Beberapa menit kemudian, Heus dan Zeus berdiri di meja Gryffindor, hal itu menarik atensi hampir seisi Great Hall.
Anvayz yang panik langsung menarik tangan mereka berdua agar turun, namun Heus dan Zeus sama sekali tidak menggubrisnya dan malah berteriak.
"PERHATIAAANN!!!"
"Oh, tidak lagi." keluh Snape, memijat pangkal hidungnya frustasi.
"Apa maksudmu?" tanya Rickman, namun Snape tidak menjawabnya.
"Lihat saja." kata Dumbledore dengan tenang, binar di matanya tidak pernah hilang.
Anvayz perlahan melepaskan Heus dan Zeus, dia berusaha keluar dari Great Hall. Namun baru saja memutar tubuhnya, Heus dan Zeus kembali berteriak.
"SEPERTI YANG KITA SEMUA TAHU SETIAP TAHUNNYA, HARI INI ADALAH HARI ULANG TAHUN ADIK KAMI!"
Anvayz menepuk dahinya geram, kembali duduk dan membenamkan dirinya sedalam mungkin di sana. Wajahnya sudah Semerah lambang asramanya.
Lalu tiba-tiba Heus dan Zeus mengeluarkan sesuatu yang cukup besar untuk masuk ke saku mereka, dengan sihir mulai mengaktifkan dan segera saja benda itu terbang ke udara. Ternyata itu adalah kembang api spektakuler buatan mereka sendiri.
Harga diri Anvayz hilang saat itu juga.
Kembang api itu berubah menjadi bentuk keempat lambang asrama Hogwarts. Dimulai dari elang yang melambangkan asrama Ravenclaw terbang mengitari Great Hall, lalu ada musang yang melambangkan asrama Hufflepuff berlarian mengitari Great Hall juga, selanjutnya ada ular yang melambangkan asrama Slytherin mendesis hebat merayap mengitari setiap sisi ruangan.
Kemudian di urutan terakhir ada singa yang melambangkan asrama Gryffindor, singa itu mengaum keras dan beberapa Galleons keluar dari mulutnya. Hal itu membuat para murid senang dan segera menangkap Galleon sebisa mereka tanpa beranjak dari tempat duduk.
Heus dan Zeus tidak main-main dengan dana yang mereka keluarkan.
Lalui kembang api itu berubah lagi, kali ini menjadi Spanduk bertuliskan 'Happy Sweet Seventeen, Little Sister!'
Anvayz hanya bisa menahan malu, menutup wajah dengan kedua tangan semampunya.
Kembang api akhirnya berakhir dengan ledakan yang spektakuler dan kembali memuntahkan Galleons, akhirnya keributan mereda. Dumbledore berdiri sambil bertepuk tangan untuk mengapresiasi kerja keras dan usaha mereka, diikuti murid Gryffindor lalu segera menjadi seisi aula. Tak terkecuali Slytherin.
Heus dan Zeus membungkuk beberapa kali sambil menggumamkan ucapan terima kasih sebelum turun dari meja dan duduk kembali di masing-masing sisi Anvayz.
"Bagaimana, Dik? Hebat kan?" tanya Heus dengan bangga.
"Kalian berdua bodoh! Aku malu seumur hidup!" gerutu Anvayz, masih menutup wajahnya dengan tangan.
Heus dan Zeus berdecak sebal dan menarik tangan Anvayz dari wajahnya sebelum mencium masing-masing pipi Anvayz secara berbarengan.
"Oh, ayolah! Kita semua butuh hiburan, dan mereka semua terhibur. Kami sudah menghamburkan ratusan galleons jika kau tidak menyadarinya." kata Zeus.
"RATUSAN?!" tanya Anvayz terkejut.
"Mungkin hanya seribu, tenang saja. Iya kan, Zeus?" kata Heus.
"Ya, sepertinya hanya seribu."
"SERIBU GALLEONS?! ITU BISA MEMBELI SEPULUH FIREBOLT, IDIOTS!!" geram Anvayz, "DAD AKAN MARAH KALIAN MENGHAMBUR-HAMBURKAN UANG!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins - SSxOCxAR
RomanceApa jadinya jika Severus Snape; Professor yang mendapat julukan terdingin, tergalak, terkejam dan tak berperasaan di Hogwarts mempunyai saudara kembar yang memiliki sifat berkebalikan? Bagaimana perasaan Anvayz kepada Severus Snape selama dua tahun...