Chapter 3

3K 226 2
                                    

New terbangun karna sinar matahari menyinari matanya. Dia tidak merasakan dia memakai apapun di tubuhnya. Hanya ada selimut yang menutupinya.

Seseorang terdengar bernafas di telinga nya. Dan sebuah tangan kekar terlihat memeluknya dari belakang dan memeluk perutnya erat. Bau kamar ini sangat asing, termasuk barang barangnya.

New mencoba mencerna semua itu. Kemudian ketika dia sudah sadar dia pun langsung membulatkan matanya.

Dia melihat wajah laki laki yang tidur memeluknya dari belakang. New panik bukan main. Jelas sekali dia pasti melakukan yang tidak tidak dengan pria ini.

Tapi dia siapa ?

New mencoba menenangkan pikirannya, dia mengingat kembali kejadian semalam.

New merinding, dia ingat semua detail, tiap detik nya. Termasuk saat dia yang meminta yang tidak tidak.

New menelan ludahnya susah payah.
Dia membangunkan lelaki itu.

"Tay. Bangun" katanya sambil menggoyang goyangkan lengan Tay. Karna New tidak bisa bergerak.

Tay pun membuka matanya dan langsung bertatapan dengan New.

Tay melihat New yang mukanya aneh. Tay kemudian bangun dan menyenderkan kepalanya di kepala kasur.

"apa kepala mu masih pusing?" kata Tay yang akan mengelus kepala New.

New pun langsung sigap dan menangkis tangan Tay. Tay terlihat menaikan sebelah alisnya.

"ehm Tay aku minta maaf soal semalem. Aku gak bermaksud kayak gitu. Kita lupain ya" kata New yang terlihat bingung campur panik.

Tay kini terkejut, dia menatap seseorang di depan nya yang masih mempertahankan selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak memakai apapun itu dengan tatapan tak percaya.

"atas semua yang terjadi semalem, kamu dengan mudah minta buat lupain? Jadi kamu cuman anggap one night stand?"

"Tay aku semalem mabuk.  Lagian ini emang bener one night stand kan?"

Tay mendesah kecewa atas pernyataan New. Dia pun bangkit dari kasurnya. New panik dan malu karna melihat Tay tidak mengenakan sehelai pakaian pun.

"astaga kamu bahkan semalam lebih dari melihatnya. Mengapa harus malu?" tanya Tay yang mengenakan celana pendeknya.

Kemudian dia mengambil bathrobe dan memberikan nya ke New.

"mandi dulu, nanti aku pinjami baju ku"

"aku pakai baju ku aja"

"bajumu sudah basah" kata Tay tegas

New hanya menganggukan kepalanya, dia memakai bathrobe dan pergi ke kamar mandi. Sebelum ke kamar mandi dia melihat sekali lagi badan Tay

"astaga, New kamu beringas sekali" batin New yang meringis karna melihat dada dan leher Tay yang merah dan terlihat pula di leher belakang nya ada guratan merah seperti bekas cakaran.

New keluar dari kamar Tay setelah menggunakan bajunya Tay. Aslinya dia tidak mau, tapi bajunya emang kotor.

Dia melihat Tay disana sedang memasak sesuatu

"duduk dulu, ini aku buat pancake, ini yang simple, lagian kamu pasti pengen buru buru pergi" kata Tay dengan nada sinis

New terlihat bingung, tapi dia tetap duduk di kursi makan

"makan New, nanti ku antar pulang. Aku mandi dulu"

New menarik tangan Tay akan pergi ke kamar mandi

"gak usah dianter Tay aku pulang sendiri aja"

"hem, kalau gitu habiskan makan mu. Jangan menolak" kata Tay, dia pun duduk disebelah New dan memakan pancake nya

Dan setelahnya tidak ada obrolan diantara mereka.

"aku minta maaf Tay" kata New yang sudah menghabiskan makanannya.

"buat apa?"

"semalem. Karna udah buat acara yang nggak nggak"

"kamu gak perlu minta maaf buat itu" kata Tay dingin

New yakin Tay marah padanya karna nadanya yang seperti itu, tapi New tidak tau Tay marah karna apa.

Lagian kan emang mereka tidak sengaja. Benar kan ini one night stand ?

"aku akan mengembalikan baju mu ini kesini"

"apa artinya kita akan bertemu lagi?"

"gak tau Tay, tapi jika emang kita ketemu lagi, mungkin itu jadi benar benar pertemuan terakhir kita. Lagian kamu pasti juga gak mau ketemu aku lagi"

"kalau gitu gak usah kembalikan. Kalau baju itu jadi alasan pertemuan terakhir kita"

"maksud kamu Tay?"

"sudahlah New, itu hanya baju. Simpan saja"

New menganggukan kepalanya.

Setelahnya dia pamit ke Tay. Tepat setelah dia melihat New hilang dibalik pintunya, Tay membanting tubuhnya di sofa dan membuang nafasnya lelah.

Dia menggosokan telapak tangan nya ke wajahnya dengan kasar.

"apa apaan. Ini one night stand tapi kenapa aku gak rela kalau New pergi gitu aja" kata Tay frustasi

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang