Waktu sarapan merupakan waktu paling tepat untuk menyampaikan sesuatu dengan orang-orang di kediaman Shin. Karna hanya saat itu semua orang berkumpul bersama.
Siwon berdeham kode agar semua orang memberikan perhatian padanya.
"Kenapa?" Tanya Shindong
"Euhm.. aku ingin menyampaikan sesuatu"
"Apa?" Tanya Shindong lagi.
Siwon menoleh sebentar pada Can yang duduk di samping Sena. Can menggelengkan kepalanya ragu.
"Ada apa?" Tanya Ian.
"Aku ingin mengumumkan sesuatu.. "
"Oppa.. langsung saja. Ini bukan sinetron tidak perlu di dramatisir" ucap Ara
Siwon menghembuskan napasnya baru kembali bicara.
"Aku dan Can.. kami resmi berpacaran. "
Semua orang di sana terdiam. Sebagian terkejut, sebagian menunggu respon.
Hingga terdengar suara tepuk tangan.
"Wah... Selamat ka can.. selamat oppa siwon. Kalau kalian sudah putus kabari aku ya...."
Can mendelik ke arah Ara.
"Canda..Elah" lanjut Ara
"Siwon kamu serius?" Tanya ka Tia
Siwon menganggukan kepalanya.
"Sejak kapan kamu menyukai Can? Kamu baru putus dengan Nadya, kamu jangan berani-berani ngejadiin can pelarian ya. "
"O..O... Sepertinya sidang akan di mulai. Aku sudah selesai makan, boleh aku tidak ikut persidangan kali ini karna kebetulan masih ada satu jam untuk aku tidur sebelum siap-siap ke kantor" ucap Ara
Tak ada yang menyauti, karna kini semua mata menatap tegas pada Siwon.
"Tidak ada jawaban.. ku anggap setuju" ucap Ara dan kemudian meninggalkan ruang makan dengan lebih dulu meletakan piring kotornya ke tempat cucian.
Langkah Ara terhenti karna ia mendapatkan notifikasi. Ia membaca pesan yang masuk ke dalam ponselnya lebih dulu.
"Ah... benar itu hari ini"
Ara mengembungkan pipinya. Rautnya nampak gelisah. Ia mencoba menghela napasnya berkali.
"Tidak apa Ara... Setelah ini semua akan selesai. Semua akan baik-baik saja.. oke.. its oke jangan manja"
Ara tersenyum miris kemudian menggelengkan kepalanya. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.
🧡🧡🧡
Heechul merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah selesai membersihkan dirinya. Sekarang pukul empat sore. Ia ingin beristirahat sebentar sebelum kembali bekerja nanti malam. Tiba-tiba saja ia teringat akan ucapan Shindong.
"Chullie-a...jebal.. ja..ja.." ucap Heechul pada dirinya sendiri yang meminta dirinya untuk tidur saja. Heechul mematikan lampu kamarnya. Ia sudah memeluk bantalnya membuat posisi senyaman mungkin. Matanya juga sudah terpejam. Terbuka secara tiba-tiba.
"Ahh.. maja...." Ucap Heechul yang mendadak ingat sesuatu. Ia turun dari kasurnya. Karna buru-buru ia sempat terjatuh.
"Aisshhhh" Heechul mengumpat. Ia kembali berdiri meski dengan mengusap-usap tulang keringnya.
Heechul berpindah dari kamar tidur menuju ruang kerjanya. Ruang games lebih tepatnya. Ia mencari laptop yang di maksud oleh Kyuhyun.
Seharusnya ia mengecek itu dari beberapa hari yang lalu. Tapi sungguh dia terlalu sibuk sampai-sampai ia lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Broken Vow
FanfictionKarna pada akhirnya orang yang lebih banyak mencintai akan menjadi yang paling tersakiti...