37 - Bantuan Essay

300 36 19
                                        

Anvayz mengerjap beberapa kali ketika mendengar suara yang cukup bising dari sesuatu yang berdentingan, kepalanya terasa seperti habis dihantam oleh sesuatu yang besar dan menyakitkan, berdenyut-denyut seakan hampir meledakkannya.

Tidak berselang lama, Anvayz akhirnya dapat membuka kedua matanya, menyesuaikan diri beberapa detik untuk melihat keadaan sekitar yang gelap gulita, hanya sedikit diterangi oleh cahaya bulan yang membiasi kaca.

"Minum."

Dirinya kaget bukan main ketika diberikan vial dari kegelapan, kepalanya sedikit menoleh menghadap pria serba hitam yang sedang berdiri di sampingnya.

Sialan dia dengan warna hitamnya!

Anvayz sedikit merutuki pria itu yang mampu berkamuflase dalam kegelapan, kesal karena membuatnya terkejut tetapi segera mengambil vial itu dan mencoba duduk untuk meminumnya.

Sebuah tangan diletakkan di belakang tengkuknya selama meminum cairan yang berada di vial untuk membantunya sedikit duduk, setelah cairan itu habis, Anvayz kembali merebahkan diri.

"Madam Pomfrey sedang pergi selama dua hari dan meninggalkanmu dalam pengawasanku." Jelasnya, setelah melihat tatapan bertanya Anvayz. "Bagaimana keadaanmu?"

"Hampir meledakkan diri dengan kepalaku, tanganku mati rasa dan kakiku sedikit menyengat."

Severus mengangguk, menulisnya ke dalam catatan untuk membuat laporan perkembangan yang akan diberikan kepada Madam Pomfrey nanti.

"Berapa hari aku pingsan?"

"Tiga hari."

Anvayz mendapati lehernya sedikit kaku dan menoleh ke arah yang berlawanan untuk merenggangkan diri, terkejut ketika melihat seseorang yang sedang tidur dalam posisi duduk dengan kepala yang bersandar di sisi ranjangnya.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Anvayz lagi kepada pria di sisi lainnya.

"Dua pagi."

Lagi-lagi gadis itu dibuat terkejut, kepalanya kembali menoleh untuk menatap pria itu dengan pandangan bingung, menanyakan alasan mengapa dia berada di sini pukul dua pagi.

"Jangan terlalu percaya diri, aku baru saja menyelesaikan patroli dan berniat untuk menaruh botol-botol ini di nakasmu kali-kali kau akan bangun di pagi hari, tetapi kau terbangun saat aku datang."

"Yah pada dasarnya sekarang adalah pagi hari." Gumam Anvayz, menoleh untuk melihat pria yang masih tertidur di sebelah kanannya.

Severus memutar matanya, hendak bergegas pergi sebelum pergelangan tangannya dicekal oleh gadis itu. Bingung, Severus melirik ke arahnya sambil mengangkat satu alis.

"Terima kasih."

Severus mengangguk, segera pergi dari sana ketika gadis itu melepaskannya.

*#*#*#

Saat Anvayz kembali terbangun ketika matahari sudah menerangi ruangan, gadis itu mendapati dirinya sendirian di sana. Sudah tidak ada lagi Alan yang tidur di sebelahnya ataupun Severus yang mengawasinya.

Anvayz menghela napas panjang, bertanya-tanya kapan Madam Pomfrey akan kembali. Anvayz ingin sekali dibebaskan dari sana dan kembali ke rutinitas semula walaupun kondisi tubuhnya belum seratus persen pulih.

Tidak berselang lama, Anvayz mendengar suara langkah kaki tergesa-gesa yang masuk ke dalam ruangan, gadis itu merasa lega ketika melihat Madam Pomfrey yang datang dengan jubah berpergian yang masih tergantung di bahunya.

"Syukurlah kau sudah siuman, apakah kau sudah terbangun cukup lama?" Tanya perawat itu dengan nada keibuan.

Anvayz menggeleng, "Tadi malam aku sempat terbangun, tetapi aku tertidur lagi dan kembali bangun beberapa menit yang lalu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twins - SSxOCxARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang