Heyyo, jangan lupa vote dan komen yang banyak ya tsay biar berkah.
Happy reading
⚠️! Warning typo !⚠️
.
.
."Marvel?"
"Hm, lo ngapain?" tanya Marvel pada Eca yang berdiri di depannya yang masih memakai seragam sekolah.
Yup, itu adalah Marvel bukan om-om dan wewe gombel, sekarang Eca bisa bernafas lega karena menemukan orang yang ia kenali boleh numpang nebeng nie asik.
"Anu gue ... Gue mau pulang." jawab Eca pelan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Mendengar penuturan Eca kini raut wajah Marvel seperti bertanya kenapa lewat sini?
"Gue ga ada yang jemput, hp gue lowbat terus yaa terpaksa gue jalan kaki gitu." tutur Eca.
Marvel mendengarkannya tetapi raut mukanya masih keliatan ia tak peduli mau Eca jalan kaki atau bukan itu bukan urusan dia, Marvel berjalan pergi dari hadapan Eca.
Sebelum Marvel pergi Eca punya niatan menebeng ke Marvel. "Vel."
Orang yang dipanggil menengok ke belakang arah Eca dan menaikan alisnya seolah bertanya kenapa.
"Mmm anu, gue boleh nebeng." sahut Eca dengan senyuman berharap.
Marvel mengernyitkan keningnya, lalu setelah itu pergi dari hadapan Eca.
Eca melihat itu hanya biasa bernafas gusar lalu pergi melanjutkan perjalanan menuju kerumah meskipun ia tak tahu sekarang lagi dimana.
Ia berjalan dengan kesal tak ada semangat langit sudah jadi gelap. "Huh, lagi ngapain juga minta tolong sama dia, dia ga peduli, ck."
Tin.
Suara klakson motor dari arah samping nya, Eca menolehkan kepalanya ke samping terdapat lah Marvel yang mengendarai motor memakai helm.
"Naik." ucap Marvel singkat.
Eca masih bergeming ditempat nya ia masih belum mencerna maksud nya apa.
Marvel yang melihat Eca masih berdiam diri disana berdecak sebal. "Naik, udah mau gede hujannya."
Eca tersadar lalu gelagapan menghadapi Marvel. "Hah? Mmm gue ... Gue naik nih?"
"Hm."
"O-oke."
Eca mengambil ancang-ancang untuk menaiki motor itu namun dihalang oleh Marvel. "Bentar."
Marvel membuka jaket nya lalu di sodorkan ke arah Eca, tetapi Eca tak menanggapi nya alhasil Marvel berdecak malas, sangat lemot sekali cewe satu ini. "Pake, nanti baju lo basah."
"Hah? Oh iya iya." tersadar akan kelemotannya Eca buru-buru mengambil jaket Marvel yang berada di tangannya, lalu memakainya dan segera menaiki motornya.
Marvel pula mengstarter motor nya lalu melaju dari situ, membelah jalanan dan menerobos hujan yang mulai deras.
"Rumah lo dimana?" tanya Marvel dengan suara yang sedikit keras karena hujan lumayan deras jadi agak berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (END)
ParanormalMarvel itu cowok yang terbilang nakal. Kerjaannya membolos, ngerokok dan kenakalan lainnya. Bahkan ia mempunyai geng motor yang di ketuai olehnya. Tetapi di balik sifat bad yang menjulukinya ia mempunyai hati yang penuh dengan luka. Luka masalalu ya...