Chloe mendekat pada Shindong yang sedang mengunyah pie susu yang di pesan langsung oleh can dari bali untuk acara malam ini di safety house chloe.
"Oppa.." panggil Chloe
"Aku tidak berniat menambah istri. Aku sudah punya dua istri dan empat orang anak. Rumah ku sudah sangat berisik...ah rumah siwon maksud ku"
Chloe menghela napasnya, "maaf ya.."
"Ah.. aku tidak suka kalau sudah mulai minta maaf di awal kalimat lanjutannya pasti tidak enak"
"Aku serius."
"Apa aku tidak bisa sedikit relax? Di acara pesta saja tetap harus serius."
Chloe tak menyaut, ia hanya menatap ke arah Shindong.
Shindong menghabiskan pienya lalu meminum air mineral.
"Baiklah katakan ada apa?"
"Ivan Bagaimana?"
"Aku tidak tau, aku sudah tidak lagi memikirkannya. Terserah dia saja. Kita sepakat untuk fokus pada Ian."
"Aku akan meminta kenalan ku untuk mencari bukti apapun yang akan memberatkan Ivan kalau nanti Ivan menyalahkan Ian." Ucap Chloe
Shindong mengangguk-angguk, "hmm.. lakukan saja dia teman mu dan adik mu. Kau pasti tau apa yang terbaik. "
"Lalu apa rencana mu?" Tanya Chloe
Shindong mengedikan pundaknya. "Tidak ada rencana. Aku sedang menggunakan sistem hidup Ryeowook"
Chloe bertanya dengan tatapannya.
"Jalani saja yang harus di jalani. Lalu hadapi.. tidak perlu banyak rencana"
"Tapi itu tidak terlihat seperti mu. Apa kau bisa melakukan itu?"
Shindong mengangguk. "Memang bukan. Aku hanya ingin sedikit terlihat keren dengan mengatakan itu. Karna seperti yang kau tau sebenarnya aku belum menemukan rencana apapun dan itu cukup membuat ku tertekan, ehm.. seperti merasa tidak berguna?"
"Jangan begitu oppa.. "
Shindong menepuk pundak Chloe. "Jangan terlalu di pikirkan. Pikirkan saja kandungan mu.."
"Aku sudah bicara dengan ara" lanjut Chloe
"Lalu? Dia mau cerita?"
Chloe menggeleng. "Dia menangis. Tapi tetap tidak mau mengatakan apapun. Dia bilang akan mengatasinya sendiri. Tapi aku tetap khawatir."
"Yasudah biar kita beri waktu dulu sambil mengawasinya"
Kini gantian Chloe yang mengangguk.
"Sudah, pokoknya pikirkan saja kandungan mu. Itu yang terpenting sekarang"
"Thank you"
🧡🧡🧡
Kediaman siwon sudah sepi setelah acara makan malam Natal tadi. Ya, tentu saja sekarang pukul 2 pagi.
Seperti biasa Shindong pada dini hari untuk bekerja. Bukan apa-apa bekerja pada jam segini memang yang terbaik.
"Ra?"
"Oi"
"Beli makanan lagi?" Tanya Shindong
Ara meringis dan mengangguk.
"Makanan sisa tadi kan masih banyak" ucap Shindong
"Pengen tahu goreng " ucap Ara
"Enak tuh.. minta dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Vow
FanfictionKarna pada akhirnya orang yang lebih banyak mencintai akan menjadi yang paling tersakiti...