Tiga hari.
Tiga hari sialan Alan menghilang tanpa kabar atau satu pun surat. Tiga hari itu pula Anvayz mengirimkan surat kepadanya namun tak kunjung mendapatkan jawaban.
"Tidak akan lama, hanya itu yang bisa aku janjikan."
Anvayz selalu mengulang kalimat itu di kepalanya seperti mantra, hanya untuk memastikan bahwa Alan tidak akan pergi begitu saja darinya. Pasti dia memang sedang mempunyai urusan yang begitu penting.
Tapi tetap saja, hilangnya kabar dari Alan membuatnya sedikit resah. Entah apa yang terjadi dengan pria itu, Anvayz tidak tahu. Namun dia tidak akan mengirim surat kepada Snape untuk menanyakan bagaimana kabar Alan, tidak mungkin.
Beruntungnya hari ini Anvayz dan keluarga mendapatkan undangan makan siang di The Burrow, hanya reuni kecil-kecilan para anggota Order of The Phoenix yang telah berjuang dalam perang bertahun-tahun sebelumnya.
Segera saja setelah bangun dan bersiap, Anvayz beserta yang lainnya siap datang dengan jaringan Floo yang berada di ruang keluarga.
"Kalian siap?" Kata Arxeuz kepada anak-anaknya.
"Siap, Dad."
"Baik, dimulai dari kalian." Arxeuz menunjuk ke arah Heus dan Zeus.
Si kembar saling berpandangan sebelum masuk ke perapian dan mengucapkan 'The Burrow' dengan keras dan lantang, segera saja api hijau melahap mereka.
"Ayo." Ajak Arxeuz kepada putrinya.
Mereka segera menyusul si kembar ke The Burrow. Saat tiba, Anvayz dan Arxeuz disambut oleh beberapa orang yang sudah hadir sebelumnya.
"Keponakanku tersayang!" Teriak seseorang dari ujung ruangan saat Gellert muncul dari perapian.
Anvayz yang mengenali suara itu langsung datang menghampiri dan memeluknya. "Uncle Sirius!"
Sirius membalas pelukan itu dengan hangat, sedikit terlalu kencang, jika boleh ditambahkan. "Bagaimana kabarmu, Nak?"
"Masih bernapas!"
"Hebat, aku juga!"
Arxeuz memutar mata saat melihat interaksi mereka, kadang paman dan keponakan itu suka bertingkah sangat konyol.
"Lepaskan pelukanmu, Padfoot. Kau hampir membunuh anak baptisku."
Anvayz segera bernapas lega saat Sirius melepaskan pelukannya dan gadis itu berlari ke arah sang penolong.
"Moony!"
"Hei, Princess. Bagaimana liburmu?"
"Membosankan!" Bibir Anvayz mendekat ke telinga Remus, "Apalagi pestanya."
Sekali lagi, Arxeuz memutar matanya mendengar ucapan Anvayz yang berusaha tidak terdengar tapi masih cukup terdengar olehnya, membuat Anvayz memberikan senyum permintaan maaf.
Remus tertawa mendengar itu, tapi tatapannya berubah menjadi serius saat orang-orang memasuki dapur. "Apakah kau masih berhubungan dengan—"
"Ya, kami semakin dekat."
"Apakah dia menyakitimu?"
"Tidak, Remus. Semua aman. Terima kasih."
Pria itu tersenyum dan menepuk punggung Anvayz, "Bagus. Karena aku berjanji kepada kedua orang tuamu untuk melindungimu."
"Aku tahu, terima kasih untuk itu. Dia pria yang baik dan sopan, sangat menghormati perempuan."
"Ya sudah, berarti kita masuk saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins - SSxOCxAR
RomanceApa jadinya jika Severus Snape; Professor yang mendapat julukan terdingin, tergalak, terkejam dan tak berperasaan di Hogwarts mempunyai saudara kembar yang memiliki sifat berkebalikan? Bagaimana perasaan Anvayz kepada Severus Snape selama dua tahun...