10

22.7K 1.7K 101
                                    

Dunia maya sedang heboh-hebohnya dengan berita viral Anin, Luna dan Karen.

Dimana-mana mereka semua membicarakan sosok Anin yang seperti malaikat menolong seorang selebram dan dengan berani mengoperasi di tempat dengan peralatan yang seadanya.

Sedangkan sosok Karen menjadi bulan-bulanan netizen karena ia yang menjadi dalang dari dari pemberitaan ini di mulai.

Semua orang berspekulasi, beropini menyaksikan sebuah vidio amatir yang direkam oleh pengunjung cafe.

Kebanyakan menghujat Karen karena tidak ada sisi kemanusiannya. Karen tampak tak acuh. Seorang model terkenal menjadi bulan-bulanan para netizen. Namun tidak sedikit juga yang membela Karen. Fans fanatiknya.

Namun Karen tetap suka dengan pemberitaan ini. Wajahnya, Luna dan Anin terpampang di layar kaca dan sosial media.

Karen bahkan harus mengurung diri di apartemennya untuk menghindari awak media yang mengincar untuk sekedar meminta informasi.

Biasanya Karen akan selalu sumringah dan melayani wartawan itu dengan suka cita. Namun, sekarang Karen terpaksa menyembunyikan diri nya. Karen benar-benar marah. Sejak kedatangan Anin. Hidupnya berangsur-angsur sial. Satu persatu masalah datang kepadanya.

Di lain tempat, tepatnya di rumah sakit juga di kerubungi oleh wartawan untuk mencari informasi tentang Luna sekaligus sosok Anin yang menjadi pembicaraan hangat saat ini.

Wajah Anin menghiasi majalah, koran, dan televisi. Orang-orang berlomba mencari informasi tentang diri Anin yang membuat mereka berdecak kagum dengan prestasi dan kejeniusan Anin.

Anin sudah mulai kerja bertepatan dengan ia masuk dengan pasien bernama Luna. Anin menjadi dokter penanggung jawab atas Luna dan kesembuhannya.

Rumah sakit pun mengapresiasi Anin karena pertolongan pertamanya. Tidak pernah seorang dokter melakukan pekerjaan berani ini di tempat terbuka. Melakukan operasi di tempat umum. Kendati demikian Anin harus membuat laporan.

Akhirnya rumah sakit pun terkena dampak nya. Tentunya yang positif. Internasional hospital semakin naik dan menjadi pembicaraan karena mempunyai seorang dokter bedah tulang yang jenius dan langsung menjadi viral.

Anin berjalan di koridor rumah sakit. Memakai pakaian rumah sakit membuat wajah Anin semakin bersinar. Anin baru saja siap melakukan operasi. Dua hari masuk kerja Anin langsung mendapat jadwal operasi. Anin senang karena bisa mengalihkan pikirannya dengan pekerjaan

Jujur saja, Anin sedikit  risih dengan pemberitaan di luar. Di Amrik, ia sudah biasa menghiasi majalah dan televisi menjadi pembicara seputar dunia kesehatan.

Namun, di Indonesia ia menjadi sedikit tidak suka. Karena kehidupan pribadinya, sosok dirinya jadi bahan pembicaraan dimana-mana. Anin pengen menjalani hidup normal. Bukan seperti artis-artis yang senang dikejar Wartawan dengan segala macam pertanyaannya.

" Mau visit, dok?" Anin berpapasan dengan seorang dokter laki-laki. Arkan. Dokter spesialis bedah syaraf.

Masih muda sekitar umur tiga puluhan.

" Iya, dok. Dokter sudah selesai?" tanya Anin balik.

Arkan mengangguk.

" Sudah. Capek. Rasanya saya mau istirahat seharian ini." jawab Arkan sambil terkekeh

Anin tersenyum tipis

" Semangat, dok. Kalau begitu saya visit dulu, dok." Anin menganggukkan kepala nya sekilas.

Arkan menatap Anin. Lalu mengangguk.

" Oh baik, dok. Silahkan!"

