⚠️! Warning typo !⚠️
.
.
.
."Duh enaknya jadi orang kaya."
"Beli apa juga bisa."
"Mau kemana juga bisa."
"Kita bisa gak ya jadi orang kaya?"
"Bisa pasti bisa ... Kalo open bo pasti bisa."
Eca sedari tadi terus bernyanyi ria di dalam kamarnya sambil mengisi waktu belajar dan merawat mukanya alias skincare an.
Sekarang pukul 19.30 wib tadinya ia sekedar ingin belajar namun tak jadi karena muak duluan melihat materinya alhasil ia memakai masker dan memulai rutinitas skincare nya.
Setelah rapi memakai masker mukanya ia berpindah ke luar kamarnya yang terdapat balkon untuk melihat keluar, ia melihat sekitar perumahan nya yang terlihat damai dan sejuk. Ia duduk di bangku yang ada di sana dan menikmati angin malam.
"Malem minggu gak ada yang ngajak pergi."
"Malang amat nasib." lirih Eca sok dramatis menikmati hidupnya yang begitu begitu saja.
"Gue ajak Kasa kalo gak bang Dewa aja kali ya buat malmingan." idenya lalu dengan cepat membuka ponselnya dan mengechat satu persatu sepupunya itu.
"Yahh pada gak bisa nih. Awas aja kalo mereka ngechat gue buat nemenin beli kado pacarnya."
"Bang Artha ... Dia lagi sama pacarnya ini mah."
"Apa gue sendiri aja kali ya?? Udahlah gas bosen dirumah terus." akhirnya ia memutuskan untuk pergi sendiri di malam minggu ini.
Eca beranjak dari kursi lalu beralih ke kamar mandi untuk membuang masker mukanya dan membersihkan wajahnya dan sedikit berdandan untuk pergi.
Outfit yang Eca kenakan tak terlalu terbuka karena yaa biasanya juga ia tak terbiasa dengan pakaian terbuka. hanya kemeja panjang dan celana jeans boyfriend yang tak terlalu menempel pada kulit.
Ia keluar dari kamar menuruni tangga dan tak lupa meminta izin kepada kedua orang tua tersayang. Asik.
"Mama! Eca pergi ya!" teriaknya sambil menuruni tangga.
Yera yang berada di ruang tamu melihat arah teriakan itu. Ternyata sang anak pertama yang sudah rapi entahlah itu anak mau kemana.
"Mau kemana kamu?"
"Pergi aja."
"Sama siapa?"
"Sendiri." jawabnya santai.
"Gak boleh." Agra membuka suara dari arah dapur yang membawa laptop kerjaan nya. Dari dapur membawa laptop aneh bukan?
"Gak boleh pa?" tanya Eca dengan nada kecewa.
"Kalo kamu sendiri papa gak ngizinin." ucapnya begitu tegas.
Eca menghela nafas berat karena tak diizinkan. Namun ia mempunyai ide untuk mengechat salah satu temannya bahwa ia akan pergi bersamanya.
Jejes
Me: jes, lo ada di mana?
Jejes: Malmingan di cafe luar
Me: eh gue kesitu ya!
Jejes: mau ngapain lo?! mw jadi obat nyamuk?
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (END)
ParanormalMarvel itu cowok yang terbilang nakal. Kerjaannya membolos, ngerokok dan kenakalan lainnya. Bahkan ia mempunyai geng motor yang di ketuai olehnya. Tetapi di balik sifat bad yang menjulukinya ia mempunyai hati yang penuh dengan luka. Luka masalalu ya...