Chapter 17

1.8K 187 8
                                    

"New kamu dimana?" tanya Lilly di telfonnya

"aku di jalan"

"jangan keluar di depan kantor. Banyak banget wartawan disana"

"ya masa segitunya pada heboh sih. Aku kan cuman orang biasa"

"tapi yang kamu cium itu bukan orang biasa"

"iya iya nanti aku lewat muter"

Setelah sampai di kantornya New merasa horor sendiri. Dia pun mengenakan topi, kacamata hitam, dan masker.

New berjalan cepat menuju masuk kantornya. Dan New bisa bernafas lega karna, lift nya sepi.

Tapi seseorang terlihat menahan lift itu tertutup. Dan masuk bersama New.

New hanya memutar bola matanya. Dia membuka kacamata hitam, masker dan topinya dan menyimpan nya rapi di totebag nya.

"bagus juga caramu balas dendam. Membawa seorang pengusaha muda" kata Earth

New hanya diam tidak menanggapinya.

"sekarang kamu dikejar kejar wartawan. Mau jadi artis juga"

New masih diam.

"katanya kalian sudah lama kenal. Ooh atau jangan jangan selama bersama ku kamu sudah jadi selingkuhan nya. Dibayar berapa kamu buat sekali menginap ?"

Plak

New menampar Earth. Sedangkan Earth disana terkejut.

"jaga ucapan mu Earth. Kamu gak tau apa apa. Kamu menganggap aku serendah itu, padahal kamu lah yang paling buruk dan rendahan"

New melipat tangan di dadanya santai, dan memandang dari ujung kepala sampai kaki Earth dengan senyum meremehkan.

"kamu sengaja memancingku karna tau kan Tay lebih oke daripada kamu. Yang aku maksud oke itu semuanya lho ya, termasuk kemampuan di ranjang"

Baru saja Earth akan marah ke New, pintu lift terbuka, ada 1 orang pegawai yang akan memasuki lift tersebut.

Earth langsung saja mengontrol wajahnya menjadi ramah. New yang mengetahui itu makin melebarkan senyum miringnya.

New pun keluar dari lift itu dan berjalan santai. Dia sangat puas banget, dan rasanya menyenangkan. Lain kali jika ada kesempatan New akan memaki Earth lagi.

Makan tuh mantan sialan.

New masih saja tidak beranjak dari ruang rapat ini, padahal ini sudah malam hari. Seharian dia ngumpet disini.

Awalnya dia pikir teman temannya tidak akan ada yang kepo ternyata tidak.

New dihujani pertanyaan tentang hubungannya dengan Tay. Jadilah sekarang dia disini, dia malas menjawab pertanyaan itu.

"paling bentar lagi juga udah sepi sih, tunggu aja mantan mu berulah" kata Lilly

Ya berhubung di kantor New yang dekat dekat banget dengan New itu Lilly, jadilah Liily juga ikut bersembunyi bersama New seharian, karna males juga jawab.

"heem. Emang nya kemarin Mix udah jawab?"

"belum sih masih gantung. Oh ya kamu gak mau ketemu Tay?"

"sebenarnya malam ini aku disuruh ke restonya sih. Tapi aku mau dateng kalau udah mau tutup aja, pas pelanggan tinggal dikit"

"eehh. Mau berduaan aja di resto yang udah tutup. New aku tau Tay itu hot banget tapi kamu segitu nafsunya ya?"

"nafsu apaan. Aku takutnya kalau ketemu orang orang"

"ohhhh"

"yaudah deh aku kesana dulu"

"oke hati hati di jalan"

New melajukan mobilnya ke arah restorannya Tay. Dia sedang berpikir topik apa yang akan dia bicarakan dengan Tay nanti.

Apakah Tay akan membencinya karna berita ini menggangunya?.

Ketika sampai di restonya, terlihat beberapa karyawan yang bersiap akan pulang.

Tapi ini masih sekitar 1 jam lagi dari jam tutup biasanya.

New tidak berani masuk, hingga dia dikagetkan dengan seseorang yang mengetuk kaca mobilnya.

"ah Nanon?" kata New yang sudah membuka kaca jendela mobilnya

"phi New kenapa tidak masuk?"

"ah em itu"

"para karyawan sudah pulang. Chef Tay meminta kita pulang lebih awal"

"hah kenapa?" tanya New bingung

Nanon tersenyum "mungkin ingin segera bertemu dan menikmati waktu lebih lama dengan phi New"

New sempat kaget, kemudian dia gugup dan tanpa sadar langsung membuka pintu mobilnya padahal masih ada Nanon berdiri di tepat pintu. Nanon pun mengaduh kesakitan.

"aduh Nanon maaf ya"

"haha tidak sesakit itu phi New. Lebih baik saya pamit dulu, sepertinya phi New pun sudah tidak sabar bertemu chef Tay".

Nanon pun pergi menjauh dari mobil New.

New pun tanpa sadar menurunkan kaca spion nya dan mengecek wajahnya. Memastikan tidak ada hal aneh di wajahnya.

Setelah sadar New pun meraung di mobilnya. Kenapa dia harus peduli pada penampilan nya di depan Tay.

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang