Part 06

28.3K 1.8K 3
                                    

Oke gengs aku kembali lagi...

Oh ya, jangan lupa vote and koment nya aku tunggu...

Happy reading

***

Setelah mandi Gio merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia tersenyum mengingat kejadian tadi pasal di depan gerbang rumah Rachel.

Betapa malu nya dia. Bisa-bisanya dia menelpon dengan keadaan ponsel nya terbalik. Gio tersenyum geli mengingat itu.

Gio mengambil ponselnya diatas nakas samping tempat tidur. Dia mengecek ponselnya ternyata banyak sekali pesan yang masuk. Rata-rata dari sahabat-sahabatnya.

Group Lima Sekawan

Ari
Bos kemane aja lo?

Bimo
Iye ni bos, ngilang mulu.

Tama
Tadi kata anak-anak lo ke markas.

Iya gue tadi kemarkas.

Rio
Ngapain lo kemarkas?

Gabut gue.

Tama
Gabut nape lu?

Ari
Iye ni bos, lo gabut kenape?

Rio
Palingan gara-gara cewek yang tadi malem. Iye kan?

Bimo
Ceilah lo bos, cewek dipikirin. Jangan-jangan lo jatuh cinta pada pandangan pertama lagi.

Tama
Kayak judul lagu tu bim.
Pandangan pertama awal aku berjumpa.....

Rio
Asekkkkk

Apa sih lo semua, gak jelas banget.

Setelah itu Gio menutup ponselnya. Dia menatap langit-langit kamar nya. Perlahan tapi pasti Gio menutup matanya dan tertidur.

***

Pagi menyambut. Setelah pembicaraan tadi malam dengan Chandra dan juga Ardan, akhirnya Rachel di masukkan ke SMA Baster.

Rachel menuruni tangga. Dia melangkah kan kaki nya kearah meja makan. Di situ sudah ada Chandra, Papanya.

"Kamu sekolah yang bener, jangan buat masalah lagi. Kalo sampai kamu membuat masalah lagi dan di keluarkan dari sekolah, Papa gak segan-segan pindahin kamu keluar negri. Kamu tinggal dengan nenek mu disana,"

Baru saja Rachel akan duduk sudah di semprot dengan omongan Papanya.

Rachel menghembuskan napas pelan, "Iya Pa, Rachel ngerti,"

"Bagus, sekarang duduk dan makan sarapannya,"

Rachel mengangguk. Dia duduk di hadapan Papanya.

"Non mau apa? Biar bibi yang ambilkan," Tanya Bi Lastri. Asisten rumah tangga Rachel.

Rachel tersenyum, "Gak usah bi, biar Rachel sendiri aja,"

Bi Lastri mengangguk, lalu pamit ke dapur.

Keadaan meja makan saat ini hening. Mereka makan dalam hening.

"Papa berangkat dulu," Ucap Chandra memecahkan keheningan. Chandra beranjak dari kursinya lalu pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari putrinya.

Rachel menghembuskan napas pelan. Papanya memang selalu seperti itu, belum sempat dia menjawab Papa nya sudah pergi begitu saja. Tanpa memperdulikannya.

Kemudian Rachel beranjak dari kursinya, "Bi Lastri, Rachel berangkat,"

"Iya Non,"

Setelah itu Rachel melangkah kan kakinya menuju halaman rumah. Menaiki motornya lalu melajukannya ke sekolah barunya. SMA Baster.

***

SERGIO [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang