25 - Pesta

218 49 7
                                        

Malam yang dinanti-nanti pun tiba, semua Axlvy sudah siap dengan kebutuhan untuk pesta, sekarang mereka hanya tinggal menunggu orang-orang tiba.

Tak berselang lama, satu persatu orang ber-disapparate di gerbang Manor dengan pakaian yang megah-megah seolah mereka sedang di ajang pameran.

Darah murni dan egonya yang tinggi.

Seperti yang diprediksi Anvayz, dia hanya duduk di pojok ruangan atau mengekori ayah dan kakeknya saja karena tidak terlalu bisa bersosialisasi.

Tapi hal itu sirna saat Anvayz mulai dijodoh-jodohkan dengan darah murni lainnya, beruntung Arxeuz mengerti bahwa anaknya tidak mau dan menolak tawaran itu dengan halus, berkata bahwa Anvayz cukup pandai untuk memilih pasangannya sendiri dan tanpa paksaan.

Kembali ke pojok ruangan, Anvayz meminum Firewhiskey yang berada di tangannya dan menatap kosong ke kerumunan.

Tiba-tiba saja gelasnya dilepas dari tangannya yang membuat Anvayz bangkit, berniat ingin memarahi pelaku. Namun tatapannya langsung bertemu dengan orang yang dia rindukan.

"Alan?!"

Alan tersenyum manis sambil memasukkan tangannya ke dalam saku setelah meletakkan gelas Anvayz kepada House Elf yang lewat. "Hai.."

Mata Anvayz berkeliaran melihat pakaian Alan, lidahnya kelu dan mulutnya menganga. Pria itu memakai tuxedo hitam dan kemeja putih lengkap dengan dasi kupu-kupu yang mengikat lehernya, membuat dia berkali-kali lebih tampan dari biasanya.

 Pria itu memakai tuxedo hitam dan kemeja putih lengkap dengan dasi kupu-kupu yang mengikat lehernya, membuat dia berkali-kali lebih tampan dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kesadarannya kembali, gadis itu segera menggelengkan kepala dan menatap Alan dalam-dalam. "Ini kejutan yang kau maksud? Datang ke sini? Bagaimana kau bisa berada di sini? Kau tidak menyusup, kan?!"

Pria itu memegang dadanya dengan ekspresi pura-pura terluka, membuat Anvayz mendengus kecil. "Kau menuduhku menyusup ke dalam pesta yang beresiko ini hanya untuk bertemu denganmu, Anvayz?"

Anvayz mengangkat bahunya, "Hanya bertanya."

"Aku diundang ke sini."

"Diundang? Oleh siapa?" Tanya Anvayz heran.

"Ayahmu. Dia mengundangku setelah aku mengantarmu ke asrama. Semua Professor diundang untuk datang ke sini, namun hanya beberapa yang bisa datang."

"Semua Professor? Termasuk—"

"Ya, termasuk Dumbledore. Dia sedang bersama Severus di sisi lain ruangan."

"Severus?!" Ucap Anvayz terkejut, pandangannya langsung berkeliling ruangan.

Ekspresi Alan sedikit berubah menjadi sedih saat melihat Anvayz lebih tertarik mencari kembarannya daripada dia yang berada di depan mata.

Menyadari diamnya Alan, Anvayz langsung menatapnya dan mendapati Alan yang cemberut. Gadis itu mengulurkan tangan untuk membelai pipinya sambil tersenyum kecil. "Aku hanya terkejut dia ingin membuang waktunya yang berharga untuk datang ke pesta yang menurutku tidak dia inginkan."

Twins - SSxOCxARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang