Part 19

11.1K 717 105
                                    

"Minggu depan kita ke puncak... Lo ikut?" Tanya Gio kepada Rachel.

Rachel hanya mengedikkan bahunya. Ia juga bingung mau ikut atau tidak. Lagian apa dirinya di boleh kan oleh Chandra? Pastinya tidak boleh. Papanya terlalu mengekangnya.

"Mau ikut gak lo?" Tanya Gio lagi.

"Gue gak tau, mungkin ikut dan mungkin juga gak ikut," Jawab Rachel santai.

Dahi Gio mengernyit saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut Rachel.

"Kok gitu? Lo gak boleh apa gimana sama ortu lo?"

Rachel lagi-lagi mengedikkan bahunya.

Gio menghela napas pelan, "Apa perlu gue minta izin sama ortu lo, biar lo bisa ikut gitu?" Tawar Gio.

"Apa sih gak usah kali. Ngapain coba, kayaknya lo ngebet banget gue pingin ikut. Jangan-jangan lo suka lagi ma gue? Ngaku?" Ujar Rachel.

Gio langsung gelagapan. "Sapa yang suka ma lo? Najis. Gue suka ma lo. Gue cuman mau lo nenangin diri aja gitu. Sapa tau lo butuh refreshing ke puncak biar pikiran lo jernih. Biar juga nurunin kadar PD lo. Jadi anak kok PD nya tingkat dewa ya tuhan," Ucap Gio panjang lebar.

Rachel tampak berpikir. Benar juga apa yang dikatakan Gio. Mungkin dengan dirinya ikut pergi kepuncak, pikiran bisa jernih dan tenang.

"Ya udah lah gue usahain buat ikut deh," Kata Rachel yang membuat Gio tersenyum lebar.

"Gitu dong," Seru Gio semangat.

Rachel mengernyit kan dahinya sembari menggelengkan kepalanya pelan.

"Aneh,"

***

Luis merebahkan dirinya di tempat tidur. Memejamkan matanya sejenak. Kemudian membuka kembali matanya perlahan. Menatap langit-langit kamar nya dengan menerawang.

Luis bangkit dari tidurnya. Kemudian berjalan menuju laci yang berada di samping kanan tempat tidur nya. Membukanya, kemudian mengambil sebuah bingkai foto lalu menutupnya kembali. Luis mendudukkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Memandangi foto itu dengan intens. Tangannya mengusap-usap foto perempuan yang berada di foto itu. Foto perempuan yang sangat ia cintai sejak dulu atau lebih tepat nya sejak ia kecil.

"Kamu tambah cantik ya? Sampai aku gak bisa ngenalin kamu lagi. Dulu kamu cengeng banget, tapi sekarang udah gak lagi. Aku kangen banget sama kamu. Dulu pas pertama kali kita ketemu kamu lagi nangis. Cengeng banget kan kamu. Cuma jatuh doang," Luis terkekeh saat mengingat masa kecilnya bersama gadis itu.

Flashback on

"Kamu kenapa?" Tanya Luis kepada seorang gadis yang jatuh terduduk di tanah dalam keadaan menangis.

"Hiks....hiks... A...aku jatuh...," Ucap gadis itu dengan sesegukan.

Luis menatap iba pada gadis itu. Dia kemudian membantu gadis itu bangkit dari jatuhnya.

"Sini biar aku bantu obatin," Ucap Luis.

Gadis itu mengernyit kan dahinya.

"Emang bisa?" Tanya gadis itu.

Luis mengangguk yakin. Dia mulai mengeluarkan kotak obat dari tas kecil nya yang sering ia bawa kemana-mana. Luis membersihkan darah pada lutut gadis itu, membuat gadis itu meringis.

"Shhhhh....,"

"Tahan ya? Bentar lagi selesai kok," Luis berusaha meyakinkan gadis itu.

Gadis mengangguk kan kepalanya pelan sembari menahan perih di lututnya.

Luis tersenyum lebar saat ia sudah menyelesaikan tugas nya. Luka di lutut gadis itu sudah tertutup oleh plester dan kapas yang ia beri obat merah.

"Udah selesai. Kamu jangan nangis lagi ya? Ini luka nya pasti sembuh kok," Ujar Luis sembari tersenyum manis kepada gadis dihadapannya ini.

Gadis itu mengangguk. "Makasih ya udah nolongin aku dan obatin luka aku," Ucap gadis itu berterimakasih.

Luis tersenyum tipis kemudian memasukkan kotak obat itu ke tasnya kembali.

"Nama kamu siapa?" Tanya gadis itu tiba-tiba.

Luis mendongak kan kepalanya. Lalu tersenyum.

"Luis Sanggara. Panggil aja Gara," Jawab Luis.

Gadis itu mengangguk kan kepalanya pelan.

"Terus nama kamu siapa?" Tanya Luis balik.

"Nata," Ucap gadis yang bernama Nata itu tersenyum.

Luis ikut tersenyum melihat Nata tersenyum.

Flashback off

Luis tersenyum saat mengingat itu. Masa-masa kecilnya memang begitu indah dari pada masa yang sedang ia jalani sekarang.

Luis kembali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Menutup matanya perlahan. Dan dalam beberapa saat, Luis memasuki alam bawah sadar nya dengan memeluk bingkai foto itu.

***

Hola!!!! Guys....

Aku kembali lagi...

Maaf ya? Karena aku lama gak update nya...

Oke ke gengs... Selamat membaca nya dan menyelami alam ayal kalian.

Jan lupa vote and komen nya ya guys....

Next or break????

Bye-bye readers🖐️🖐️

SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang