32

21K 766 39
                                    

⚠️Warning typo⚠️

.
.
.
.

Eca tengah menuju ke rumahnya dalam perjalanan pulang, di antar dengan yaa kalian tau pasti? Yup di antar dengan Marvel.

Sekarang tengah pukul 7 malam dan Eca baru saja pulang diantar dengan cowok. Tak lama motor itu sampai di depan gerbang rumah gadis itu.

Sampailah, kemudian gadis itu turun dari motor cowok itu dan belum bergegas masuk, ia masih bingung dengan tadi.

Marvel melihat itu menaikan sebelah alisnya di balik helm nya. "Kenapa?"

Eca mendongakkan kepalanya ke atas menatap Marvel. "M-maksud tadi?" gugupnya.

Marvel berfikir sejenak lalu ia menganggukkan kepalanya, dan kemudian melepas helm yang ada di kepala nya.

"Taukan?" tanya nya balik.

Eca diam sejenak. "Tau." cicitnya pelan.

Marvel tersenyum kecil lalu mengusap rambut gadis itu. Eca sendiri menjadi speechless.

Cowok itu terus mengusap rambut gadis itu dan menatap Eca dengan dalam tak lupa wajahnya yang di hiasi senyum kecil.

Takbisa, cowok itu tak bisa terus menerus mengusap rambutnya dan menatap wajahnya. Bisa meleyot dia. Akhirnya Eca menepis pelan tangan cowok itu yang tadi mengusap rambutnya.

Marvel langsung mengubah mimik wajahnya menjadi datar sambil menatap gadis itu.

Eca pula setelah melihat raut Marvel yang berubah drastis terdiam merasa tidak enak.

"Eeee."

"Hm?"

Eca, gadis itu memainkan jari tangannya sambil menatap jari itu. "Kita pacaran?" gugupnya.

"Apa?" latah Marvel setelah mendengar ucapan Eca.

Eca senantiasa menunduk karena malu. "I-iya kan lo tadi bilang itu."

Marvel mengernyitkan dahinya dan tertawa kecil yang terdengar di telinga Eca. "Gue cuman bilang gue cinta sama lo."

"Gua gak ngajak pacaran kan?" ledeknya memandangi wajah gadis itu yang merah padam akibat malu.

"Hm?"

"Mau pacaran emang?" tanya Marvel seraya meledek gadis tersebut.

Habis sudah harga diri Eca. Mukanya penuh warna merah karena malu, rasanya ingin menghilang dari bumi.

Kemudian tak lama ada tangan yang bertengger pada pundak Eca. Saat Eca menoleh ke samping terdapat lah muka Marvel yang menatap nya sambil tersenyum simpul dan tak lupa tangan yang bertengger di pundak nya.

Marvel lama-lama mendekatkan tubuh gadis itu ke tubuhnya.

"Mau pacaran hm?" tanya Marvel tepat pada telinga Eca.

Eca dengan cepat menjauhkan diri dari cowok itu dan mendengus sebal. "Gak!"

Marvel menegakkan dirinya lagi dan terkekeh.

Eca melihat itu hanya bergidik ngeri melihat cowok itu malah terkekeh. "Sinting ah."

Marvel tak mengambil hati di bilang seperti itu, ia juga sudah menaiki motor dan memakai helm dan mulai menyalakan mesin motor.

Sunyi hanya suara mesin motor yang di nyalakan, Eca masih berdiri di depan rumah menunggu Marvel pulang.

Tak lama cowok itu berbicara dengan suara yang keras.

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang