Huru-hara ke Stasiun

200 43 15
                                    

Ian terus melihat jam tangannya berkali-kali.

"Oppa.. ayo cepet" panggil Ian. Saat suaminya tak juga selesai bersiap-siap.

"Sabar"

"Sabar gimana sih, teh Tia kan udah mau nyampai stasiun, belum lagi macetnya, kasian tau kalau harus nunggu. Apa lagi ada Desta juga "

"Oh.. Desta ikut?"

"Iya ayo makananya cepet ih"

"Relax mah." Saut Sena

Ian mendengus kesal saat putrinya kompak membela Shindong yang masih bergerak dengan santai.

"Pada mau kemana?" Tanya Siwon yang baru pulang olahraga pagi.

"Jemput teh Tia, tinggal dulu ya. Oh ya,  Can ngga sempet bikin sarapan tadi. Tapi aku udah bikin cek di meja makan aja ya" jawab Ian

Siwon mengangguk. "Terimakasih ian, kalian hati-hati"

"Mama ayo naik.. lama nih." Ucap Sena dari dalam mobil yang kemudian terkikik bersama Shindong lalu melakukan tos.

"Hiss.. awas ya kamu Sena, yaudah Siwon kita pergi dulu ya"

Siwon menganggukkan kepalanya.

"Bye.. uncle Siwon"

"Whould you give some kisses?" ucap Siwon dan mengetuk pipinya.

Sena mengecup pipi Siwon lalu tersenyum memamerkan giginya yang putih kecil rapinya.

Mobil mulai bergerak keluar, Sena masih melambai pada Siwon dengan mengeluarkan kepalanya.

Siwon terus membalas hingga mereka tak terlihat lagi, baru Siwon menutup gerbang.

"Udah Sena masukan kepala mu, pasang sabuk pengamannya"

"Nde .. Arassoyo nyonya kim"

"Apa itu?" Tanya Ian

"Iya baik nyonya kim" jawab Sena lagi yang memang benar-benar ceriwis.

Ian hanya menggelengkan kepalanya.

"Appa.."

"Yapss uri gongju. What can i do for you?"

"Kenapa mama di panggilnya nyonya Kim sih ?" Tanya Sena

"Itu karna mama ngefans sama appa" jawab Shindong asal yang tentu saja mendapatkan pukulan dari Ian.

"Ah.. ah.. sakit" keluh Shindong.

Sena langsung berdiri dan memeluk Shindong dari belakang.

"Mama jangan pukul Appa" bela Sena

Ian menganggukan kepalanya. "Oke.. oke.  Awas aja kalau minta bikinin puding sama mama"

"Minta Bunda Tia. Kan ada Bunda Tia" saut Shindong

Sena menyetujui. Keduanya masih saja terkikik geli. Benar-benar kompak kedua manusia itu jika ingin meledek Ian.

"Yaudahlah, mama mau pergi aja. Ngga ada yang sayang mama" ucap Ian

Sena berpindah dari memeluk Shindong kini memeluk Ian.

"I am sorry mah. Neng cuma bercanda. Neng paling saya mama di dunia" ucap Sena dan mencium pipi mamanya.

Shindong tersenyum lembut pada Sena. Kemudian mengusap kepala Sena penuh sayang.

🧡🧡🧡

Shindong tak ikut masuk ke dalam, Ian yang menjemput hingga ke dalam bersama dengan Sena.

The Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang