52

17.6K 710 29
                                    

Halo semua, masih pada mau baca cerita ini? Aku bersyukur banget kalian masih nunggu aku. Maafin Awa yang janjii up tapi gak up up ಥ‿ಥ Maafin yakk!!
Awa akhir-akhir ini sibuk guys, kemarin di sekolah banyak projects tugas mulai dari bikin film dan tugas poster dan yang lain lain. Di tambah Awa ada kegiatan di luar sekolah, jadi belum sempat untuk up cerita Marvel!! Mian yah. Awa bakal selalu berusaha untuk up buat kalian!!! Thanks udah ngertiin Awa 😻🌷

Warning typo and happy reading!!
.
.
.

Lepas dari jabatan mereka di dunia per geng-an mereka semua merasa hidupnya hampa tak ada yang mengajak ribut, tak ada balap-balapan. Tapi sedikit enjoy karena tak memikirkan hukuman yang di dapat.

Di kantin sekolah perkumpulan Marvel tengah duduk di sisi paling pojok yang memang itu ialah tempat legend mereka.

Mereka semua tengah menikmati makanan yang mereka pesan. Mulai dari bakso, ketoprak, nasi bakar, es teh, es jeruk, yupi, dan permen-permen kecil.

Marvel yang duduk di pojok tak ikut memakan katanya sih sudah kenyang, tapi hoax itu. Sedari pagi cowok itu tak memakan apapaun. Yaaa mungkin karena dia sedang chatting dengan doi nya, makannya males makan. Haduh dasar anak muda.

Kalian tahu keberadaan Talaga? Cowok itu tengah mengikuti pacarnya razia keliling bersama guru BK. Jangan lupa Kajes itu ketos SMA ini ya. Cowok itu senantiasa mengikuti Kajes bersama guru BK berkeliling mencari para cowok cowok yang memiliki rambut panjang.

"Weh liat noh!" unjuk Bara ke arah Talaga yang tengah mengawal gadis yang berstatus pacar cowok itu.

Ares melirik Talaga sebentar, dan melakukan kegiatan makannya. "Cih, bucin akut."

"Bulol."

"Yaelah lo bertiga bisa nya ngeledekin Talaga di belakang doang. Di depan aja nyaho kek tai mengambang di kali." ujar Bumi membela.

Marvel yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas. Dan sibuk kembali dengan handphone nya.

"Woi woi."

"Bu Baka kesini tolo." teriak Enza heboh dengan mulut yang masih mengunyah bakso.

"Selametin rambut kalian!!" seru Ares ikut heboh.

"Mana sempat keburu telat."

"He'em mana sempat."

Bu Baka sudah berdiri di hadapan mereka. Kalian tahu reaksi mereka semua? Mari saya kasih tau. Enza yang sibuk membantu Ares mengumpati rambutnya, Bumi yang asyik memakan bakso karena yah rambut Bumi sesuai standar jadi gak kena potong, kemudian Bara yang sibuk memakai kan minyak rambut pada rambutnya biar tidak kelihatan panjang tapi percayalah hal yang mereka lakukan akan sia sia.

Ahh dan satu lagi. Marvel, cowok itu malah masih santai dengan handphone nya, padahal rambut ia belum potong. Katanya 'hidup tuh santai aja, kalo takdirnya udah begitu yaudah.'

"HEH HEH."

"KALIAN NGAPAIN ITU?!"

Enza sontak menoleh ke arah suara itu tepatnya ke arah bu Baka yang membawa gunting besar. Cowok itu menelan ludahnya susah.

"E-emh a-anu Bu." ujarnya gugup menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sini kalian semua! Tak potong tuh rambut."

"Loh Bu saya juga?" tanya Bumi.

"IYA LAH. SEMUA!!"

"Lah tapi kan saya pendek Bu! Sesuai standar menteri agama."

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang