Salah jodoh? Kok bisa?
Keputusan yang terpaksa sering kali membawa kita ke tempat yang tidak kita inginkan. Ketika Juan tiba-tiba menghilang di hari pernikahan mereka, Jeffrey mendapati dirinya terjerat dalam ikatan yang tidak pernah dia rencanakan...
Hari itu seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi Rose. Gaun putihnya sudah siap, tertata rapi di ruang ganti dengan veil menjuntai seperti mimpi yang ia bayangkan sejak kecil. Semua tamu undangan sudah berkumpul di ballroom mewah, dengan bunga lili dan mawar putih menghiasi setiap sudut ruangan. Denting piano lembut mengiringi bisikan harapan, seolah menyanyikan lagu kebahagiaan yang sudah lama dinanti.
Jeffrey Laksamana hadir di tengah keramaian itu, namun bukan sebagai bagian dari perayaan. Dia datang hanya untuk menemani ibunya Jessica, yang bersahabat baik dengan orang tua Rose. Bagi Jeffrey, acara ini hanyalah salah satu dari serangkaian pernikahan megah yang sering ia hadiri. Tidak ada yang istimewa. Ia bahkan tidak mengenal calon mempelai pria, Juan, yang menurut kabar adalah cinta pertama Rose, seseorang yang telah menunggu hari ini sepanjang hidupnya.
Tapi takdir sering kali datang tanpa diundang. Di tengah gemuruh suara tamu yang bercampur, tersebar bisik-bisik yang semakin lama semakin kera, seperti angin kencang yang mendesir, menghantarkan berita buruk. Juan menghilang. Dalam sekejap, suasana yang awalnya ceria berubah menjadi tegang. Bara, ayah Rose, tampak berang. Pandangannya berkilat penuh amarah, menghampiri altar yang kosong dengan tatapan yang sulit diartikan. Semua mata kini tertuju pada satu titik: Rose, yang berdiri terpaku dengan wajah pucat, tak mampu menyembunyikan keterkejutannya.
Jessica segera mendekati Bara. Mereka berbicara dengan nada serius, sementara mata-mata tamu semakin banyak yang memandang dengan iba. Jessica tahu, jika pernikahan ini dibatalkan, harga diri keluarga Rose bisa runtuh. Sebagai sahabat yang baik Jessica menawarkan sebuah solusi, dan solusi itu tidak lain adalah menikahkan Rose dengan putranya sendiri, Jeffrey.
Jeffrey terkejut saat ibunya menariknya ke sudut ruangan. "Jeffrey, kamu harus menikahi Rose." ucap Jessica tanpa basa-basi. Jeffrey hanya bisa mengernyitkan dahi, merasa seperti mendengar lelucon yang sangat tidak lucu. "Ma, ini bukan urusan Jeff. Jeffrey datang hanya untuk mengantar mama bukan?"
"Tapi ini urusan kita sekarang. Keluarga mereka butuh bantuan, dan hanya kamu yang bisa menyelamatkan keadaan."
Di sisi lain ruangan, Rose masih berdiri dengan kaki gemetar, diapit oleh keluarganya yang berusaha menenangkannya. Matanya menyapu seluruh ruangan mencari sosok Juan, cinta yang ia percayai tidak akan pernah mengingkari janjinya. Namun yang ia temukan hanya tatapan hampa, dan perlahan air matanya mulai menetes. Pada saat itu, pandangannya bertemu dengan Jeffrey, yang sedang berjalan mendekat dengan langkah berat.
Jeffrey menghela napas panjang, menatap Rose yang wajahnya kini dipenuhi kesedihan dan kekecewaan. Mungkin dia tidak tahu apa yang harus dikatakan, tapi langkah kakinya berhenti tepat di depan altar yang kosong itu. Tanpa berkata apa-apa, Jeffrey mengulurkan tangannya kepada Rose, menawarkan sesuatu yang tak pernah ia rencanakan sebelumnya. Sebuah pilihan yang akan mengubah hidup mereka berdua.
Rose menatap tangan Jeffrey dengan ragu, namun ketika tatapan mata mereka bertemu, ada kehangatan dan ketulusan yang ia lihat. Sesuatu yang tidak ia sangka akan ia temukan pada pria yang bahkan hampir tidak ia kenal.
"Ini bukan bagian dari rencana saya." bisik Rose dengan suara yang hampir tak terdengar.
Jeffrey hanya mengangguk pelan, bibirnya melengkung dalam senyum tipis. "Tidak ada yang direncanakan hari ini, Rose. Tapi kalau kamu mau, kita bisa menghadapi ini bersama."
Di tengah ballroom yang kini senyap, Rose akhirnya mengulurkan tangannya, menggenggam tangan Jeffrey. Para tamu undangan mulai berbisik, heran namun perlahan tepuk tangan terdengar, seolah menyambut awal yang baru-awal yang tidak terduga bagi dua orang yang seharusnya tidak pernah bertemu di altar ini.
Hari itu, tanpa ada yang tahu bagaimana akhirnya, Jeffrey dan Rose menikah. Bukan karena cinta, bukan karena janji yang telah mereka buat, tetapi karena keadaan yang memaksa mereka untuk menjadi sepasang pengantin dadakan.
Dan di balik senyum yang tersembunyi, ada rasa takut, ada keraguan, namun juga ada secercah harapan. Karena terkadang, kebahagiaan datang dengan cara yang tak terduga, ketika dua hati dipertemukan oleh permainan takdir yang tak pernah direncanakan.
Tidak ada yang tahu bagaimana Tuhan merangkai cerita ini. Satu hal yang pasti, perjalanan baru mereka baru saja dimulai. Siapkah kamu mengikuti kisah cinta yang penuh liku ini hingga akhir?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.