Warning typo
.
.
.
."Marvel, Garong nya kamu kasih makan duluuu." teriaknya gadis dengan rambut yang diikat dua.
Eca sekarang tengah bermain di apartemen milik cowok itu, Ia kini lebih sering bermain kesana dengan alasan mau bermain dengan Garong kucing galak plus lucu. Memang semenjak Marvel dan Eca berpacaran Eca lebih sering ke tempat Marvel tapi jangan nethink dulu kalian. Eca sengaja bermain di sana karena ingin menemani cowok itu, kini juga cowok itu jarang berkumpul dengan gengnya bisa di bilang ia hiatus sebelum pensiun.
Untuk masalah kemarin Marvel sudah meminta maaf namun belum sempat menceritakan apa yang terjadi, tak masalah bagi gadis itu ia tak akan memaksa, ia akan menunggu cowok itu siap dan ia akan mendengarkan nya dengan baik.
"Marvel."
"Berisik. Gue sibuk." cetusnya di kamar.
Eca berada di dapur tengah memasak makanan pasalnya lelaki itu selalu melewatkan makan pagi dan siang jadilah cowok itu terbiasa makan malam doang. Gadis itu berniat memasak makanan bahkan sekarang hampir jadi makananya.
"Vel, aku kan lagi masak."
"KAMU MAH!!" rengeknya kesal.
Di kamar, cowok itu berdecak kala mendengar rengekkan dari pacarnya, satu bulan lebih berpacaran dengan gadis itu ia jadi tahu sifat-sifat asli yang ada di dalam dirinya. Kadang ia suka gemas sendiri karena kelemotan pacarnya. Aneh cantik cantik lemot.
"Iyaa iya." balas Marvel pasrah beranjak dari kasur dan pergi ke ruang tamu untuk melihat dan mengasih makan kucing sok imut itu.
Sampai di ruang tamu ia melihat kucing itu tengah mengendus-endus makanan kucing yang belum dibuka.
"Lo punya tangan bukannya di gunain buat buka makanan." cibir cowok itu membuka makanan kucing dan menaruh di piring khusus.
"Mana ada kucing punya tangan." sahut Eca dari dapur. Denger aja tuh anak.
"Manja banget lo."
Meong.
"Gak usah sok imut anjing. Geli gue."umpat nya.
"Makannya sekolah tu belajar jangan bolos mulu." cibir gadis itu lagi.
Marvel memutar bola matanya malas. Setelah memberikan kucing itu makanan ia duduk di sofa dan menyalakan televisi.
Datanglah gadisnya dengan membawa nampan yang berisi makanan menghampirinya.
"Makan dulu. Gak ada penolakan." titahnya tegas.
Marvel merespon dengan tersenyum kecil.
Ia mengambil makanan yang sudah di siapkan dan memakannya lahap. Begitupun dengan Eca ia makan di samping cowok tersebut.
Marvel sangat bersyukur tuhan masih memberikan kebahagiaannya. Ia sangat bersyukur bertemu dengan perempuan macam Eca, ia berjanji tak akan pernah mengecewakan nya dan tak akan membiarkan Eca pergi darinya.
***"Ck, si Marvel kemana anjir?" kesal Talaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (END)
ParanormalMarvel itu cowok yang terbilang nakal. Kerjaannya membolos, ngerokok dan kenakalan lainnya. Bahkan ia mempunyai geng motor yang di ketuai olehnya. Tetapi di balik sifat bad yang menjulukinya ia mempunyai hati yang penuh dengan luka. Luka masalalu ya...