Anin berlalu dari hadapan Arkan. Berjalan santai menuju salah satu ruang yang menjadi pasiennya.

Arkan memperhatikan sosok Anin.

" Menarik," gumam Arkan pelan. Arkan memberikan tatapan berbeda untuk Anin.

Arkan juga merupakan sosok yang mencari tahu tentang Anin. Saat rumah sakit heboh dengan pemberitaan ada seorang dokter hebat yang akan bekerja di internasional hospital, Arkan tampak cuek saja.

Namun, pemberitaan semakin heboh dengan berita viral yang hangat di perbicangkan di luar sana. Akhirnya, Arkan juga ikut mencari tahu sosok Anin. Arkan berdecak ketika mengetahui sepak terjang Anin dalam dunia kesehatan. Diakui dunia.

Saat itu, Arkan ingin sekali berkenalan dengan Anin yang membuat dirinya penasaran.

Sedangkan di tempat lain, Anin membuka pintu ruangan dan masuk.

" Selamat sore!"

" Selamat sore, dok." Jawab Ibu Luna segera. Anin mengangguk kemudian mendekat. Luna sudah sadar. Luna tersenyum kepada Anin.

" Bagaimana perasaannya, Luna?"

" Perasaan saya baik, dok." jawab Luna tersenyum.

"Lukanya masih sakit, nyeri atau ada gangguan?"

Luna menggeleng.

" Cuma masih nyeri sedikit, dok."

" Nggak papa. Itu masih normal karena obatnya sedang bekerja. Selepas ini jangan terlalu banyak bergerak dan melakukan pekerjaan berat. Luangkan dulu waktunya agar cepat sembuh. Hari ini kamu sudah boleh pulang!"

" Yang benar, dok?" Luna tak sadar menjerit. Anin mengangguk dan tersenyum tipis.

" Oke. Terima kasih banyak atas bantuan nya selama ini, dok. Kalau nggak ada dokter di cafe itu dan terlambat sedikit saja mungkin luka semakin parah, dok. Aku beruntung bisa bertemu dengan dokter. Benar kata orang di luar sana. Dokter memang malaikat penolongku." Luna tersenyum hangat. Namun, tidak bisa membalas ucapan Luna dengan banyak omong juga.

Anin mengangguk saja.

" Sama-sama."

Anin memegang bahu Luna sebagai balasannya.

" Dok. Boleh foto nggak, dok. Buat kenang-kenangan sama aku."

Anin mengangguk. Luna tersenyum girang. Luna mengambil handphone dan mendekat kepada Anin. Luna mengambil satu, dua jepretan.

" Dokter cantik sekali." gumam Luna menatap hasil foto mereka.

" Semua perempuan cantik. Bagaimana sudut pandang orang itu menilai." Jawab Anin. Luna mengangguk sambil meringis. Jawaban Anin membuat Luna tidak menduga.

" Terima kasih, dok."

" Kembali kasih. Kalau gitu saya permisi dulu, ya. Semoga cepat sembuh."

Walaupun di katakan dengan nada datar dan minim ekspresi. Luna tetap bahagia dan tersenyum lebar.

" Oke, dokter cantik."

Anin tersenyum tipis.

" Mari, Bu. Saya permisi dulu."

" Mari, Dok. Terima kasih sekali lagi, dok." Si Ibu menjabat tangan Anin hormat. Anin menundukkan tubuhnya menghormati balik Ibu Luna.

Anin keluar dari ruang inap Luna menuju ruang nya di lantai dua. Anin bersiap-siap akan pulang. Jadwal nya sudah tidak ada lagi. Anin ingin mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Kasur adalah benda yang dibutuhkan Anin saat ini.

Tbc!

10/06/21

Karen kena bully??

Anin naik daun???

Mau rahasia Anin terbongkar di publik???

Mau rahasia karen jadi selingkuhan terbongkar di publik?

Pilih yang mana?? Wkwkwkw🤣🤣🤣

Tentukan pilihanmu yaa... Jangan lupa di vote terus dan komentar nyaa yang buanyakkk.hehehe

Jejak LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang