Sena, Love mama banyak!

291 48 47
                                    

Hari ketiga Ian di rawat. Sarah tak bisa lagi menahan keinginan Sena untuk melihat mamanya. Bukan apa-apa sena tak hanya menangis tapi juga tak mau makan.

Berdasarkan kesepakatan bersama Sarah pun mengantar Sena ke rumah sakit. Eunhyuk tak ikut karna harus menemani Lui yang sudah mulai posesif dengan sang ayah dan tentu tak bisa diajak ke rumah sakit.

Shindong yang di hubungi oleh Sarag langsung keluar dari kamar Ian.

"Appa..." Sorak Sena dan langsung memeluk Shindong.

Shindong mengusap kepala sena lembut lalu beralih pada Sarah.

"Maaf oppa.. tapi aku bingung sekali. Aku takut dia sakit karna sama sekali tidak mau makan" ucap Sarah

Shindong mengangguk mengerti. "Tidak apa Sar.." Ia pun berjongkok agar selaras dengan putri cantiknya.

"Appa sena mau ketemu mama Ian"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Appa sena mau ketemu mama Ian"

"Sayang.. mama masih belum bisa ketemu sena. Mama masih sakit.. sena sabar ya"

Sena menggeleng, "sena ngga mau... Sena mau ketemu mama pokoknya" ucap Sena dan melepaskan tangan Shindong.

"Sena.. dengarkan appa.." Shindong baru saja akan memberikan penjelasan namun Sena sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar Ian.

"Sena.." panggil Shindong yang bergegas menyusul Sena begitupun dengan Sarah.

Di dalam kamarnya Ian baru saja keluar dari kamar mandi saat Sena masuk dan langsung memeluk Ian.

"Mama..."

Ian terkejut, Ia reflek melepas sena dan mundur.

"Sena.. " panggil Shindong.

"Mama..." Ucap Sena yang kini mulai menangis. Lalu kembali mengejar Ian dan memeluk Ian lagi.

"Kamu siapa? Aku bukan mama kamu..oppa ini anak siapa?"

Ian mencoba melepas Sena namun sena menguatkan pelukannya

"Oppa... " Ucap Ian lagi.

"Dia anak mu.. anak kita" ucap Shindong

Ian terdiam. Ia menatap shindong, sena dan Sarah bergantian.

"Dia anak kita.. sena namanya" ulang shindong.

Sena masih menangis memeluk kaki Ian.

"Mama kenapa ngga inget neng lagi..." Tangis Sena.

Ian merasa bingung. Ia tak bisa mengingat apapun tentang anak kecil yang menangis itu. Bahkan hatinya tak merasa apapun. Namun shindong satu-satunya orang yang dia ingat tak mungkin berbohong bukan?

Tangan Ian perlahan terangkat. Ia mencoba menyentuh kepala Sena. Benarkah gadis itu anaknya? Sebenarnya berapa umurnya sekarang? Hingga Ia sudah memiliki putri sebesar itu. Putri yang benar-benar tak ada dalam ingatannya.

The Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang