BAB 21

1.2K 145 8
                                    

PBB : Pasangan Baru Bucin
.
.
.

Pagi ini Rose terbangun dengan perasaan bahagia yang luar biasa. Setelah memutuskan untuk membuka hatinya untuk Jeffrey, Rose baru sadar jika perlakuan lelaki itu padanya benar-benar serius.

Jeffrey memperlakukan Rose dengan penuh cinta setiap harinya, terkadang Rose merasa segan karena Jeffrey terlalu memanjakannya. Lelaki itu bahkan melarang Rose untuk turun ke dapur dan membereskan rumah.

Jujur, sebenarnya itu tidak perlu. Hanya untuk memasak dan membersihkan rumah sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Rose. Namun Jeffrey tetaplah Jeffrey, ia ingin Rose menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang saja tanpa memikirkan seluruh tugas rumah tangga.

Seperti pagi ini. Jeffrey kini tengah sibuk berkutat dengan alat dapur. Padahal lelaki itu sudah rapih dengan kemeja kerjanya, namun ia rela terkena asap penggorengan untuk menyiapkan sarapan.

"Wangi banget, kamu masak apa mas?" Tanya Rose memeluk erat pinggang Jeffrey dari belakang.

Ini adalah salah satu kebiasaan baru Rose, yaitu memeluk Jeffrey.

Semenjak dekat dengan Jeffrey, hal pertama yang ia sukai ada wangi tubuh Jeffrey. Menurut Rose, dalam keadaan apapun Jeffrey selalu wangi. Aroma tubuhnya yang menenangkan membuat Rose sangat betah berlama-lama memeluk Jeff.

"Aku atau masakan aku nih yang wangi?" Goda Jeffrey, Rose sontak mencubit kecil pinggang Jeffrey karena kesal dengan godaan Jeffrey yang menyebalkan.

"Masakannya lah, kamu tuh bau bawang goreng mas."

Jeffrey terkekeh "Bau bawang goreng aja kamu nempel terus, apalagi aku wangi ya? kayaknya kamu bakal nemplok sebulan di badan aku."

"Ish nggak gitu juga ya! Lagian kamu udah rapih gini kenapa harus masak sih mas? kan bisa bilang aku kalau mau bikin sarapan, baju kamu jadi kusut lagi gara gara dilipet kayak gitu. Gak rapih, gak enak diliat sama karyawan."

Jeffrey berbalik, tangannya mencubit pipi Rose gemas.

Jika kebiasaan baru Rose adalah memeluk Jeff. Maka untuk Jeffrey, mencubit pipi bulat Rose adalah kebiasaan barunya kini.

"Iya sayang, cuma masak nasi goreng sama telur ceplok aja nggak bikin aku berantakan.  Kamu tunggu di meja makan ya, aku mau beresin ini dulu." Ucapnya seraya mengacak rambut Rose lalu kembali berkutat dengan alat dapur.

Rose membuang nafasnya kasar, percuma saja berdebat dengan Jeffrey, hanya akan membuang banyak tenaga karena lelaki itu akan teguh dengan pendiriannya.

Tanpa mengucap apapun lagi, Rose duduk di kursi meja makan sesuai dengan arahan Jeff, matanya terus menatap lelaki itu seperti cctv seolah tengah mengawasi pergerakan Jeffrey.

"Mas Jeff kalau lagi masak gitu gantengnya nambah ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Jeff kalau lagi masak gitu gantengnya nambah ya?"

"Aduh, mikir apa sih aku? Tapi emang ganteng? Gagah? Tegas? Jadi seneng karena lelaki sempurna itu suami aku." Racaunya semakin tidak jelas. Terus-terusan menatap Jeffrey membuat kedua sudut bibir Rose semakin mengembang. Semburat merah mendadak muncul di permukaan pipinya ketika Jeffrey menghampirinya dengan senyum yang tak kalah lebar.

MBW || jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang