40

20.5K 708 14
                                    

Masih setia sama cerita ini? asekk.
Btw kalian nonton shinbi house? atau ada yang tau cuman gak nonton?

Warning typo
.
.
.
.

"Sepupu?"

"Iya. Mereka semua abang sepupu aku." jelasnya.

Marvel dan Eca berada di sebuah rumah makan dekat dengan sebuah danau, yang mampu membuat suasana sangat sejuk. Cowok tersebut mengajaknya untuk jelaskan maksud dari kejadian kemarin yang sudah ia curigai dari awal. Mereka berdua kesini selepas pulang sekolah jam 2 siang, Gak wajar pulang jam 2? Jawabannya karena semua guru sedang rapat jadi di pulang cepat.

Mereka duduk berdua berhadap-hadapan di temani oleh semilir angin yang berlalu-lalang. Anggap saja ini date? Haha sangat lucu sekali.

"Artha juga?"

Eca mengangguk antusias. Lalu menanyakan balik. "Emang kenapa sih?"

Cowok itu berdiam sebentar lalu menggeleng. "Gak ada."

Gadis itu meminum minumannya lalu menatap pacarnya yang tengah menatapnya juga. "Kamu kenal emang?"

"Sama mereka bertiga."

Cowok itu membalas dengan menggeleng.

"Kok bisa kenal?" tanyanya lagi.

Marvel terkekeh lalu menjitak kening gadisnya. "Kepo aja."

Ia mengelus keningnya dan cemberut. "Ishh." cibirnya.

"Kayaknya kamu musuhan ya."

Marvel mengernyit mendengar perkataan gadis itu, menaikkan alisnya seolah bertanya.

"Itu, para Abang sepupuku."

Marvel hanya menggedikkan bahunya. Sedangkan Eca ia mendengus sebal.

"Ck. Gini amat pacaran sama tembok." dengusnya sangat sebal.

"Menyebalkan sangat menyebalkan!"

Melihat hal itu cowok tersebut terkekeh pelan lalu dengan santainya tangan nya terulur ke wajah gadisnya dan mencubit gemas pipi nya yang sedikit berisi.

"Enggak babe."

Ia melepaskan cubitannya, terlihat sekali wajah gadis tersebut terlihat murung mungkin akibat di cubit.

"Ishh. Gak usah cubit juga." dengusnya.

Marvel mengernyit sambil mengusap pipi gadisnya. "Kenapa?"

Lagi dan lagi muka gadis itu merona akibat perlakuan sang pacar. Lalu ia menepis tangan Marvel sang empu pun mengernyit heran.

"Kenapa?" tanya nya heran dengan menatap gadisnya.

"Jauhin tangannya." cicitnya menundukkan kepala.

Marvel dibuat terkekeh oleh tingkah kecil gadis nya ini. "Salting hm?"

Eca mendongakkan kepalanya dan menggeleng cepat. "Enggak ya!!" ketusnya.

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang