Mentari pagi menyapa ,Syla sedang menyapu halaman didepan rumahnya yang penuh dengan sampah daun pohon mangga.
"Yang bersih kalau nyapu mbak ,biar dapet jodoh ganteng "Kata Raka yang baru saja keluar dari rumah dengan tatapan mata terfokus pada handphone yang ada digenggamannya."Lha terus kamu pagi-pagi udah ngegame aja nggak bantuin bapak ngurus sapi ,lha rumangsamu kuwi kue ku raja taopo Kabeh do kerjo lha kuwe mung ongkang-ongkang"logat Jawa Syla keluar saat memarahi sang adek.
"Udah selesai semua mbak"Jawab Raka
Tak ingin meladeni perkataan Raka ,Syla melanjutkan kegiatan menyapunya.
"Eh Syla...Kok dirumah ,Udah nggak mampu ya bayar kuliah mangkanya putus deh kuliahnya"Ujar tetangga Syla Bu Ratna yang memang dari awal sangat julid terhadap Syla.
"Enggak kok buk"jawab Syla.
"Halah ngaku aja deh pasti kamu nggak mampu kan bayar kuliah ,terus putus deh kuliahnya ditengah jalan.Orang miskin mah nggak usah mengkhayal terlalu tinggi ntar kalau jatuh sakit. kedua orang tuanya aja jadi buruh,udah gitu punya banyak lagi "Kata sang Ibu dengan gaya angkuhnya.
Raka yang tadinya diam mendengarkan ,akhirnya bangkit karena sudah nggak tahan melihat kedua orang tuanya dijelek-jelekkan.
"Jaga ya omongan ibu ,asal ibu tau mbak saya udah lulus kuliah .Dan soal utang orang tua saya yang ibu bilang udah kami lunasi semuanya ,coba ibu bilang orang tua saya punya utang dimana lagi ,jadi ibu nggak perlu mengurusi utang orang tua saya ,urusi saja utang ibu sendiri yang tiap hari ada orang nagih silih berganti"kata Raka dengan emosi menggebu-gebu.
"Raka Udah "Ujar Syla sambil mengelus tangan Raka.
"Nggak bisa kak Nih orang harus tahu yang sebenarnya"tunjuk Raka kepada Bu Ratna dengan emosi yang menggebu-gebu"Asal lo tahu ya ,Mbak gue ini udah punya cafe sama butik besar disemarang ,dan juga sapi-sapi yang dirawat bapak gue sekarang bukan punya orang lain ,udah punya bapak gue sendiri. Kalau cuma buat beli omongan lo yang unfaedah, keluarga gue udah mampu ,nggak puas lo selalu ngehina dan cari-cari kesalahan keluarga gue. Urusin noh suami lo yang tukang selingkuh sama utang-utang lo "Sambungnya lagi.
Bu Ratna memandang Raka dengan tatapan tajam dan ditatap Raka nggak kalah tajamnya.
"Bu ,maafin adek saya ya"Maaf Syla kepada Bu Ratna.
Sedangkan Bu Ratna pergi dengan wajah menahan malu plus kekesalan,tanpa menghiraukan omongan Syla.
"Pagi-pagi kok udah pada berdiri disini aja"Sapa Bu Narti yang lewat didepan rumah Syla.
"Eh iya bu ,ini tadi kamu habis bersih-bersih halaman"sahut Syla.
"Oh gitu ,eh syl sebenarnya saya lebih suka lho dipanggil kamu mama kayak dulu ,kenapa sih sekarang manggilnya kok balik lagi ke ibu"tanya Bu Narti.
"Udah terbiasa manggil ibu manggil mama kayak ada yang beda aja bu hehehe" ujar Syla dan diakhiri dengan cengirannya."Duduk dulu bu"Sambungnya mempersilahkan Bu Narti untuk duduk dibale yang disediakan dibawah pohon mangga didepan rumah Syla.
"Maaf banget nih syl ,mama nggak bisa mampir duduk soalnya nih sarapannya udah ditungguin bapak dirumah ,ntar radak siangan main kerumah ya bantuin mama bikin kue soalnya ada pesenan"
"Iya bu gampang itu"Sahut Syla.
"Dan satu lagi mulai sekarang manggilnya mama sama papa ,dibiasain mulai sekarang okey!"
"Iya mah"
*******
Syla sudah siap dengan pakaiannya .Sesuai dengan rencana, ia akan pergi kerumah Bu Narti tetapi bukan untuk membantunya membuat kue ,tetapi untuk menemani beliau datang ke nikahan saudaranya .Untuk urusan kue sudah diselesaikan semua tadi pagi menjelang siang.Dikarenakan Pak Pradipta sedang sibuk dikantor dan tidak bisa menemani Bu Narti untuk menghadiri acara pernikahan saudaranya,Syla lah yang menemani Bu Narti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKAYLA(END)
General Fiction"Jangan Menyerah ,Percayalah Takdir Akan Berpihak Kepadamu Diwaktu Yang Tepat Dikala Kamu Siap" -Skayla- Menceritakan tentang skayla atau yang biasa dipanggil syla seorang gadis desa dengan lika -liku kehidupannya sampai dengan menemui titik sukse...