap memilih berada diresto ini. Dia memang totalitas tanpa batas. Untung saja acaranya berjalan dengan lancar.

Namun New merasakan badan nya benar benar sudah tidak kuat, dia merasa tubuhnya semakin dingin, flunya juga memburuk dan kepalanya makin berat.

New tadinya ingin meminum obat tapi dia lupa dia belum memakan apapun dari tadi siang, pagi pun dia hanya makan sedikit. Jadi nya tambah pula perutnya yang sedikit perih.

Pandangan New sedikit kabur, tapi dia mencoba menguatkan dirinya. Dia masih berdiri disana mengawasi shooting. Dia tidak ingin jadi beban di sini.

Saat ini mereka akan istirahat, terlihat Lilly yang mengajak Nanon berjalan ke arah New, sedangkan Aye berjalan di depan bersama asisten nya yang sambil memperbaiki rambut nya.

Namun ketika hampir sampai di depan New, Aye terlihat terkejut, matanya melotot dan menutup mulutnya, begitu juga dengan Lilly yang kaget seperti melihat sesuatu.

Saat itu badan New sudah sedikit limbung tapi sekali lagi New menguatkan dirinya.

"ah chef anda sudah datang" kata Nanon

"phi New, Lilly, Phi Aye, ini adalah pemilik resto ini" sambung Nanon.

Mendengar kata pemilik resto ini, New pun berbalik dan begitu terkejutnya dia melihat seseorang mengenakan kemeja hitam dengan 2 kancing teratasnya dibuka, dan memerlihatkan senyuman ramahnya

"Tay?" kata New, tepat saat itu juga New langsung pingsan

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang