BAB 12

3.4K 420 20
                                    


can i get a kiss ?  : tapi masih dia pemenangnya


Kringgg!! Kriingg!!!

Rose berdecak, bunyi nyaring pada jam wekker membuatnya terbangun. Gadis itu membuang nafasnya kasar, tangannya terulur mengambil jam yang sedari tadi berbunyi diatas nakas tepat disebelah ranjangnya.

"Shit, gue kira udah jam 11 malem. Ternyata masih jam 4 pagi?!" Pekiknya tidak habis pikir.

Hari ini adalah hari liburnya, satu hari yang paling berharga dalam hidupnya karena ia bisa bebas melakukan apapun tanpa harus sibuk berpose dalam kamera.

Orang gila mana yang membunyikan jam wekker pada akhir pekan? Mengapa ia harus terpaksa bangun pagi-pagi buta hanya karena jam wekker sialan yang menganggu tidur panjangnya?

Rose membuang nafasnya kasar, ia sontak melempar jam wekker itu ke sembarang arah lalu kembali menarik selimutnya.


Tak!

"Argh!"

Rose tersentak, mendengar rintihan seseorang dibelakangnya membuat gadis itu segera membalikan tubuhnya. Ia dibuat terkejut ketika melihat tubuh seorang lelaki yang kini tengah meringis, mengaduh mengusap dahinya yang tidak sengaja terkena pelampiasan kesalnya.

"LOH??? mas ngapain tidur di kasur saya???!" Pekik Rose sontak bangkit, ia terduduk diatas kasur menatap Jeffrey sengit.

Jeffrey berdecak "Kamu kalau kesel sama jam lemparnya gausah kena saya."

Merasa pertanyaannya belum terjawab oleh Jeffrey, Rose mendengus.

"Kok malah nyalahin saya? Suruh siapa tidur di kasur saya?Punya kasur sendiri kan?"

"Saya nggak tidur di kasur kam--"

Bugh!

"Mas gausah ngelak ya! Pindah-pindah kasur segala! Dasar modus!" Balas rose memukul pundak Jeff kesal.

"Astaga.." Lirih Jeffrey bangkit, ia menghela nafas.

Tangannya terulur mengambil sesuatu di nakas, seperdetik kemudian lampu kamar mereka yang semula padam kini mendadak menyala oleh remote control yang Jeff pegang.

"Tuh liat, saya atau kamu yang modus pindah kasur?" Sambungnya menantang, menatap rose remeh seraya melipat lengannya di atas dada.

Rose menoleh kanan kiri. Kasur yang ia duduki saat ini hanya beralaskan sprai hitam polos tanpa boneka yang mengelilingi di setiap sudutnya, dimana sprai baby pink miliknya? Kemana boneka beruang yang setia menemani tidurnya sepanjang malam?

Rose menoleh ke seberang, jawaban atas pertanyaan dalam pikirannya itu kini terjawab sudah. Kasur dengan sprai baby pink lengkap dengan boneka beruang itu masih tersusun rapih di seberang sana. Mata Rose sontak membulat, apa yang sebenarnya terjadi?? Mengapa ia mendadak pindah ke kasur milik Jeffrey??

Argh, Rose tidak bisa berpikir jernih. Ia hanya ingat bahwa semalam dirinya ada di apartemen Chandra, lalu tiba-tiba terbangun disebelah Jeffrey.

Apa semalam ia mabuk bersama Chandra lalu lelaki itu membawanya pulang?

Jika itu benar, maka hancur sudah tembok harga diri Rose dihadapan Jeffrey.

Ketika mabuk, gadis itu senang sekali mempermalukan diri. Ia sering mengucapkan hal-hal yang tidak bisa ia ucapkan ketika sadar, ditambah ia kesal dengan sikap Jeff semalam. Rose waswas, ia takut mengucapkan hal-hal yang tidak seharusnya ia ucapkan pada Jeffrey.

Atensi Rose kembali pada Jeffrey. Gadis itu mengigit kuku jarinya, sebuah bad habbit yang muncul ketika ia bingung dan merasa bersalah.

"Mas.. semalem saya mabuk ya?" Tanya Rose, Jeffrey spontan mengangguk.

MBW || jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang