Ara tersentak saat melihat Kyuhyun yang duduk pada ranjang rawatnya ketika ia bangun.
"Mau apa kau?!" Tanya Ara galak
"Kau yang memanggil ku kesini.."
"Aku?"
"Heum.. lalu kau tidak mau melepas tangan ku" lanjut Kyuhyun dan mengangkat tangannya yang di pegang oleh Ara.
Ara cepat-cepat melepaskan tangannya dari tangan Kyuhyun. "Kenapa tidak kau lepas saja"
"Baru mau aku lepas kau sudah bangun"
Ara diam, dia salah tingkah dan kehabisan kata.
"Yaudah awas.." lanjut Ara setelah sempat diam beberapa saat.
"Mau kemana?"
"kepo.. udah cepet minggir" ucap Ara dan sedikit mendorong tubuh besar Kyuhyun. Ia harus segera ke kamar mandi.
Kyuhyun bangun dari duduknya. Saat tau Ara akan turun dari kasur. Dengan sigap ia menurunkan sisi penjaga kasur Ara. Hal itu membuat Ara menatap Kyuhyun penuh selidik.
"Ada apa dengan mu sih? Kepala mu terbentur sesuatu"
"Sudah cepat turun katanya mau ke kamar mandi"
Ara tak membahas lagi. Lebih penting menyelesaikan dulu urusannya dengan kamar mandi. Ara yang sudah tak lagi mendapatkan infus bisa jalan ke kamar mandi dengan leluasa.
Ia menoleh lagi, saat merasa Kyuhyun mengikutinya.
"Jaga-jaga takut orang ceroboh seperti mu jatuh lagi. Nanti aku yang di marahi kakak-kakak mu.."
Ara menggelengkan kepalanya. Aneh, sangat Aneh si Kyuhyun sejak kemarin.
"Jangan di kunci.." ucap Kyuhyun cepat saat Ara akan menutup pintu. Tapi bukan Ara kalau menurut begitu saja, karna berikutnya justru terdengar suara pintu yang di kunci.
"Aish.." umpat Kyuhyun pelan. Ia bersandar pada tembok dekat pintu kamar mandi. Lalu mengangkat dan melihat tangan yang tadi di digenggam oleh Ara.
Ia berbohong tentang Ara yang memanggilnya. Memang ia yang mendekat ke sana dan ia juga yang lebih dulu memegang tangan Ara. Meski setelah itu Aralah yang terus menggenggamnya.
Kyuhyun mengepalkan tangan itu, ia sedang bertekad untuk sesuatu. Ia akan mengatakan pada orang tuanya tentang keberadaan Ara dan Anaknya. Ia juga akan segera mungkin mengumumkan hal itu pada para fansnya. Ia harus melakukannya.
Pintu kamar mandi terbuka,
"Sudah?"
Mendengar suara Kyuhyun di sampingnya membuat Ara terkejut. .
"Hya! Ngapain si di situ?! Kaget tau!"
"Ck.. Kau itu sedang hamil, jangan banyak teriak-teriak. Nanti mereka terkejut.. "
"Aku lebih terkejut. Kamu ngapain di situ? Aneh tau ngga sih..."
Kyuhyun tak tau harus menjawab apa. Haruskah ia mengatakan bahwa ia sudah ingat semua? Tidak, itu terlalu memalukan dan dia terlalu gengsi untuk itu.
"Tadi malam Ian mengirimi ku pesan, katanya kamu mau di bawakan apa? Nanti pagi dia akan kesini dengan Shindong hyung" Kyuhyun mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Aku akan membalasnya sendiri"
Kyuhyun mengangguk. Ara kembali ke atas ranjangnya. Meski baru empat bulan namun perut Ara surah lebih besar dari seharusnya hal itu karna ia tak hanya mengandung satu anak, melainkan dua sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Vow
FanfictionKarna pada akhirnya orang yang lebih banyak mencintai akan menjadi yang paling tersakiti...