part 1

2.8K 104 6
                                    

Dipagi buta tepatnya setelah menunaikan shalat subuh syla bergegas pergi kedapur membantu ibunya untuk memasak dan membersihkan rumah.Syla gadis bertubuh mungil  dan kulit putih ,mempunyai seorang adik laki-laki berusia 13 tahun yang sekarang duduk dibungkus kelas 3 SMP , bernama Raka Prawira Dirgantara atau akrab disapa Raka dengan tubuh yang tegap dan tinggi diatas syla mempunyai cita-cita menjadi seorang polisi.
   
"Buk, Raka sudah bangun..?"tanya Syla
"Belum,coba kamu bangunkan suruh mandi ,bisa telat nanti dia pergi kesekolah kalau nggak dibangunkan "ujar ibu syla yang bernama Ningrum

"Nanti buk, paling juga dia masih tidur  cita-cita aja mau jadi polisi tapi disuruh bangun pagi susahnya minta ampun"gerutu Syla sambil mencomot tempe yang digoreng ibunya.
   "Sudah sana kamu bangunkan raka. Nggak usah ngomel aja ,Ibu mau cepat selesaikan masak dan pergi nyusul Bapak ke ladang"ujar ibu syla
"Iya-iya bukkk.!!!"Ujar Syla dengan wajah kesalnya

Dengan menghentikan-hentakkan kakinya syla berlalu pergi menuju ke kemara adeknya ,pemandangan pertama  yang terlihat oleh syla saat memasuki kamar adalah seorang remaja laki-laki bergemulung dibawah selimut tanpa terganggu oleh sinar matahari yang masuk melalui celah cendela ,Syla yang geram pun mencoba membangunkan adeknya.

   "Adekkkkk bangunn, sudah siang cepat sana mandi terus berangkat kesekolah.!!!"kata syla dengan nada suara yang ditinggalkan

"Dek,bangun "sambungnya lagi

Melihat tidak ada pergerakan sama sekali ,sylapun berinisiatif membangunkannya dengan cara lain.
Syla keluar dari kamar adeknya dan masuk kekamar mandi.

"Buat apa kamu bawa itu syl?" tanya ibu syla
"Sudah bu, nanti juga tahu sendiri"ujar syla dengan senyum miringnya.

Kemudian syla bergegas kembali kekamar adeknya dan mengguyurnya dengan segayung air yang sangat dingin .
"Kakakkk,apa-apaan ini main guyur-guyur aja kakak pikir nggak dingin apa airnya ,mana basah semua lagi wajah sama kasurku"ujar raka adik syla ,yang merasa kesal kepada kakaknya.
   "Hahahah....Sukurin ,suruh siapa dibangunin nggak bangun-bangun."kata syla yang tertawa terbahak bahak melihat wajah kesal adeknya.
"Tapi kan nggak gitu caranya"ujar Raka
 
Ibu yang mendengar suara ribut-ribut bergegas menuju kekamar anaknya itu
"Ya Allah...ini kok jadi basah semua kenapa?"tanya ibunya dengan wajah yang bingung"itu bu kakak bangunin aku pakek siram air segala "kata raka yang masih kesal
"Yaudah pokoknya ibu nggak mau tau kalian bersihin ini semua ,ibu mau ke ladang dulu kalau udah nanti cepat sarapan .Syla kamu beresin rumah jangan lupa halaman depan kamu sapu sekalian ,dan kamu Raka cepat berangkat sekolah"Ujar ibu panjang lebar dengan raut wajah menahan emosi melihat kelakuan anaknya.
  "Iya bu..."sahut keduanya dengan menundukkan kepala.

Raka pun bergegas siap-siap berangkat kesekolah dan syla bergegas pergi untuk menyapu halaman Rumah .Pada saat menyapu halaman rumah syla dikagetkan dengan kedatangan segerombol ibu-ibu yang mau berangkat kerja dipabrik.

"Bu ibu, lihat ini yang katanya mau sekolah tinggi ,mau kuliah kok masih dirumah aja pegang sapu ,ginini orang yang halunya ketinggian mau sok sokan lanjut kuliah ,udah untung disekolahin sampai SMA sok sokan minta kuliah segala  ,mending kayak kita aja walaupun ijazah SMP tapi bisa kerja di pabrik ngasilin duwit"ujar tetangga syla yang bernama Retno yang mempunyai mulut yang sangat lemes dan hobi menyindir

"Iya bu betul ,Hehhh....syla jangan belagu situ mau kuliah segala dapat biaya dari mana kamu, mau jadi pela*ur ya ,buat kuliah.?"ujar tetangga satunya lagi yang memandang rendah syla
   "Makan aja susah ,sok-sokan banget mau kuliah ,pikirkan keadaan orang tuamu ,baju dan buku buat sekolah dulu aja bekas dari tong sampah sok-sokan mau lanjut kuliah."ujar tetangga syla dengan bibir merah merona seperti habis makan darah.
     "Ehh ibu-ibu kemarin malam saya lihat dia dianter pulang sama laki-laki jangan-jangan bener lagi dia kerja jadi pela*ur buat biaya kuliah "ujar tetangganya yang berlagak kemayu dan hobi menebar fitnah.

Syla yang sudah tidak kuat mendengar hinaan dan fitnah yang dilontarkan keempat ibu-ibu bermulut lemes itupun bergegas masuk kedalam rumah dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Sesampainya diambang pintu dia melihat kedua orang tuanya yang menyaksikan hinaan para ibu-ibu dari jendela rumah syla.

"Sudah ,nggak usah kamu pikirkan omongan mereka yang terpenting kamu bisa sukses jadi pegawai negeri ,membahagiakan ibuk sama bapak,dan  menyekolahkan adikmu nanti agar bisa menjadi polisi ,mulut mereka nantinya akan bungkam dengan sendirinya melihat kesuksesan kamu sama adekmu."ujar ibu syla dengan senyum yang menghiasi bibirnya sambil memberikan semangat kepada anaknya itu ,lain lagi dengan bapaknya yang merasa marah dan menahan sesak didadanya mendengar itu semua

"Kamu lihat sendiri kan nak ,ibu bapakmu yang miskin ini menjadi bahan sindiran dan hinaan ,bapak nggak mau kamu nantinya bernasip seperti kami"ujar bapak syla yang bernama somad ,dengan mata yang berkaca-kaca dan wajah yang memerah.

Dimalam yang gelap guling, syla berdiam diri didepan rumah sambil memikirkan kata-kata para tetangganya yang jilid
Tiba-tiba dia dihampiri oleh bu narti tetangganya yang sangat baik kepada keluarganya."Syl,besok kamu bantu ibu ya ,buat kue ibu ada pesenan kue banyak kamu kan pandai buat kue sama jajanan pasar"ujar bu narti
"Bisa bu, jam berapa.?"tanya syla yang sangat antusias mendengarnya
    "Besok kamu datang aja kerumah jam 8,kalau begitu ibu mau pulang dulu."kata bu Narti"iya bu."sahut syla

Sepeninggal bu Narti syla bergegas masuk kedalam rumah dengan wajah sumringah dan senyum yang menghiasi bibirnya.
Namun,senyum itupun luntur mendengar percakapan kedua orang tuanya yang sedang berdebat didalam kamar ,syla yang tidak kuat mendengar perdebatan merekapun bergegas masuk kedalam kamarnya dan menangis sejadi-jadinya

"Ya allah ,kenapa harus aku yang mengalami ini semua,bahagia seperti apa yang sedang engkau persiapkan untuk hamba" ujar syla disela isak tangisnya.



SKAYLA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang