Part 20

9.2K 680 69
                                    

Hari yang sudah di tunggu oleh siswa-siswi SMA Baster kelas 11 telah datang. Seluruh murid kelas 11 berkumpul di aula sekolah.

"Gue gak sabar banget deh pingin liat puncak," Seru Ari antusias.

"Norak lo..., kayak gak pernah ke puncak aje. Norak, norak.....," Ujar Tama dengan senyum mengejek.

Ari mendengus sebal. "Ih lo mah... Lo itu ya gak bisa liat orang seneng aja? Lo iri sama gue?"

"Sapa yang iri sama lo anjing?!!" Ucap Tama keras.

Ari dan Tama sama-sama melotot. Sama-sama melempar tatapan tajam membuat sahabat-sahabat mereka hanya menggelengkan kepala pelan.

"Lo pada ya gak tau malu tau gak? Berantem mulu kerjaannya. Gak tau tempat lo pada," Tukas Rio sarkas.

Tama dan Ari spontan membuang muka. Rio yang memberi peringatan pada mereka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Hai?" Ucap seorang gadis di belakang mereka.

Dengan spontan mereka berlima menengok ke belakang. Di sana mereka menemukan Rachel yang sedang menggendong tas ransel besar.

"Lo berangkat?" Tanya Bimo kepada Rachel.

Rachel menganggukkan kepalanya. "Iyalah, temen lo pada tuh yang heboh nyuruh gue ikut. Jadi ya terpaksa deh gue,"

Mereka spontan mengernyitkan dahi. "Sapa?" Kata mereka kompak kecuali Gio tentunya.

"Tuhhhh," Ujar Rachel sembari menunjuk kearah Gio. Mereka berempat menengok kesamping kanan. Mendapati Gio yang sedang menggaruk belakang kepalanya yang dirasa tidak gatal.

"Ohh.. Gitu," Ujar Rio mengangguk diikuti Tama, Ari, dan Bimo.

Rachel mengangguk. "Jadi sekarang lo harus bawain tas gue. Nih," Ujar Rachel sembari menyerahkan tas ransel besar nya kepada Gio.

Gio hanya menerimanya pasrah. "Ayo cepetan. Keburu bus nya jalan, nanti kita ketinggalan lagi. Percuma dong gue ikut kan," Ujar Rachel yang mengagetkan lima lelaki itu.

Lima lelaki itupun segera menaiki bus yang sudah di naiki oleh Rachel dengan Gio yang membawa tas Rachel.

Setelah di dalam bus mereka mencari tempat masing-masing. Rachel dengan Gio, Rio dengan Bimo, dan Tama dengan Ari.

Dan kemudian bus yang di naiki oleh mereka melaju menuju dimana tujuan mereka, puncak.

Didalam bus, ada yang bernyanyi, main gitar, bermain game, tidur, dan masih banyak lagi. Contohnya Tama, dia sedang bernyanyi sembari joget-joget. Tak tau malu.

"KU MENANGIS........ MEMBAYANGKAN BETAPA KEJAMNYA DIRIMU ATAS DIRIKU.... KAU DUAKAN CINTA INI......,"

Ari yang duduk di sebelah Tama mendengus kesal sembari menutup telinganya.

"Woi.... Suara lo anjing bikin kuping gue sakit. Berhenti deh nyanyi nya, suara bagus gak pake nyanyi-nyanyi lagi," Ucap Ari sembari berteriak.

Tama merengut. Ari ganggu.

"Seterah gue dong. Mau gue nyanyi sambil jungkir balik kek, mau salto di dalem bus kek, itu hak gue. Diri-diri gue sendiri nih. Lagian kan suara gue tuh merdu," Ucap Tama sembari melolot ke arah Ari.

"Merusak Dunia anjir.... Gak tau malu banget sih lo. Nyanyi-nyanyi kayak orang gila tau gak," Ucap Ari tajam. Mereka terus berdebat. Didalam bus murid-murid yang melihat dan yang mendengar hanya geleng-geleng kepala. Memilih mengabaikan Tama dan Ari, mereka kembali ke aktivitas masing-masing.

"Udaj deh lo pada. Apaan sih kalian ini, ribut terus perasaan. Ganggu ketenangan orang aja tau," Ucap Rio tiba-tiba yang membuat Tama dan Ari berhenti berdebat.

"Lo pada tuh mikir gak sih? Banyak orang yang lagi pengen istirahat, tapi ke ganggu sama ocehan lo pada tau gak. Sekarang diem, kalo gak gue lempar kalian keluar bus," Ancam Rio yang membuat mereka berdua kicep.

Mereka berdua segera duduk manis di bangku bus masing-masing. Takut jika Rio ngamuk lebih parah lagi. Bisa-bisa mereka berdua di lempar beneran ke luar bus.

Keadaan mulai tenang. Rachel yang sedari tadi tertidur sama sekali tidak terganggu oleh perdebatan yang di lakukan oleh Tama dan Ari.

Gio pun sama. Namun yang berbeda dia tidak tertidur, Gio hanya memandangi wajah cantik Rachel yang tertidur di bahunya. Walau terasa pegal, namun tak apa.

Dengan perlahan Gio menyandarkan badannya dan menutup matanya perlahan. Lalu dalam sekejab Gio terlelap dengan kepala Rachel di bahunya.

***

Receh banget gak sih🤭🤭
Sorry gengs pendek...

Asalnya banyak banget tugas numpuk.....

Oke next or break?

Komen and voting ya...

Bye-bye readers🖐🖐

SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang