Part 18

11.4K 701 51
                                    

"Ngapain lo kembali lagi kesini?" Tanya Gio kepada Luis.

"Emang salah?" Tanya balik Luis sembari menyeringai.

Gio mengepalkan tangannya erat. Emosinya sudah berada di ubun-ubun. Saat ini mereka sedang berada di taman belakang sekolah.

Gio yang mengajak Luis tadi. Kalian masih ingat Luis? Ya, dia adalah sahabat Gio. Ah bukan, mantan sahabat tepatnya.

"Mau apa lo sekolah disini?"

Luis tersenyum samar. "Kenapa? Lo takut gue ambil dia lagi dari lo?"

"Jangan bahas yang gak pengen gue bahas Luis," Sentak Gio kepada Luis dengan matanya menatap nyalang Luis.

"Santai dong... Gak usah ngegas. Gue kesini cuma mau liat dia doang kok. Tapi kalo ada kesempatan sih gue bakal rebut dia lagi dari lo,"

"Gue gak bakal lepasin dia lagi buat lo. Cukup sekali aja gue melakukan kesalahan di masa lalu. Dan sekarang gue gak akan mengulanginya lagi,"

Luis diam.

"Gue akan berusaha buat dia bahagia walau dari jauh," Ucap Gio kemudian menatap Lius yang terdiam lalu pergi begitu saja. Meninggalkan Luis sendiri di situ.

"Gue juga mau dia bahagia,"

***

"Habis dari mana lo boss?" Tanya Tama ketika melihat Gio memasuki pintu markas.

"Sekolah lah nego!?" Ucap Ari sembari menonyor kepala Tama.

"Ya gue tau oneng. Ya gak usah tonyor-tonyor pala gue juga kali," ujar Tama sebal sembari tangannya mengusap-usap kepala nya yang di tonyor oleh Ari.

Ari menyengir lebar.

Gio dengan wajah lelah duduk di kursi kayu samping Bimo yang sedang main handphone.

"Kenapa lo?" Tanya Alex.

Ya, ada Alex disini. Alex memang kadang nongkrong di markas tempat Gio dan teman-teman nya.

"Gak papa, lagi banyak pikiran aja gue," Ucap Gio sembari menyenderkan punggung nya di tembok.

"Oh gitu.... Kalo misal nya Lo gak bisa nyelesaiin masalah lo sendiri, bagi ke gue. Ya moga-moga aja gue bisa bantu," Ucap Alex sembari menepuk-nepuk bahu sahabatnya itu pelan

Gio hanya bisa tersenyum tipis mendengar itu. Ia janji semoga dirinya bisa menyelesaikan masalah nya dengan sendirinya tanpa perlu bantuan orang lain. Walau nantinya Gio akan meminta bantuan kepada sahabat-sahabat nya nanti.

"Oh iya, katanya kita Minggu depan ke puncak loh...," Kata Tama antusias.

"Serius Lo?" Ujar semua.

"Iya, katanya kelas 11 ini kita ngadain liburan ke puncak. Kan kelas 12 bentar lagi mau ujian nasional, jadi kita di adain acara ke gitu," Jelas Tama.

"Widihhh... Asikk dong!!"

"Kepuncak slurrr...!!!"

"Refreshing coyy!!"

Seketika semua anggota Alastor pada ribut membicarakan tentang liburan sekolah itu.

Gio dan Alex hanya menggeleng-gelengkan kepala. Teman-teman nya pada abstrak semua. Kocak.

Tapi ini lah yang bisa membuat suasana menjadi happy dan menjadi momen yang akan dirindukan.

***

Up guys...

Sorry part-nya pendek dan aku up nya lama...

Aku lagi pusing mikirin tugas online aku...😭😭

Tapi insyaallah aku akan lanjutkan cerita ini sampai habis...

Pada setuju gak??? Mana suaranya???

Oh ya, makasih buat yang follow akun aku dan vote serta komen cerita aku...

Lanjut or break??

Komen dan vote nya Jan lupa ya guys...

Semoga cerita aku bisa di novellin... Aminnnn...

Pada setuju gak kalo misal Sergio di novellin??

Oke... Bye-bye readers 🖐️🖐️

SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang