11

28.3K 1.1K 5
                                    

Happy reading

⚠️! Warning typo !⚠️
.
.
.

Marvel mengendarai motor di malam hari dengan perasaan yang campur aduk, sekarang ia entahlah tak tahu bagaimana nasibnya.

Selepas dari Markas sore tadi, ia ke rumahnya ralat ke rumah orang tua nya, dikarenakan bunda nya ulang tahun. Sebenarnya Marvel tidak di undang sama sekali, tetapi ini di suruh oleh kakeknya supaya hubungan dia dengan orang tua nya bisa baik seperti orang tua dan anak layak nya.

Flashback on

Marvel sudah berada di depan rumah yang kini amat berbeda dari terakhir ia menempati nya, setelah 5 tahun ia bisa menapakan kaki nya di rumah di mana ia di besarkan.

Marvel mengetuk pintu gerbang lalu di sambut dengan pak Tatang satpam di rumah itu.

"Loh den Marvel?" tanya pak Tatang.

"Iya pak."

"Silahkan masuk den."

Marvel tersenyum kecil lalu langsung masuk ke dalam pekarangan rumah tersebut, ia melihat beberapa mobil terparkir disana.

Marvel berjalan masuk dengan kotak kecil yang berada di tangan nya, Marvel menginjak an kakinya dan terdengar suara tapak kaki Marvel, dan sontak semua menoleh siapakah yang datang.

Marvel tak peduli dengan tatapan keluarga besar nya ia hanya peduli dengan kedua orang tua nya yang menatap seakan bertanya kenapa dia bisa disini.

"Bunda." lirih Marvel.

"Siapa kamu?" tanya Rana bunda Marvel dengan datar.

"Aku Marvel bunda." jawab Marvel dengan sedikit nada senang karena bisa bertemu orang yang melahirkan nya setelah sekian lama dia tak bisa bertemu.

"Kamu anak saya?"

"Iya bunda, ini Marvel."

"Anak saya cuman Rafil." tegas Rana.

"Bunda."  lirih Marvel.

"Pergi." titah Rana tegas.

"Saya bilang pergi!"

"Bunda tapi Marvel kangen." lirih Marvel.

"PERGI!!" teriak Rana penuh dengan kebencian.

"Bund--"

"ISTRI SAYA BILANG PERGI! SEKARANG KAMU PERGI, JANGAN BIKIN ISTRI SAYA EMOSI KARENA DIA LAGI HAMIL!" tegas Rosi ayah Marvel.

"Apa? Bunda hamil?" ada senyuman kecil yang menghiasi wajah Marvel, karena sebentar lagi ia punya adik.

"Sebentar lagi Marvel punya adik." bahagia Marvel itu sangat sederhana.

Rana yang mendengar itu tersenyum sinis. "Kamu bukan anak saya! Dia juga gak akan jadi adik kamu."

"SUDAH RANA KAMU KETERLALUAN PADA MARVEL." bela kakek Marvel.

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang