49

17.8K 701 2
                                    

Happy reading and warning typo!!
.
.
.

Eca memasuki kamar sang pacar dengan hati-hati karena banyak barang barang yang terdapat di lantai dan juga pecahan barang yang takut melukai kakinya.

Ia juga melihat cairan kental yang berwarna merah berceceran di lantai. Langsung saja ia buru-buru berlari ke kamar mandi yang pintu nya tertutup rapat. Semoga saja tidak di kunci oleh cowok itu.

Gedor.

Gedor.

"Vel!!! Aku Ecaa!!! Bukainn." ujarnya panik.

Dikunci.

Ia terus menggedor-gedor pintu tersebut dan mengotak-atik gagang pintu itu. Ia mencari kunci atau sesuatu yang bisa membuka pintu tersebut.

Ia menggunakan jepitan rambutnya yang berbentuk lurus agak keriting mungkin bisa untuk membuka pintu, seperti di film-film.

Tek.

Akhirnya ia merasa lega. Berhasil. Langsung saja ia masuk. Matanya pertama kali menangkap cowok itu meremas serpihan kaca bekas barang-barang yang ia pecahkan di tangannya, sudah banyak lagi darah yang terus mengalir keluar. Tak bisa di biarkan bisa-bisa cowok itu kekurangan darahnya.

Ia langsung memeluk Marvel sambil meneteskan air matanya. Ia sangat kaget dengan kondisi sang pacar yang terduduk di lantai kamar mandi.

Gadis itu dengan perlahan membuka kepalan tangan cowok tersebut yang berisi pecahan barang. Dengan mudah tangan itu terbuka lebar dan nampaklah banyak sekali darah di telapak tangannya. Ia juga mengambil serpihan barang-barang yang langsung di buang di tempat sampah.

Lalu ia menatap mata Marvel dan mengelus rambutnya. "Udah ya, jangan gini."

"Salah aku. Harusnya aku gak maksa kamu buat ketemu mereka."

Ia menunduk dengan mata yang terus meneteskan air mata. "Maafin aku."

Tiba-tiba tangan berurat itu mengusap pipi yang di aliri oleh air mata. Tangan itu mengusap air mata gadisnya. Ia tersenyum tipis.

"Bukan salah lo." ujarnya dengan suara serak, dan tatapan yang teduh.

Eca langsung memeluk cowok itu erat, gadis itu ingin sekali menghilangkan rasa sakit itu walau sedikit saja.

Kepala cowok itu juga di tidurkan di pundak gadis itu. Ia sangat lelah dengan semua yang telah di alaminya bertahun-tahun.

 Ia sangat lelah dengan semua yang telah di alaminya bertahun-tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang