Chapter 6

2.4K 206 3
                                    

Setelah New menyebut nama Tay dia langsung pingsan yang untung nya Tay yang saat itu berdiri tepat dibelakang New langsung menahan nya agar New tidak jatuh ke lantai.

Semua kru pun terlihat panik, karna melihat keadaan New. Lilly pun langsung menghampiri New yang badan nya ditahan Tay

"New, bangun New, astaga badan nya panas banget" kata Lilly yang memegang kening New

"New kenapa?" tanya Tay

"dia lagi demam, tadi sudah kusuruh pulang tapi dia gak mau. Katanya dia juga belum sempat makan. Kalau gitu aku bawa dia ke rumah sakit" kata Lilly panik

Tay melihat semua kru di restonya juga panik, tapi mereka sedang di tengah shooting, mendengar cerita Lilly, New seolah menguatkan dirinya demi langsung nya acara ini, tentu jika New tau acara nya gagal tengah jalan karna dia maka dia sepertinya akan marah.

"jika tak keberatan, aku disini punya ruangan pribadi dan punya obat obat an, bagaimana kalau dia aku bawa ke sana dulu untuk ku rawat. Jika nanti semakin memburuk aku akan bawa di ke rumah sakit. Karna sepertinya dia hanya flu saja" kata Tay

Lilly pun mencerna omongan Tay dengan baik, dia melihat kembali tempat mereka shooting. Ya lagian juga New gak punya penyakit lain kan.

Kayaknya juga gak jadi masalah. Dan shooting harus berlanjut karna nanggung, bentar lagi selesai. Kemudian Lilly melihat sekali lagi lelaki ini, pemilik resto, baiklah dia dapat dipercaya.

"ehm baiklah. Aku minta tolong ya phi. Kita akan selesaiin shottingnya dengan cepat"

"tidak masalah. Aku akan rawat New. Kalian teruskan saja acaranya" kata Tay

Tay pun langsung menggendong New ala bridal style dan membawa nya keruangan nya.

"ah Lilly phi New kenal dengan phi Tay?" tanya Nanon

"hah apa maksud mu?"

"tadi phi Tay menyebut nama phi New. Dan tadi sebelum pingsan phi New menyebut juga nama phi Tay"

"ah iya juga ya" Lilly terlihat berpikir, sepertinya nama Tay tidak asing ditelinga nya.

Kemudian dia teringat sesuatu.

Astaga Tay yang one night stand dengan New.

Lilly yakin karna hanya ada 1 'Tay' yang pernah disebut New.

Kemudian terbesit satu ide nakal di kepala Lilly.

"ayo kita kembali take. Kali ini agak santai saja ya" kata Lilly yang mendapat tatapan penuh tanya dari semua orang.

New terbangun dari pingsan nya, matanya mencoba menyesuaikan cahaya ruangan itu yang masuk ke matanya.

Kepalanya masih pusing, tapi suhu badan nya sepertinya sudah tidak terlalu panas. Dia menemukan sesuatu menempel di dahinya, ada kain kecil yang sedikit basah, mungkin ini yang menyebabkan demam nya sedikit reda.

Dia mencoba bangun dari atas sofa ini, tapi keseimbangan nya belum kembali.

"New kalau belum kuat jangan bangun dulu" kata Tay yang membantu New duduk.

New melototkan matanya saat benar benar sadar itu Tay

"Tay?" tanya New ragu, apa benar, apa dia halusinasi karna badan nya yang panas

"iya aku. Kamu pas mabuk berat aja bisa inget, kok ini pas baru pingsan udah lupa" kata Tay tertawa kecil.

New mengkerutkan dahinya, dia berpikir kenapa ada Tay. Tadi Tay bilang dia pingsan.

Astaga.

"maaf Tay aku merepotkan kamu di resto mu"

"gak masalah. Sekarang makan ini dulu, isi perutnya" kata Tay menunjuk beberapa makanan di meja untuk New.

"ah aku langsung balik ke tempat shooting aja" kata New

"eh tapi kru mu sudah pulang sekitar 2 jam yang lalu"

"apa ?" New kaget, dia melihat jam di tangan nya, sudah menunjukan pukul 12, dia pingsan selama itu

"New ayo makan dulu, terus ini aku ada obat flu. Nanti aku anter pulang"

New kembali melirik meja yang penuh dengan makanan. New pun memulai suapan pertamanya. Perutnya memang terasa lapar.

Ketika sudah meminum obatnya. New melihat Tay yang sedang duduk di meja nya dengan kacamata yang bertenger di hidungnya yang mancung. Dia melakukan itu selama New makan.

Dia terlihat fokus kepada kertas kertasnya, dan sesekali menulis sesuatu di kertas tersebut.

New ingin bertanya pada Tay tapi dia takut menggangu

"sudah selesai New?" tanya Tay yang mengangetkan New

"ah iya"

"oke ayo kuantar pulang"

"aku bisa pulang sendiri Tay"

"tapi kondisimu lagi gak sehat. Lagian ini sudah tengah malam. Di sini sedikit susah mencari taxi"

New terlihat bingung. Sungguh dia tidak ingin merepotkan Tay terus

"aku sudah berjanji akan membawa mu pulang dengan selamat. Aku janji sama temen mu yang pakai kacamata. Dia Lilly kan ?"

"kamu kok bisa tau. Kalian kenalan?"

"nggak, tapi aku inget kamu pernah cerita tentang dia pas malam itu"

New hanya menganggukan kepalanya

"yuk" kata Tay yang mengulurkan tangan nya ke New.

New pun menangkap tangan Tay yang membantunya untuk bangun.

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang