Yang ditunggu

180 41 11
                                    

Pembagian kamar di perjelas setelah beberapa tamu kembali ke alam mereka masing-masing. Seperti si bontot bila, henry,Adel, juga Ryeowook.

Ara dan Kyuhyun menempati Paviliun Siwon. Candra mendapatkan kembali kamarnya sendiri. Tia dengan desta, Shindong masih dengan Ian, juga Sena. Lalu Kangin terpaksa satu kamar dengan Heechul. Lagi pula malam ini mereka akan kembali ke korea.

Kyuhyun sudah mengepak barangnya dalam satu koper. Ia sudah bersiap untuk kembali ke Korea. Bersama Kangin juga Heechul.

"Kau.. selama aku di korea jangan pernah berani mengusik ku."

Ara yang duduk di atas kasur dengan tangan terlipat di depan dadanya hanya menatap Kyuhyun sinis juga malas.

"Kalau perlu tidak usah kembali"

"Oh memang. Aku sangat berencana melakukan itu. Bagus kalau kita sepakat. Jangan sampai kau membuat drama-drama lagi yang membuat kakak-kakak mu itu memaksa ku untuk pulang" ucap Kyuhyun

"Aku tidak pernah melakukan drama apapun kyu!"

Kyuhyun mebgibaskan tangannya. "Terserah. Aku tidak peduli. Segala apapun tentang mu aku tidak peduli. Kau hanya batu sandungan besar untuk hidup yang sudah ku tata rapi"

Ara tersenyum sinis. "Kalau kau cinta sekali dengan hidup hebat mu itu. Berhentilah menjadi pria brengsek dengan menidur banyak wanita"

"Hya!"

"Apa? Mau memukul ku?"

"Dengar ya. Aku tidak tidur dengan sembarangan wanita. Aku meniduri mu hanya karna aku memikirkan Taeyon. Aku tidak akan pernah melakukan jika aku sadar. Tunggu... Bukankah kamu sadar juga? Kamu jauh lebih sadar dari ku. Kenapa tidak menolak hah? Ini pasti sudah kau rencanakan bukan?"

Ara berdiri dengan marah. Ia mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya.

"Percuma bicara dengan iblis seperti mu" ucap Ara dan menabrak lengan Kyuhyun lalu meninggalkan paviliun tersebut.

🧡🧡🧡

Mendengar bahwa Kangin dan Heechul akan ikut kembali ke Korea bersama Kyuhyun, Shindong pun memutuskan untuk bercerita tentang yang terjadi pada Tia.

"Lalu?" Tanya Kangin

"Mereka perlu bicara menurut ku"

"Apa dia bercerai karna Heechul? Tidak bukan? Itu keputusannya sendiri"

"Paling tidak chullie harus tau"

Kangin menggeleng. "Tidak perlu Shindong. Tidak perlu. Dia sudah bisa menjalani hidupnya sendiri dengan benar sekarang. Aku tau ucapan ini jahat. Tapi ku pikir Kyuhyun tak sepenuhnya salah. Kita terlalu banyak melibatkan diri dengan mereka. Jangan memperparah. Tia bukan adik atau kakak mu. Tia sudah cukup besar untuk menentukan pilihannya. Jadi, kita tidak perlu terlibat lagi."

Shindong terdiam. Mungkin yang di katakan kangin ada benarnya.

"Donghee-ya kita kenal Heechul. Kenal persis dia seperti apa. Percayalah ini demi kebaikan mereka. Heechul juga Tia. Jangan perumit lagi. Kau juga.. selesaikan urusan mu dengan Ian. Segera.. Harus kau ingat, dia bukan milik mu. Sena bukan milik mu. Perasaan yang Ian miliki sekarang adalah palsu. Kau harus membentengi dirimu dan cepat cari jalan keluar."

"...."

Kangin memegang pundak Shindong, sedikit memberi tekanan di sana..

"Segala yang di mulai dengan kebohongan tidak akan pernah berakhir baik. Hanya sampai di sini aku bisa mengingatkan mu. Selebihnya terserah padamu"

The Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang