Anvayz tidur cukup nyenyak hari ini, dia dibangunkan oleh Hermione yang sudah rapi dengan seragamnya.
"Anvayz, bangun! Kau tidak mengikuti sarapan dan dua puluh lima menit lagi memasuki jam pertama!"
Anvayz mengerang kesal namun langsung membulatkan mata dan melompat dari kasur kala melihat Hermione sudah siap, "Kenapa tidak membangunkanku?!"
Hermione memutar bola matanya secara sinis, "Aku sudah mencobanya dari tiga jam yang lalu, cepat bersiap! Jadwalmu akan kuletakkan di nakas."
Tanpa disuruh dua kali Anvayz berlari menuju kamar mandi untuk mandi, walaupun waktu hanya tersisa kurang dari dua puluh lima menit namun dia tetap harus mandi untuk mengikuti hari pertamanya.
Lima menit sebelum pelajaran Anvayz sudah rapi dengan seragamnya, dia berusaha mandi secepat mungkin dan berhasil. Namun dia panik mencari jadwalnya karena tidak mendengar kalimat terakhir Hermione.
"Nah, ketemu!" kata gadis itu lega, dia melihat jadwalnya dan mendapati tiga kelas hari ini; Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, Telaah Muggle, dan Ramuan.
"Sisa tiga menit!"
Anvayz langsung berlari secepat kilat untuk sampai ke kelas pertama, namun sialnya baru beberapa langkah dia menubruk dada bidang seseorang yang membutanya terjatuh dengan pantat mencium lantai batu kastil.
"Maafkan aku, salahku." kata Anvayz buru-buru, mendongak untuk melihat siapa yang ditabrak.
"Tidak, salahku juga karena tidak melihat jalan." kata pria itu sambil tersenyum manis.
"P-professor Rickman? Mengapa anda berada di lantai tujuh?"
Rickman tersenyum gugup sambil membantu Anvayz bangkit, "Saat sarapan aku bertanya kepada Dumbledore di mana tempat yang nyaman dan terbaik di kastil ini, lalu pria itu memberi saran Danau Hitam dan Menara Astronomi. Kubilang jika aku ingin ke Menara Astronomi, maka dia mengarahkanku dengan benar ke sana. Namun saat aku ingin kembali ke kelasku, aku lupa jalan. Dalam artian, aku tersesat." katanya malu.
"Aku juga sering tersesat saat tahun pertama," Anvayz melihat arlojinya, "Ya ampun, Sir! Kelas dimulai dalam dua menit lagi, ini hari pertamamu!"
Rickman mengangguk, "Ya, aku tahu. Maka dari itu aku terburu-buru tadi." pria itu mengerutkan kening, "Hei, kau juga terlambat kan, Miss. Axlvy?"
Anvayz membulatkan matanya, "Bagaimana anda tahu namaku?"
Rickman terkekeh pelan, "Aku tidak akan melupakan peristiwa semalam." katanya meledek, Anvayz tersipu keras.
Namun tiba-tiba dia teringat dengan waktu, maka gadis itu berpikir dua kali Anvayz langsung menarik tangan pria itu dan menyeretnya ke sepanjang koridor, "Aku akan mengantarmu ke kelasmu."
"Hei, kau punya kelas. Nanti bagaimana jika terkena detensi?"
"Masa bodo! Detensi merupakan hal lumrah bagiku." Kata gadis itu tegas namun sama sekali tidak menoleh, masih menatap ke depan sambil terus menarik tangan pria itu. Tapi saat ingin menuruni tangga, Anvayz berbelok lagi.
"Bukankah itu tangga? Mengapa kita berbelok lagi?" tanya Rickman bingung, tapi mereka tiba-tiba terhenti di salah satu lukisan.
"Aliquam!"
Pria yang berada di dalam lukisan mengangkat satu alisnya namun tetap mengangguk, lukisan terbuka menunjukkan sebuah lubang.
"Lukisan?"
Anvayz kembali menarik pria itu masuk, namun tetap menanggapi ucapannya. "Anda tahu bahasa latin? Hebat."
"T-tidak. Maksudku kita memasuki jalan pintas yang tersembunyi di balik lukisan? Sebentar... Apakah kata yang kau ucapkan merupakan kata sandi yang artinya adalah lukisan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/272764576-288-k267806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins - SSxOCxAR
RomanceApa jadinya jika Severus Snape; Professor yang mendapat julukan terdingin, tergalak, terkejam dan tak berperasaan di Hogwarts mempunyai saudara kembar yang memiliki sifat berkebalikan? Bagaimana perasaan Anvayz kepada Severus Snape selama dua tahun...