Ian memperhatikan orang-orang yang berada di ruang makan pagi ini. Shindong yang asik makan meski sesekali bercanda pada Sena dengan mengambil nuggetnya, Siwon yang seolah ingin melakukan kontak mata dengan Can dan membangun obrolan, dan Can yang justru sangat amat jelas menghindari siwon. Terlihat dari bagaimana Can yang berisik mendadak menjadi diam dan hanya terus menunduk.
"Kaka Can sariawan ya?" Tanya Sena.
Shindong pun menoleh ke arah Can memastikan benar atau tidak adiknya itu sakit.
"Kamu sakit can? Mau oppa panggilkan dokter?" Tanya Siwon cepat
Can menggeleng, "engga, engga sakit." Ucap Can cepat.
"Tapi kenapa ka Can diam terus? Sena juga kalau sariawan ngga mau ngomong" lanjut Sena.
Ian bergegas menghentikan pembicaraan ini. Ia tau alasan banyak diam. Tapi mau bagaimana lagi putrinya memang terlalu pintar.
"Itu karna ka can masih mengantuk. Sena juga kalau mengantuk lebih banyak diam, terus bibirnya cemberut" ucap Ian yang mengamati kebiasaan putrinya setiap kali bangun tidur.
"By the way can kemampuan memasak mu benar-benar semakin membaik" puji Shindong
Can menggeleng cepat. "Sebenarnya hari ini yang masak teh Ian"
Siwon dan Shindong pun langsung menatap Ian.
"Benar kamu yang masak?" Tanya Siwon
"Euhm aku kan sering liat Can. Jadi aku inget caranya. Hanya ku tambahkan sedikit ekperimen. Dari hasil mencicipi bahan dapur kemarin" ucap Ian
"Tangan koki memang tidak bisa bohong. Amnesia saja tetap bisa masak seenak ini" puji Can
"Ck..jangan gitu ah Can. Ini kan semuanya tetap kamu yang masak. Aku hanya membuat supnya saja. Kamu bahkan membuat bubur seafood." Ucap Ian
"Bubur Seafood.. eih.. mana buburnya? Kok tidak di keluarkan?" Tanya Shindong
"Aku hanya membuat semangkuk, oppa. Maaf" ucap Can
Shindong menaikan satu alisnya. "Untuk siwon?"
Siwon ikut melirik kepada Can. Kalau bubur itu untuknya mengapa ia sarapan yang inj.
"Buat pak Kai.."
"Ku lihat makin aku dengan bosmu sekarang" ledek Shindong
Can menghela napasnya. "Semalam dia telfon katanya sempat ke IGD karna muntah-muntah. Jadi ku pikir sarapan bubur akan baik"
"Pencernaan ku juga terganggu nih" ledek Shindong
Ian benar-benar mengamati raut wajah Siwon yang nampak tak nyaman. Apakah Siwon mulai menyukai Can? Atau hanya merasa tersaingi saja sekarang?
Ian tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya. Entahlah, lihat saja nanti. Tapi awas saja kalau siwon berani menyakiti Can lagi.
🧡🧡🧡🧡
Shindong sedang menemani putrinya memasang puzzle besar dengan potongan puzzle yang kecil. Keduanya benar-benar nampak serius sampai Ian datang dengan satu dessert box.
"Stop dulu.. stop..cobain ini dulu" ucap Ian dan bergabung dengan yang lain.
"Wah apa ini?" Tanya Shindong
"Desser box. Tapi karna aku belum bisa bikin kuenya aku pake roti tawar. Enak gak?"
Shindong mencicipi dan kemudian menganggukan kepalanya. Lalu mengangkat kedua jempolnya.
Sena ikut mencicipi dan jelas sekali kalau Sena dan Shindong menyukai Dessert box itu.
"Wah.. ngga sia-sia aku melebeli semua bahan dapur dan menyuruh mu mencicipinya" ucap Shindong
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Vow
FanfictionKarna pada akhirnya orang yang lebih banyak mencintai akan menjadi yang paling tersakiti...