21 - Yule Ball

284 64 15
                                    

Keesokan harinya setelah dirasa tidak ada lagi ancaman, Dumbledore membiarkan para murid kembali tidur di asrama masing-masing.

Hal itu membuat Anvayz senang karena dia bisa fokus kepada ujian yang akan mendatang, tetapi dia dan Hermione masih mengibarkan bendera perang, membuat Anvayz lebih semangat lagi dalam belajar untuk mengalahkan gadis itu.

*#*#*#

Hari berlalu dengan cepat, Anvayz dapat menyelesaikan hampir semua ujian yang telah berlalu dengan mudah, sisa hari terakhir ujian yang berarti besok malam adalah Yule Ball dan dia belum mendapatkan pasangan.

Alan terus menyemangatinya setiap hari, menemaninya di Perpustakaan pada detik-detik terakhir. Bahkan diam-diam mengajak Anvayz makan di teras Menara Astronomi untuk meningkatkan moodnya.

Namun, saat ujian terakhirnya tiba yaitu Ramuan, gadis itu sedikit gelisah.

Bagaimana tidak? Snape mengawasi para murid seperti elang yang sedang menargetkan mangsanya. Walaupun Anvayz tidak melirik ke arah pria itu, namun dia tahu bahwa Snape menatapnya lebih lama dari yang lain, membuat konsentrasinya terganggu.

Dia ada masalah apa lagi sih denganku?! Kurasa aku tidak melakukan apa-apa yang mengganggu ketenangan jiwanya.

Menarik napas dalam-dalam, Anvayz akhirnya kembali mendapatkan fokus yang dia butuhkan. Membuatnya sangat lega karena dia tidak kehabisan waktu untuk menjawab pertanyaan yang tersisa.

Tepat setelah Anvayz keluar dari kelas Ramuan, gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang, yang sepertinya kebetulan karena pria itu sedang mencarinya.

"Oh, di sini kau Anvayz."

Anvayz mengangguk, "Ya, aku baru saja selesai ujian terakhir..."

"Benar, betapa bodohnya aku berkeliling kastil untuk mencarimu." Katanya terkekeh malu.

"Untuk apa kau mencariku, Cedric?"

Cedric secara tidak sadar menggaruk tengkuknya karena gugup, "Kurasa kau sudah punya, namun tidak ada salahnya bertanya. A-apakah kau sudah mempunyai kencan untuk Yule Ball besok?"

Anvayz terkekeh pelan sebelum menggeleng, "Kebetulan yang luar biasa, aku belum menemukan kencan yang tepat sampai detik ini."

"J-jadi, apakah aku bisa menjadi kencanmu yang tepat?"

"Kubilang sampai detik ini, kan? Karena detik berikutnya aku sudah menemukannya."

Wajah Cedric berbinar cerah, "Benarkah?! Berarti kau akan menjadi kencanku untuk Yule Ball?"

Anvayz tersenyum dan mengangguk, "Ya, Ced. Kau akan menjadi kencanku, untuk Yule Ball."

"Untuk Yule Ball." Ulang Cedric, menegaskan. "Terima kasih banyak, Anvayz! Walaupun kita baru dekat beberapa minggu ini."

"Tidak masalah, aku juga berterima kasih karena telah mengajakku."

"Baiklah, sampai jumpa besok!"

"Bye, Ced."

*#*#*#

Hari yang dinantikan telah tiba, Anvayz memakai gaun berwarna navy yang dibeli dan dipilih langsung oleh Alan. Akhirnya gaun itu berguna, tidak hanya bersembunyi di dalam koper saja.

Setelah berias dan memastikan penampilan sempurna, Anvayz keluar dari kamar asrama dan segera menuju pintu keluar, banyak tatapan pria yang terngaga melihatnya saat Anvayz menuruni tangga.

Tepat di depan lukisan nyonya gemuk, Cedric sudah menunggu dengan manis, memakai pakaian yang terlihat menawan dan tentu saja dilirik oleh banyak gadis.

Twins - SSxOCxARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang