Part 02 (REVISI)

39.2K 2.4K 52
                                    

Gio merebahkan tubuhnya sembari menatap langit-langit kamarnya. Dirinya tersenyum. Gadis yang selama ini dia perhatikan muncul di depannya tadi.

Ya, Gio sudah memperhatikan gadis yang berkelahi tadi selama beberapa tahun ini. Tetapi, dia tidak berani menunjukkan batang hidungnya di hadapan gadis itu.

Gadis itu bernama Mirachel Winata. Gadis yang membuat Gio merasakan apa itu cinta untuk yang pertama kalinya.

Gadis yang menolongnya dari kejaran anak Antraks waktu lalu.

Hal itu membuat Gio tersenyum-senyum sendiri saat mengingat nya. Walau pun gadis itu tidak bersekolah di SMA nya, tetapi Gio sering sekali datang ke sekolah gadis itu. Hanya untuk sekedar melihat keadaan gadis itu.

Rachel. Gadis yang merupakan orang yang di takuti oleh leader Antraks.

Rachel oalah gadis tomboy yang pemberani. Rachel tidak takut apa pun. Dirinya hanya takut terhadap sang Pencipta. Yaitu Allah SWT.

Gio tidak tahu kenapa tadi anggota Antraks menyerang Rachel. Mungkin saja mereka itu anggota baru yang baru ketuanya rekrut.

Gio menarik napas pelan. Dirinya bangkit dari tidur, kemudian menuju kamar mandi. Mungkin dia ingin mandi.

***

Di sebuah rumah mewah. Seorang gadis baru saja masuk kedalam rumah itu dan langsung di sambut oleh pria paruh baya. Yang biasa gadis itu sebut dengan sebutan Papa.

"Dari mana saja kamu?!!"

Ada nada kemarahan saat Papa gadis itu melontarkan pertanyaan nya.

Sedang kan gadis itu hanya diam. Memutar mata jengah tanpa menjawab pertanyaan Papa nya itu.

"Rachel dari mana kamu?!!" Tanya Papa Rachel --Chandra--

Ya. Gadis itu bernama Rachel. Lebih tepatnya Mirachel Winata.

Rachel menghembuskan napas pelan, kemudian menatap Papa nya datar. "Main," Jawab Rachel datar.

"Kamu anak gadis Rachel, gak pantes kamu main dan pulang jam segini," Ujar Chandra lirih.

Memang sekarang sudah jam 2 pagi. Dan Rachel baru saja pulang.

Rachel menghembuskan napas jengah, "Emang kenapa? Papa juga gak pedulikan sama aku. Jadi gak usah urusin aku lagi, urusin aja tuh jalang-jalang Papa,"

"KAMU!!"

"Apa?!! Papa mau tampar Rachel. Tampar Pa, ayo tampar!!"

Plak

Chandra menampar putrinya itu. Rachel memalingkan wajah nya. Sakit. Itulah yang Rachel rasakan. Namun, itu sudah biasa.

"Puas!!?? Papa puas?? Kalo Papa belum puas, tampar lagi Rachel. Tampar Pa, tampar. Sekalian pukul Rachel. Oh atau gak cambuk Rachel. Mana cambuk Papa, hah!!!??"

Chandra langsung meninggalkan Rachel begitu saja. Tanpa sepatah kata pun.

Rachel menatap kepergian Papa sendu. Rachel berusaha kuat. Dia berusaha selalu ada untuk Papa nya. Namun pria itu tidak pernah mengerti. Dirinya berusaha bertahan dengan sikap kasar pria itu. Tetapi, apalan daya. Ini kenyataan nya.

Walaupun Chandra selalu melakukan kekerasan Rachel berusaha menerimanya. Tetapi satu hal yang tidak Rachel terima. Yaitu adalah dimana Chandra yang selalu saja membawa perempuan yang berbeda setiap malamnya kerumah ini. Itu lah yang tidak Rachel terima. Papanya selingkuh dari Mama nya.

Walau Rachel tidak tau siapa Mama kandungnya dan dimana keberadaanya. Tetapi, Rachel tetap akanl menghargai Mama nya itu. Wanita yang sudah melahirkannya. Dan mengorbankan nyawa untuknya.

Rachel pun menghembuskan napas lelah. Dirinya seperti saat ini hanya untuk sekedar mencuri perhatian Papanya. Namun, sampai saat ini juga dirinya pun tak berhasil. Walau hanya sekedar rasa khawatir Papa nya pun tak ada.

Rachel berjalan menuju kamarnya berada. Dirinya pun segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur nya.

Rachel menghembuskan napas lelah. Lelah akan semua hal yang terjadi dalam hidupnya.

"Ma, Mama dimana? Rachel kangen sama Mama. Mama tau gak?Papa selalu mukul Rachel, tampar Rachel, bahkan Papa gak segan-segan untuk nyambuk Rachel. Rachel udah berusaha sekuat tenaga Rachel untuk bertahan Ma. Papa juga selalu bawa perempuan-perempuan jalang itu Ma,"

Rachel perlahan menutup matanya. Namun, sebelum benar-benar tertidur Rachel sempat bergumam, Rachel sayang Mama.

Dan setelah mengatakan itu Rachel terlelap begitu saja. Terlelap dan melupakan yang terjadi tadi. Saat Papa nya menampar dan berbicara kasar kepada dirinya.

***


SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang