"Anvayz?"
Terkejut, Anvayz berbalik dengan sedikit melompat saat mendengarnya. "Alan?!"
Alan memasukkan tangan ke dalam saku, berjalan menghampirinya dalam cahaya remang-remang dari obor di sana, "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Detensi."
Pria itu mengerutkan keningnya bingung, menarik lengan kirinya untuk melihat arloji yang berada di sana, kerutan di keningnya semakin dalam saat melihat waktu. "Baru selesai jam segini?"
Anvayz mengangguk kaku, mengangkat vial yang dia pegang untuk Alan lihat. "Detensiku membuat Pepperup Potion dan Wolfsbane, cukup sulit, maka dari itu butuh waktu lebih lama untuk selesai."
Alan menganggukkan kepalanya, melirik ke pintu. "Apakah ada Severus di dalam?"
"Ya, ada apa?"
"Aku perlu berbicara sesuatu dengannya."
Anvayz segera menggelengkan kepala, "Jangan."
"Mengapa?" Tanya Alan bingung.
"Sepertinya dia agak sedikit mabuk, tadi aku melihat botol Firewhiskey di kakinya, walaupun dia mengklaim bahwa dia tidak mabuk."
Wajah Alan berubah menjadi penuh dengan emosi, "Severus mabuk?! Akan kuhajar anak itu! Mau jadi apa dia?! Seperti ayahnya?!"
Alan baru melangkahkan satu kaki, tetapi Anvayz segera berdiri di depannya dan menahannya. "Jangan. Dia baik-baik saja, dia yang bilang sendiri bahwa dia sepenuhnya sadar."
Alan menarik napas dengan panjang sebelum menghembuskannya secara perlahan, mencoba menenangkan diri. Melihat itu, Anvayz kembali membuka suara. "Dari mana saja kau ini? Hampir tiga hari menghilang." Ucapnya kesal.
"Ada sedikit urusan di London." Balas Alan dengan santai.
"Yakin itu adalah 'sedikit urusan'?" Kata gadis itu dengan sinis.
Alan memandang Anvayz dengan bingung, "Tentu saja, apa maksudmu, Anvayz?"
Anvayz hanya mendengus secara kasar, sedikit menggelengkan kepala sebelum beranjak pergi dari sana.
Tetapi Anvayz kalah cepat, karena Alan segera menangkap pergelangan tangan gadis itu. "Ada apa? Mengapa kau bersikap seperti itu?"
Anvayz kembali menggeleng, "Tidak ada. Aku hanya harus segera mengantarkan Wolfsbane ini kepada Remus."
Alan akhirnya melepaskan cengkeramannya, membiarkan Anvayz berjalan pergi dengan kepala menunduk, tidak sadar jika Alan mengikutinya sampai dia mendengarkan langkah kaki Alan di belakang.
Langkah Anvayz terhenti secara tiba-tiba, membuat Alan yang lengah pun sedikit menabrak gadis itu. "Mengapa berhenti?" Tanyanya bingung.
"Mengapa mengikutiku?" Tanya Anvayz balik.
Alan mengangkat bahu, "Sudah malam, bahaya berjalan sendirian, aku akan mengantarmu."
"Tapi aku sudah sering berjalan sendirian selama enam tahun tinggal di kastil ini, Alan."
"Tetap saja, aku mau ikut."
Anvayz memutar matanya, "Tadi kau bilang bahwa kau ingin bertemu dengan Severus."
"Dan tadi kamu yang melarangku bertemu dengannya."
Gadis itu terdiam sejenak, "Benar juga."
Alan terkekeh, mengeluarkan satu tangannya dari saku untuk menyentil kening gadis itu dengan lembut. "Silly Girl."
Cemberut terbentuk di bibir gadis itu, membuat Alan menunduk untuk mengecupnya. "My Silly Girl."
Anvayz tersenyum kecil mendengarnya, suasana hatinya sedikit membaik karena perilaku Alan. "Diam."
![](https://img.wattpad.com/cover/272764576-288-k267806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins - SSxOCxAR
RomanceApa jadinya jika Severus Snape; Professor yang mendapat julukan terdingin, tergalak, terkejam dan tak berperasaan di Hogwarts mempunyai saudara kembar yang memiliki sifat berkebalikan? Bagaimana perasaan Anvayz kepada Severus Snape selama dua tahun...