Dibawah tamaram cahaya rembulan terdapat sepasang anak adam yang sedang menikmati ramainya suasana alun-alun kota dimalam hari.Dengan berbekal ciki-ciki dan minuman botol mereka nekat berpacaran dibawah pohon yang terletak dipinggiran alun-alun kota.
"Kenapa sih dek ,kok kamu nggak mau aku ajak ke cafe atau restoran.?"tanya Aksa.
"Kalau ada yang lebih murah kenapa harus cari yang mahal"jawab Syla.
"Kamu nggak malu kalau semisal nanti ada yang ledekin kamu ,masa iya seorang sarjana ,pemilik butik dan cafe yang mempunyai banyak cabang kencannya dibawah pohon dialun-alun kota"kata Aksa.
"Ya nggak papa ,buat apa malu kan kita yang jalanin bukan mereka"kata Syla.
"Ihhhh gemesss banget deh"Aksa mencubit pipi Syla dengan gemas.
"Lepasinnn sakit tau"kata Syla dan berusaha melepas tangan Aksa dari pipinya.
"Dek ,mulai sekarang rubahlah panggilan kamu ke aku"kata Aksa.
"Lho kenapa kan udah bagus aku panggil kakak"jawab Syla.
"Tapi kan aku bukan kakakmu"jawab Aksa
"Lha terus kamu mau dipanggil apa ,om ,bapak ,uncle ,atau kakek"tawar Syla kepada Aksa.
"Ya jangan gitu ,coba deh mulai sekarang dibiasain panggil aku 'mas' kan kita sebentar lagi mau nikah"kata Aksa.
"Iya-iya"kata Syla.
"Sekarang coba panggil aku 'mas'."kata Aksa.
"Iya masssss"kata Syla dengan penekanan diakhir katanya.
"Nah gitu dong"Aksa mengusap kepala Syla yang tertutup hijab.
"Mas,aku boleh berargumen nggak tentang pernikahan kita"kata Syla
"Boleh ,kan ini pernikahan kita berdua jadi bebas dong kalau kamu punya pendapat"kata Aksa.
"Gimana kalau pernikahan kita nunggu urusan tes PNS ku selesai ,biar nanti waktu hari H udah lega,nggak ada pikiran"kata Syla dengan suara pelan.
"Oh masalah itu dek kalau aku ndak papa ,senyamannya kamu aja nanti aku bantu buat jelasin ke orang tua kita"kata Aksa.
"Terimakasih mas"kata Syla dengan tulus.
"Udah yok dek kita pulang ,udah malem lagian juga jajanannya udah habis"kata Aksa.
"Ayok deh"kata Syla.
Merek berdua berjalan menuju parkiran dengan bergandengan tangan.
"Kenapa sih kamu suka banget sama motor ini mas"kata Syla yang berusaha dengan susah payah untuk naik kemotor KLX Aksa yang menurut Syla sangat tinggi.
"Suka aja ,nggak tau kenapa"jawab Aksa.
Aksa mulai melajukan motornya membelah jalanan yang cukup ramai dikarenakan sekarang malam minggu dan banyak sekali pemuda-pemudi yang sedang berjalan-jalan dengan sang kekasih.
"Nanti kalau udah nikah motornya jual aja ya"kata Syla sedikit berteriak.
"Jangan lah dek ,ini kan motor kesayanganku"jawab Aksa.
"Ya kalau gitu bawa aja kesemarang ,sayang motornya kalau dibiarin disini lama-lama nanti nggak ada yang make terus karaten deh"kata Syla.
"Nggak ah ,disana aku juga udah ada motor yang kayak ini ,sebenarnya motorku seperti ini ada 3 dek hehehe"kata Aksa dengan cengengesan diakhir katanya.
"Ihhhh banyak banget ,buat apa percuma koleksi motor tinggi gini nggak ada yang bisa make ,berarti kalau dijumlahin jadi 4 dong sama punyanya papah"kata Syla.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKAYLA(END)
General Fiction"Jangan Menyerah ,Percayalah Takdir Akan Berpihak Kepadamu Diwaktu Yang Tepat Dikala Kamu Siap" -Skayla- Menceritakan tentang skayla atau yang biasa dipanggil syla seorang gadis desa dengan lika -liku kehidupannya sampai dengan menemui titik sukse...