Part 28

5.5K 366 45
                                    

"Baru keluar lo?"  Tanya Ardan saat Rachel sudah berada di dalam mobil.

"Sorry kalo gue lama. Pak botak yang ngajar," Ucap Rache cengengesan.

Ardan berdehem, kemudian melakukan mobilnya membelah jalanan. Tak ada pembicaraan dalam mobil itu. Hening.

"Em... Lo tau gak Ar, kenapa Papa nyuruh lo jemput gue?" Tanya Rachel pada Ardan.

Ardan menggeleng. "Gue gak tau. Mungkin ada hal penting yang mau di bicarain sama lo,"

Rachel mengangguk pelan dan kemudian keadaan kembali hening.

"Lo belum buka semuanya?" Tanya Ardan.

Rachel menoleh kearah Ardan sembari mengernyitkan dahinya.

"Buka apa an? Baju? Mesum lo!!!?" Sarkas Rachel.

Ardan menghela napas, "Gak perlu pura-pura gak tau Chel. Gue tau kalo lo pasti ngerti apa yang gue bicarain,"

Rachel diam tidak menjawab. Dia tau kemana arah pembicaraan ini. Masa Lalu.

"Kenapa?"  Tanya Ardan.

"Gue belum siap!!" Ucap Rachel.

"Kapan lo siap?"

Rachel diam.

"Kenapa lo gak buka semuanya? Kenapa lo gak ngomong sama mereka yang sebenarnya? Kejadian nya kayak mana,"

"Gue takut," Ucap Rachel.

"Takut?" Tanya Ardan kembali sembari fokus menyetir.

"Gue takut mereka benci gue,"

"Lo takut mereka benci lo karena lo udah bohongin mereka? Iya?"

Dengan tahu Rachel menganggukkan kepala nya pelan.

"Bohongin apa sih Chel? Lo gak bohongin mereka, lo gak salah. Yang patut di salahain di sini itu Ela bukan lo. Inget Ela yang nyerahin dirinya sendiri dan ng aku sebagai lo, sebagai sahabat mereka berdua. Goblok sih mereka bisa aja di kibulin," Ujar Ardan.

"Kalo misalnya lo gak ngomong-ngomong sama mereka. Nanti kalo salah satu dari mereka tau dengan sendiri nya dan kita gak tau itu sesuai atau gak dengan kenyataannya, dia pasti bakal ngira yang gak-gak tentang lo. Lo ngerti kan harus apa?"

"Gue ngerti," Ucap Rachel setelah lama berdiam mendengarkan saran dari Ardan.

Ardan mengangguk dan tetapi fokus dalam mengendarai mobilnya menuju rumah Rachel.

****

"Gue mau lo semua cari tau tentang seorang gadis bernama Mirachel Winata," Ucap seorang pemuda pada anak buahnya.

"Baik Tuan Muda," Ucap salah satu anak buah pemuda itu.

Pemuda itu mengangguk dan mempersilahkan mereka semua pergi. Dan kini tinggal lah pemuda itu sendiri dalam ruangan yang sukar penerangan.

"Aku akan cari tau semuanya. Dan aku tau bahwa semua yang terjadi ini karena terdapat seseorang yang memanipulasi keadaan. Aku akan cari tau," Ucap pemuda itu sembari jari tangan nya mengetuk-ngetuk meja di depan nya. Menyeringai.

*****

Hola!!
Kok pendek kak? Iya emang pendek, banget malah.

Sorry banget ya.

Follow me ya guy's. Wattpad sing. Jan lupa buat vote dan komen banyak-banyak.

Bye-bye readers

SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang