Ditempat yang sunyi Rania sedang memikirkan ucapan mantan suaminya saat di kantor. Ah, bukan mantan suaminya. Namun, kita sebut saja suami. Karna tidak ada kata cerai diantara hubungan rumah tangga mereka.
Dalam pikirannya, Rania memikirkan perkataan-perkataan yang terucap dari mulut suaminya. Dirinya dapat merasakan kesungguhan dalam perkataan itu. Mata Chandra menjelaskan bahwa yang terjadi pada beberapa tahun ini bukanlah kehendak dia. Seperti ada seseorang dibalik semua ini.
Namun, apakah benar ada seseorang dibalik semua ini? Jika ada siapa?
Rania sedang bertanya-tanya tentang hal itu. Pemikirannya saat ini buntu. Lamunan Rania buyar karena handphone nya berdering.
Rania mengambil handphone yang berada di atas meja. Dan mengangkat panggilan itu. Tertera nama Darma. Ayahnya.
"Halo Pa," ucap Rania.
"Sudah menemui anak mu?" Ujar Darma dalam handphone.
"Sudah. Kenapa Pa?"
"Papa dapat informasi tentang kamu dari anak buah Papa. Kamu menemui suami mu itu?"
Rania pun terdiam.
"Rania. Jangan termakan dengan ucapan nya. Percaya Papa, semua ucapan yang diucapkan Chandra adalah sebuah kebohongan. Jika dia memang menyesal, meng
apa baru sekarang. Mengapa tidak sedari dulu?""Tapi Pa, Rania dapat melihat sebuah kejujuran dalam perkataan nya. Entah mengapa Rania merasa ada seseorang dibalik semua yang terjadi beberapa tahun ini,"
"Jika memang benar ada orang dibalik semua ini, siapa Rania? Tidak mungkin Rania. Semua perkataan yang diucapkan Chandra adalah kebohongan nya untuk menutupi semua yang terjadi beberapa tahun ini,"
"Tapi Pa, Rania yakin Chandra diancam selama beberapa tahun ini. Hingga dia baru berani untuk mengatakan semuanya,"
"Diancam? Apalagi itu Rania. Itu tidak mungkin,"
Rania terdiam. Mengapa Papa nya sangat berambisi untuk menyalahkan Chandra dalam hal ini. Memang perlakuan suaminya itu tidak patut di benarkan tapi Rania yakin ada dalang dibalik perlakuan buruk Chandra. Entah mengapa Rania seyakin itu.
"Dengarkan Papa Rania. Jangan pernah kau terjerat kembali padanya. Ingat itu. Dan jangan percaya semua perkataan nya yang tanpa bukti itu. Papa tutup,"
Panggilan itu terputus. Rania pun hanya sedang memikirkan perkataan ayahnya.
Entah mengapa Rania merasakan ada sesuatu yang aneh terhadap Darma. Papa nya itu memang sedari dulu meyakinkan bahwa Chandra tidak sebaik yang ia kira. Namun, Rania dapat merasakan bahwa Chandra adalah orang yang baik. Tidak seperti yang di katakan oleh ayahnya.
Rania harus mencari tau semua ini. Siapa dalang dibalik kejadian ini.
****
Jam pulang sekolah sudah tiba. Semua murid SMA Baster melangkahkan kakinya untuk pulang. Begitupun dengan Rachel dan Gio dkk.
Mereka saat ini sedang menuju parkiran untuk mengambil motor mereka.
"Kemana aja Lo berempat? Kok gak nongol ke kantin?" Tanya Gio pada sahabatnya itu.
"Nih dalangnya. Yang buat kita hampir gak kekantin malah dijemur di lapangan," ujar Ari sembari menunjuk-nunjuk Tama dengan wajah kesalnya.
"Lah kenapa?" tanya Rachel.
Dan Bimo pun menceritakan semua yang terjadi. Rachel dan Gio pun hanya tertawa.
"Bisa-bisa nya Lo pada dihukum sampe segitunya," ucap Gio sembari tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERGIO [HIATUS]
Novela Juvenil!!!FOLLOW SEBELUM MEMBACANYA. BIAR KALIAN TERUS UPDATE INFO DARI PEMBARUAN CERITA AKU YANG LAINNYA JUGA!!! "Lo tuh ibarat ancaman yang selalu buat gue gak bisa berkutik dengan ritme jantung gue yang dag dig dug lebih cepat dari biasanya, " *** Ini...