Chapter 25

1.6K 168 4
                                    

3 minggu kemudian.

New bersama kru lain sedang mempersiapkan peralatan untuk syuting.

Untung saja lokasi syuting masih berada di kota, jadi New setidaknya masih bisa santai.

Dan sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Tay. Karna kesibukan nya.

Lagipula dia tidak enak dengan Tay jika memintanya untuk datang menemuinya terus.

"si Queen udah dateng belum New" tanya seorang kru.

New menganggukan kepalanya tanpa melepaskan pandangan kertasnya.

"tumben, biasanya datengnya telat"

"ya karna hari ini bener, kita doain aja biar bener terus" kata New.

Queen yang dimaksud mereka berdua adalah Jane. Dan ini adalah hari 10 mereka syuting series perdana Jane di Thailand.

New pun mengecek sang 'artis utama'.

"gimana Jane udah siap?. Kita take setengah jam lagi ya" kata New.

Jane pun yang sedang membaca naskah kemudian menatap New.

"tapi aku ngantuk"

"terus ?"

"ya pilihan nya ada 2, aku pulang buat tidur apa minum kopi"

"oke nanti dibuatin kopi"

"tapi aku maunya kopi di kafe 2050"

"gak usah aneh aneh deh, itu jauh dari sini" samber Lilly

Wah.

"ya kalau gitu aku pulang aja, kan wajar kalau ada artis yang minta sesuatu. Dan aku mau kamu New yang beli kesana langsung" kata Jane

Semua orang pun mengalihkan perhatian ke arah New, Jane dan Lilly.

"aku pesenin ojek makanan" kata New

"gak mau, gak higenis. Lagipula aku gak suka"

"kenapa harus aku, ada orang lain yang bisa kok" New bingung dengan Jane.

"aku takut aja kenapa kenapa. Kamu disini kan PA. Lagipula phi Tha pasti gak suka kalau pekerjaan nya ketunda kan"

"oke kamu mau kopi apa?"

"latte yang premium"

"aku beliin, tapi kita langsung mulai take"

"gak mau aku mau minum kopinya dulu"

"tapi jaraknya aja hampir setengah jam sendiri Jane" jawab New setengah emosi

"ya terserah sih"

Beberapa kru yang disana pun merasa emosi dengan kelakuan Jane.

Permintaan aneh Jane bukan hanya terjadi hari ini. Beberapa kali dia meminta hal yang tidak masuk akal seperti mengubah dekor, meminta ganti make up artist, bahkan mempermasalahkan masalah baju.

Namun anehnya semua itu pasti disasarkan kepada New. Entah menyalahkan atau minta New membereskan sesuai keinginan Jane.

Awalnya para kru sengaja tidak mengabulkan permintaan Jane, tapi dihari yang sama pun mereka mendapat teguran dari pak boss.

Bukan hanya itu saja Jane pernah memancing dengan menyinggung shooting di sosmednya. Dan menimbulkan gosip yang tidak enak.

Tentu saja New sebagai PA harus sering mengelus dada atas kelakuan artis satu ini. Dia pun juga yang harus mengalah demi semua orang yang ada disini.

New pun disenggol sutradara hari ini.

"turutin aja New. Bisa habis kita kalau ketauan pak bos lagi"

New pun menganggukan kepalanya. Dia langsung mengambil tasnya dan melajukan mobilnya ke arah cafe yang dimaksud.

1 jam kemudian, New sampai disana dengan pesanan Jane, karna macet jadi wajar aja makin lama, demi hanya satu gelas kopi.

Entah bagaimana rasanya, New tidak perduli. Yang penting sudah ada kan kopinya.

Setelah kopi datang, semua kru bertugas di tempatnya masing masing.

Begitu juga New yang memastikan semuanya dapat berjalan sesuai apa yang di perlukan.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 1 malam, dan New baru pulang, dia berjalan gontai ke apartemen nya.

Shooting kali ini berjalan sedikit tidak mulus, dan tidak sesuai target.

Karna tiba tiba ada kesalahan teknis dan siang tadi hujan, ditambah lagi Jane yang tiba tiba marah marah karna ada artis lain yang aktingnya salah terus.

Dan jujur New masih emosi karna kopi.

Saat membuka apartemen nya New dikagetkan dengan seseorang duduk sambil melihat ipadnya di sofa.

Otomatis saja New yang tau siapa yang menunggunya di apartemen nya langsung membuang tas nya  sembarang dan berlari memeluk seseorang tadi.

"Te aku capek" katanya dengan sedikit sesegukan di ceruk leher Tay.

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang