Bus yang di tumpangi oleh anak-anak SMA Baster sudah sampai di mana tempat yang mereka tuju. Yaitu puncak.
Saat ini siswa berserta siswi sedang berusaha mendirikan tenda untuk mereka tidur.
Seperti yang di lakukan Rachel dan teman sekelasnya. Dia di kelompokkan dengan tiga cewek di kelasnya. Yaitu Rara, Fani, dan Geby. Mereka saat ini sudah berhasil mendirikan sebuah tenda untuk beristirahat.
"Huh, capek banget ya? Padahal cuma diriin tenda doang," Kata Fani. Fani itu cantik. Dengan rambut sebahunya yang tak berponi.
"Ho'oh ya. Padahal cuma diriin tenda doang. Mungkin karena kita belum pernah diriin sebuah tenda gitu," Ucap Geby sembari menyeka keringat di dahi nya dengan tangan kirinya. Geby ini tak kalah cantik. Dia mempunyai rambut ombre bergelombang. Membuat Geby menjadi lebih anggun.
Sedangkan Rara, dia hanya menghela napas saja. Tidak seperti Geby dan Fani. Rara sangat tau tabiat keduanya, yang selalu mengeluh disaat melakukan pekerjaan yang berat.
Rara juga tidak kalah canti dari dua temannya. Dia mempunyai rambut pendek sebahu seperti Fani. Namun bergelombang seperti Geby.
Ah, jangan kalian lupakan Rachel.
Rachel saat ini hanya memandang ketiga teman baru nya. Selama beberapa minggu bersekolah di SMA Baster, ia sama sekali belum pernah bertegur sapa dengan teman sekelasnya.
"Hai Rachel? Lo gak capek gitu habis diriin tenda?" Tanya Geby kepada Rachel.
"Gak, gue udah biasa. Apalagi kalo di SMA gue dulu. Gue dulu sering banget kemah kayak gini. Jadi mungkin udah biasa," Jawab Rachel.
Mata Geby terbinar mendengar itu. Entah apa yang di pikirkan nya. Yang jelas saat ini Geby menatap Rachel dengan kagum.
"Ah, gue tuh baru pertama kali tau diriin tenda. Huh, capek banget deh," Keluh Geby. Benarkan apa yang di katakan oleh Rara, memang Geby tuh suka ngeluh.
Rachel hanya tersenyum tipis mendengar itu. Ia merasa saat ini mempunyai teman perempuan. Dulu ketika dirinya di SMA Golden tidak ada yang ingin berteman dengannya. Karena takut mungkin. Hei... Rachel tidak se menakutkan itu. Dia bukan kuntilanak yang gentayangan di SMA Golden. Mana ada kuntilanak secantik Rachel. Ya gak?
Oke kembali ke lapak......
Rara hanya menghela napas. "Lo tuh ya Geb, selalu aja ngeluh. Heran gue,"
Geby langsung menekuk wajahnya saat mendengar itu.
"Biarin sih Rara. Ih kan emang bener gue tuh capek," Ucap Geby dengan bibir yang di majukan.
"Iya ini Rara. Rara mah gak asik," Sahut Fani.
Rara memutar bola matanya jengah. Dirinya sudah lelah menghadapi kedua temannya yang gesrek ini. Huh, gimana mau asik? Dari tadi aja dirinya tidak diajak bicara. Pikirkan saja, mereka yang asik mengeluh kali.
"Apa nya yang gak asik? Kan kita emang gak lagi candaan," Ucap Rachel tiba-tiba.
Geby dan Fani langsung tertawa mendengar ucapan polos Rachel. Sedangkan Rachel, hanya menatap kedua temannya itu dengan tatapan heran dan bingung. Lagi-lagi yang di katakan Rara benar, mereka tuh gesrek.
Dan Rara lagi-lagi hanya menatap kedua teman gesrek nya ity jengah. Apanya yang lucu anjir, bener kali yang di kata Rachel. Emang kira semua lagi candaan? Gak kan. Orang mereka yang asik ngeluh. Dan gue lama-kelamaan ketularan mereka berdua yang gesrek.
Emang salah ya ucapan gue? Batin Rachel.
***
Berbeda dengan Rachel dan ketiga teman barunya. Gio berserta empat temannya ini sedang sangat asik rupanya.
"Itu tuh Tam belom di tali. Lo gimana sih,"
"Tam, itu lo nali nya salah. Nati kalo tenda nya ambruk kayak mana pas kita tidur?"
"Tama patoknya itu kurang ke kiri,"
Dan Tama? Hanya menghela napas lelah. Anjing memang Ari sama Bima. Ngerjain gue.
"Nih lah lo berdua aja yang diriin tendanya. Capek gue tuh kalian suruh-suruh," Ucap Tama kesal sembari membanting patok tenda ketanah. Yang membuat Ari dan Bima yang mengerjai Tama tertawa. Merasa senang heh?
Sangat senang. Akhirnya mereka berdua berhasil mengerjai Tama dan membuat Tama kesal setengah mati.
Tama dengan wajah merengut berjalan menuju kearah Gio dan Rio yang hanya asik memandang penderitaan nya dengan sesekali tertawa.
"Anjing lo semua. Ngerjain gue," Sungut Tama.
Tama mendudukkan dirinya di batu di sebelah Gio. Lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai bermain game.
"Lagian lo mau aja dj suruh-suruh sama mereka berdua. Lo juga bego bangsat," Ucap Rio sembari tertawa kecil. Dan Tama, dia hanya mengacuhkan saja.
Sedangkan Gio? Dia hanya berdiam diri. Mata nya mulai menyusuri berbagai tenda yang sudah didirikan oleh semua murid. Termasuk di tenda besar berwarna hijau. Matanya terpaku di sana.
Disana Gio dapat melihat empat perempuan sedang tertawa entah karena apa. Yang membuat senyum tipis di wajah Gio muncul perlahan.
"Gio lo kenapa? Kesurupan ya? Kok senyum-senyum sendiri? Gio sadar woi!!!" Ucap Ari heboh.
Yang membuat Gio tersadar dan menatap Ari tajam.
"Siapa yang kesurupan bangsat," Ucap Gio tajam.
"Lagian lo senyum-senyum sendiri. Kan gue jadi takut. Hehehe," Ucap Ari sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Gio menghela napas. "Lo tuh yang memang penakut,"
"Widih dab jadi bro tendanya? Hebat lo rang bisa cepet juga gak kayak Tam-tam," Ucap Rio tiba-tiba saat melihat tenda besar mereka sudah jadi.
"Apaan lo gak kayak gue gimana? Orang gue sendirian yang diriin. Dan mereka kan berdua," Cetus Tama saat tau Rio menyinggung nya.
Mereka tertawa. Begitulah mereka, senang saat Tama menderita. Namun, mereka akan senang membantu jika Tama dalam masalah. Lima sekawan adalah julukannya. Dan Alastor adanya identitas mereka.
***
Kasian Tama ya? Receh gak sih? Hahaha gak tau deh ya.
Hola!!!
Dah lama gak up. Sekalinya up pendek part-nya. Maklumin aja ye, minggu besok dah mau ulangan nih. Harus banyak-banyak belajar. Doain ya semoga disaat aku ulangan lancar. Amin...Do'ain ya.....
Oke kalian mau next or break?
Komen ya guys!!! Tapi jan lupa vote nya juga ya. Biar tambah semangat aku nulisnya.Kan biasanya kalo abis ulangan UAS gitu libur. Nah insyaallah kalo sempet ya, aku mau up cerita sergio.
Tunggu aja ya😊😊
Oke👌🏻👌🏻Dan makasih banyak buat yang komentar di part SESI CURHAT. Makasih banyak ya!!! Dan komentar kalian tuh bikin aku seneng dan tambah semangat.
MAKASIH!! BUAT PARA READERS SERGIO!! SARANGE❤❤
Oke....
Bye-bye readers🖐🖐🖐
KAMU SEDANG MEMBACA
SERGIO [HIATUS]
Fiksi Remaja!!!FOLLOW SEBELUM MEMBACANYA. BIAR KALIAN TERUS UPDATE INFO DARI PEMBARUAN CERITA AKU YANG LAINNYA JUGA!!! "Lo tuh ibarat ancaman yang selalu buat gue gak bisa berkutik dengan ritme jantung gue yang dag dig dug lebih cepat dari biasanya, " *** Ini...