Shindong duduk di kursi tunggu. Siwon,Can dan Nadya utusan petra pamit untuk sarapan.
"Bagaimana rencana mu?" Tanya Yesung
Shindong menggeleng. Biasanya Ia di penuhi ide-ide cemerlang. Tapi kali ini Ia mentok. Ia tak tau harus bagaimana. Ia benar-benar tak habis pikir bagaimana Ian bisa menganggap dirinya adalah suami Ian.
"Dia berfikir aku suaminya.. aku harus bagaimana? Aku bahkan tidak bisa mengatakan tidak. Karna dia bisa-bisa tak mau lagi mendengarkan siapapun." Ucap Shindong dan menyugar rambutnya.
"Sementara begini dulu saja. Hyung akan coba bicara dengan yang lain."
"Keluarganya bagaimana?" Tanya Shindong.
"Aku dan sarah sudah mencoba menghubungi keluarganya. Tapi tak ada respon berarti" ucap Nana.
Shindong menghela napasnya. Ia menyandarkan tubuhnya. Sena berada dalam pangkuannya masih memeluk boneka Pororo pemberian sang appa.
"Kalian pulang dulu saja. Biar aku yang jaga Ian. Sena bagaimana dia apa sudah boleh pulang?"
Nana mengangguk. "Sudah.. aku akan mengurus kepulangannya dulu" ucap Nana, dan segera berlalu dari sana.
"Aku titip Sena ya"
"Tidak perlu khawatir." Ucap Yesung.
Shindong mengangguk. Ia menegapkan tubuh anaknya.
"Sena-ya.. princess Appa.. sena pulang dengan auntya nana dan om yeye dulu ya?"
"Engga mau. Sena mau sama appa sama mama Ian" ucap Sena.
Dengan lembut Shindong membenahi rambut Sena.
"Sena dengarkan appa.. Mama sedang sakit sekarang kemarin sena lihat mama berdarah kan?"
Sena mengangguk. "Sena mau jagain mama."
"Iya, karna itu. Sena harus pulang dan istirahat. Biar sena bisa jagain mama."
"Tapi Sena maunya sekarang appa.." ucap Sena
"Terus nanti kalau sena sakit.. appa semakin sedih dong? Sena sakit.. mama sakit. Siapa yang main sama appa?"
Sena mencebik namun nampak berfikir.
"Tapi nanti Sena mau jagain mama juga ya appa. "
"Iya..sena pulang ya sama aunty nana"
"Tapi Sena mau ke rumah aunty Sarah. Mau liat ade Lui.."
"Nanti sore om yeye anter ke rumah aunty Sarah ya.." ucap Yesung
Sena menoleh pada yesung.
"Yakso?" Ucap Sena dan mengangkat jari kelingkinya.
Yesung tersenyum mendengar kecerdasan berbahasa Sena. Yesung mengangguk. Ia mengaitkan jari kelingking miliknya dengan jari kecil sena. Lalu menempelakan ibu jarinya dengan ibu jari Sena.
"Yakso.. uri princess"
Sena mengangguk. "Yaudah sena pulang sama Om yeye." Putus Sena
Shindong tersenyum dan mengecup pucuk kepala Sena.
"Terimakasih putri hebatnya appa.."
"Sena sayang appa..."
"Appa do.."
Yesung berdiri dan bersiap untuk menggendong Sena. Sena turun dari pangkuan Shindong.
"Kata appa sena sudah besar tidak boleh di gendong"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Vow
FanfictionKarna pada akhirnya orang yang lebih banyak mencintai akan menjadi yang paling tersakiti...