Happy reading and warning typo!!
.
.
.
Flashback on.
Srett.
Eca membulatkan matanya terkejut kala Fira yang berada di ujung pintu menyekap gadis yang berada di depannya. Yaitu Thea. Gadis yang baru saja menyodongkan pisau ke arahnya.
Dan sekarang Thea pingsan di hadapannya karena ulah Fira.
Lantas Eca menatap Fira tak percaya. Sedangkan gadis itu membuang kain yang ada obat bius tadi dan berjalan mendekat Eca.
Ia menatap Eca dengan sendu. "Ca.. Gue minta maaf ya atas perlakuan gue? Gue gak semestinya dendam sama lo dan membuat lo merasa bersalah. Sebenarnya masalah lalu gue masih sempat dendam tapi gue berfikir jernih gak sepenuhnya salah lo. Dan juga gue gak berhak marah kan? Toh Marvel bukan siapa siapa gue soalnya kecuali pacar gue, baru gue dendam amat sangat lo. Hehhe." kekehnya di akhir.
Eca masih terus diam mendengarkan lalu ia membuka suara. "Fir, maafin gue juga. Kalau gue gak ketemu Marvel pasti jadinya gak gini." tetapi Fira menepuk pundak gadis itu.
"Gak jangan gitu. Udah jalannya begitu." ujarnya kemudian menatap Thea yang pingsan di lantai.
Fira mengambil pisau itu dan kemudian membuangnya di tong sampah toilet yang ada kemudian menatap Eca. "Kalau soal Thea. Maaf gue sempet berfikir bakal ikut dengan rencana dia tadi, tapi setelah difikir apa untungnya buat gue? Gue pengen hidup tenang setelah ini. Tanpa mikirin masalah percintaan dan apapun itu."
Hal itu membuat Eca tersenyum haru ia lantas memeluk Fira dan gadis itu membalas pelukannya.
"Maaf dan makasii Fir." ucapnya dengan tulus.
Fira mengangguk kemudian melepaskan pelukannya. "Tolong sampein ke temen temen yah, gue minta maaf karena uda mutus tali persahabatan dan makasii untuk semua yang mereka kasih ke gue. Semua."
"Kenapa gak lo ngomong sendiri?"
"Gak sempet Ca. Gue habis ini bakal ke Lampung, gue bakal tinggal di sana, kuliah di sana dan tinggal bareng nenek kakek gue."
"Fir?"
"Udah ya Ca? Gue mesen itu sama permintaan maaf dan makasi ke lo. Udah sana lo pasti di tungguin mereka mereka, kalau masalah Thea bakal gue yang urus gampang."
Eca tersenyum dan mengangguk. "Thanks for a lot, Fir."
Fira hanya tersenyum dan mengangguk.
Flashback off.
***
"Males."
"Bangsat lo." umpat cowok itu.
Bumi membuka suara. "Lo gak tahu aja, ni orang satu tuh pas nyari lo kaya orang kesetanan. Semua binatang dia sebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (END)
ParanormalMarvel itu cowok yang terbilang nakal. Kerjaannya membolos, ngerokok dan kenakalan lainnya. Bahkan ia mempunyai geng motor yang di ketuai olehnya. Tetapi di balik sifat bad yang menjulukinya ia mempunyai hati yang penuh dengan luka. Luka masalalu ya...