Part 23

6.5K 517 126
                                    

Hari dimana acara berpetualang telah tiba. Semua murid SMA Baster telah berkumpul di tempat mereka kemarin malam mengadakan api unggun.

Disini mereka di perintahkan untuk mencari bendera berwarna merah agar bisa memenangkan acara ini. Siapa kelompok paling banyak mendapatkan bendera itu. Itulah kelompok yang akan menang.

Guru telah membagi beberapa kelompok yang terdiri dari sepuluh orang.

Kelompok 1
Rachel, Rara, Geby, Gio, Ari, Luis, Tama, Fani, Rio, Bimo. Mereka satu kelompok. Walau terdapat satu orang yang bukan kelas mereka, namun tak apa.

Kelompok 2
Tiara, Dania, Gita, Tari, Tika, Rubi, Jaka, Bagas, Doni, Juan. Mereka satu kelompok dan satu kelas.

Dan seperti kelompok-kelompok lainnya akan seperti mereka. Terdiri dari 10 orang dan kadang satu kelas.

Acara di mulai dan mereka pun segera berjalan memasuki hutan untuk mencari bendera merah itu. Rachel berserta teman sekelompoknya pun ikut memasuki hutan tersebut.

"Mending kita berpencar aja deh. Dari pada kayak gini gerompol kan susah nyarinya," Usul Rara kepada semuanya.

Mereka pun mengangguk. "Bener tuh. Gini aja gue sama Fani, Geby sama Ari, Rara sama Bimo, Tama sama Luis, dan Gio sama Rachel. Gimana setuju gak? Kalo udah 30 menitan kita kumpul disini lagi aja," Ujar Rio mengusulkan.

Mereka mengangguk. Dan akhirnya berpencar dengan pasangan masing-masing yang sudah di tentukan.

"Aih, kenapa sih gue harus sama lo? Kan gue mau nya sama cewek gitu," Keluh Tama.

"Ck. Terima aja sih. Dah ayo!! Mau gue tinggal?!" Seru Luis sembari meninggalkan Tama.

"Ehh tunggu dong!!!" Teriak Tama menyusul Luis yang berada agak jauh di depannya.

Mereka pun akhirnya mencari bendera itu. Dalam hati mereka meramalkan doa agar dapat memenangkan lomba berpetualang ini dengan mendapatkan brmendera sebanyak-banyaknya.

Rachel dan Gio mulai menemukan satu bendera yang di tancapkan di tanah samping pohon.

"Ada-ada aja tuh guru. Nancepin kok di tanah. Ya keliatan," Ucap Gio heran.

"Ck. Udah sih ambil aja. Ribet," Sarkas Rachel sembari jalan terlebih dulu meninggalkan Gio di belakangnya.

"Yee iya sih. Tungguin dong," Seru Gio sembari berjalan menyusul Rachel.

Rachel melihat-lihat sekitar. Pohon-pohon di hutan ini menjulang tinggi. Namun terdapat pemandangan yang indah. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh Rachel. Tiba-tiba saja tubuhnya oleng karena tak sengaja menginjak lubang yang agak besar.

Rachel memejamkan matanya. Siap untuk merasakan sakit pada tubuhnya. Namun selang beberapa menit, tubuhnya tak merasakan apapun. Dirinya pun segera membuka mata dan yang terlihat di depannya kini adalah wajah tampan Gio.

Ya. Gio yang menangkap tubuhnya dan kini terjadilah aksi pandang-pandangan antara mereka berdua.

Gio menatap lekat mata indah gadis di depannya ini. Dapat dirasakan bahwa saat ini jantungnya berdebar-debar. Dalam hati Gio berdoa semoga Rachel tidak mendengarnya.

Begitupun Rachel. Kini dia merasakan hal sama seperti Gio. Tangannya sekarang memegang bahu kokoh Gio. Yang membuat wajahnya dan wajah Gio semakin dekat. Hal itu semakin membuat jantungnya menjadi tidak karuan.

"Kenapa sih jantung gue? Apa jangan-jangan gue kena penyakit jantung lagi, " Batin Rachel.

Seakan tersadarkan diri dari haluannya, Rachel cepat-cepat melepaskan rangkulan Gio tersebut. Salah tingkah. Itulah yang saat ini Rachel lakukan. Begitupun juga Gio. Gio menggaruk belakang kepala nya yang tidak gatal.

SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang