Chapter 10

2K 186 13
                                    

1 minggu kemudian.

New masih tidak habis pikir, setelah dia pikir kerjaan nya akan sedikit reda nyatanya tidak, dia tetap saja masih dikejar kejar pekerjaan yang banyak.

Tapi dia bersyukur untuk itu. Dia tidak akan memikirkan yang lain.

"iya Li, ini juga udah sampai, nanti aku langsung kesana" kata New sambil telponan.

Dia sekarang di basement. Dan baru keluar mobil.

Ketika dia mengecek dokumen yang ada dia bawa sesorang menabraknya

"ah New" kata Earth

Ya Earth lah yang menabraknya, nampaknya dia tidak fokus karna tadi berjalan sambil melihat handphonenya.

Untung saja tidak semua dokumen New tidak jatuh berhamburan, hanya beberapa kertas saja. Earth pun langsung menolongnya.

New langsung mau pergi setelah mengambil kertas ditangan Earth.

"New, kamu sudah melupakan tentang kita kan?"

New sebenarnya tidak ingin menanggapi, tapi entah mengapa dia berhenti berjalan dan memutar badan nya ke arah Earth

"apa maksud pertanyaanmu itu" kata New dengan nada sedikit marah

"ya sekarang aku sudah bahagia bersama Mix, bahkan aku lebih bahagia daripada sama kamu. Ya melihat kamu yang seperti ini nampaknya kamu masih belum bisa move on dari aku"

Terlihat New yang menunjukan wajah kagetnya, dia tidak menyangka dia dulu pernah menjalin hubungan dengan lelaki narsis ini.

"ya jaga jaga aja, takutnya kamu akan menjadi batu buat hubungan dan karir ku dengan Mix"

"heh aku bahkan sudah melupakanmu tepat saat kita putus. Makan saja karir mu yang sangat terang itu"

"aku hanya mau memberitahumu, aku akan melakukan sesuatu di hari ulang tahun perusahaan. Jadi aku mau kamu mempersiapkan mental, jika gak kuat gak usah datang. Pasti akan ada pengumuman di televisi"

New menyungingkan senyum miringnya

"baiklah aku akan mempersiapkan mental, tapi saat itu juga kamu harus mempersiapkan mental juga, saat tau apa yang akan aku lakukan di hari itu juga"

New langsung mengacungkan jari tengahnya ke Earth. Earth pun terlihat kaget

"go to hell jerk" kata New lalu pergi meninggalkan Earth yang masih melongo disana.

"serius si mantanmu bilang gitu?" tanya Lilly. Kini dia dan New sedang duduk di salah satu kafe

"heem. Emang sialan itu orang. Nyesel aku minggu lalu nangisin dia"

"kan udah ku bilang dia tuh gak oke buat kamu. Dari awal kan udah aku peringatin"

"mana tau bakal kejadian gini"

"emang kamu mau ngasih liat apa ke Earth pas besok?"

"gak tau, ngomong tanpa pikir aku tuh"

"cari partner aja New"

"mungkin nanti aku hubungin Ciize deh"

"sepupu mu?. Udahlah New gak masalahkan kamu nunjukin orientasimu. Lagian gak ada yang mempermasalahkan itu. Gara gara ketakutan mu itu buat kamu gak bisa publik terus menerus kan"

"emang ada Li yang mau sama aku, lagian udah mepet banget. Kamu ada gak kenalan yang bisa diajak buat kencan pura pura?"

"kalau ada udah kubawa dari taun lalu. Lagian kan kamu udah ada 1"

"siapa?"

"Tay, bodoh. Dia tuh sempurna buat kamu. Kalian juga udah pernah melakukan itu. Kenapa kamu gak minta dia aja buat nemenin kamu"

"aku cuek banget sama dia, gak mungkin juga dia mau"

"coba aja dulu"

New terlihat berpikir, acaranya tinggal minggu depan. Apa yang harus dia lakukan.

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang